Jumat, 17 Juli 2015

Pengalaman Pertama


Cerita ini merupakan pengalaman seks aku yang pertama kalinya dengan seorang anak laki-laki. Dulu saat aku kelas 1 SMA, aku mempunyai banyak teman, dari yang lebih tua sampai yang lebih muda umurnya.

Aku mempunyai seorang teman yang bernama Tommy, Tommy adalah seorang siswa kelas 3 SMA dan Tommy merupakan ketua osis sewaktu SMA, selain ganteng, tinggi dan aktif di dalam basket, Tommy pun menjadi buah bibir semua cowok yang agak tanda kutip ( sakit / gay / biseks ) termasuk aku.

Tak sulit bagi ku untuk mendekatkan diri kepada Tommy karena aku memiliki sepupu yang berteman baik dengan Tommy dan sekelas dengan Tommy pula. Makanya tak membutuhkan waktu yang lama untuk aku berkenalan dengan Tommy.

Entah kenapa aku sangat tertarik kepadanya. Memang sejak aku SMP aku suka sekali onani sampai klimaks. Dan Tommy pun menceritakan bahwa hingga sekarang pun dia suka onani (setiap kali kalau sedang mandi, katanya). Kami berteman cukup lama. Dan aku selalu menyimpan perasaan suka itu.

Sekolahku mengadakan pemilihan ketua OSIS baru untuk menggantikan Tommy dan aku dimasukkan ke dalam kandidat tersebut, namun aku enggan, tapi berkat dorongan teman-temanku dan juga Tommy sendiri, akhirnya aku  mau menjadi kandidat tersebut.

Dan singkat kata aku memenangkan persaingan diantara anak-anak baru sekolah ku tersebut, mungkin memang karena aku sudah bersekolah disitu dari SD yah…dan akhirnya pihak sekolah mengadakan suatu serah jabatan di dalam sekolahan dan mengadakan camping, kami semua menginap di sekolah.

Acara itu diadakan pada sore hari. Dan pada saat mau tidur, aku dan Tommy tidak bisa tidur ( kebetulan satu tenda berdua dan dengan alasan untuk lebih bisa memimpin semua dan mengerti tugas-tugas ketua OSIS Tommy meminta aku untuk satu tenda dengan nya, ) Kami ngobrol dan bercanda di ruangan sebelah yang agak jauh dari ruang tidur anak-anak yang lainnya.

Entah kenapa benda panjang milikku waktu itu berdiri tegak terus. Tommy pun menanyakan apa yang kupikirkan sehingga kemaluanku berdiri tegak. Dia pun merabanya, walaupun aku masih mengenakan baju lengkap.

Aku juga meraba rudalnya yang masih terbungkus celana pendeknya. Pada saat itu aku tidak sadar bahwa Tommy pun adalah seorang gay. Dia pun memulai perbincangan tentang seks dan lainnya. Dia meminta agar aku memperlihatkan benda panjangku yang berdiri tegak itu kepadanya.

Di ruangan yang gelap itu, aku pun membuka bajuku satu-persatu, mulai dari kaos dan celana pendekku. Dan Tommy pun mulai membuka semua pakaiannya dan ternyata ia sudah telanjang bulat dengan batang kemaluan yang setengah tegang. Bulu kemaluannya waktu itu sudah terlihat mulai lebat. Saat itu aku belum membuka celana dalamku, dan batang kejantananku sudah berdiri sangat tegaknya karena ditambahnya pemandangan tubuh telanjang Tommy.

Lalu Tommy pun membantuku membukakan celana dalamku. Dia berlutut di depan batangku yang mengeras. Tommy sedikit tertawa melihat ke arah batang kejantananku, karena ia tidak melihat adanya bulu kemaluan di sekitar benda pusakaku, karena memang kemarin harinya aku sengaja mencukurnya sampai habis.

Dengan demikian terlihatlah batang kejantananku yang besar. Berdiri tegak dengan sempurna sampai sedikit berdenyut. Memang saat itu yang lebih bergairah adalah tommy, karena aku sengaja diam saja untuk melihat reaksinya. Ternyata sadis sekali pemandangan itu.

Lalu ia pun langsung menyuruhku duduk di kursi dan ia pun mengulum batang kejantananku, dan wah.. nikmat sekali. tommy memainkan senjataku dengan lidahnya di dalam mulutnya dan semakin nikmat aku merasakannya. Disedotnya burungku dengan kuatnya, dan aku hanya bisa terpejam merasakan nikmatnya kuluman Tommy.

Kurang lebih 15 menit kemaluanku dimainkan Tommy. Aku pun merasakan bahwa aku akan mencapai puncaknya. Lalu Tommy mengeluarkan batang kejantananku dari mulutnya dan ia mengocok kembali rudalku dengan tangannya dan, "Crrott.. crott..!" keluarlah cairan putih kental dari dalam kemaluanku dan aku merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Ternyata Tommy tidak puas begitu saja. Ia menjilati seluruh spermaku yang tumpah ke perut dan dadaku serta ia juga menciumi aku sehingga kami saling bercumbu dengan posisi Tommy duduk di pangkuanku. Aku pun hanya pasrah dan menuruti saja apa yang Tommy mau. Lalu ia menyuruhku berdiri dan telungkup di atas meja. Ternyata ia mulai memasukkan kemaluannya yang lumayan besar itu ke dalam anusku.

Awalnya aku merasa sakit karena ada benda sebesar itu masuk ke lubang anusku yang sempit. Tapi perlahan-lahan rasa sakit itu hilang, dan Tommy pun mulai beraksi setelah masuk semua batang kejantanannya ke dalam anusku. Aku pun merasakan ada yang mengalir di dalam anusku, dan ternyata itu adalah spermanya Tommy.

Setelah kami berdua merasa lelah, kami pun menyudahi permainan nikmat itu. Aku mulai memakaikan baju ke Tommy karena ia sudah kelihatan sangat lelah. Setelah itu tommy pun memakaikan aku baju. Pertama kaosku, eh ternyata dia tidak langsung memakaikan aku celana dalam, yang kulihat dia malah mengulum kemaluanku yang sudah lemas tadi sampai mulai berdiri tegak kembali. Melihat hal itu aku membiarkan saja, dan aku kembali mencapai puncaknya untuk kedua kalinya. Setelah itu ia baru memakaikan semua pakaianku.

Kebiasaanku tidak hanya berhenti sampai disitu saja, karena diriku sekarang sudah menjadi seorang gay yang selalu merindukan yang namanya kemaluan lelaki. Kehidupanku selanjutnya mengalami beberapa pengalaman indah seperti kejadian saat aku kelas 2 SMA. Hal serupa juga terjadi disaat organisasi kami mengadakan acara untuk liburan sekolah.

Akhirnya, saat yang kutunggu-tunggu telah tiba, yaitu liburan kenaikan kelas. Untung saja aku naik kelas 3. Dan liburan ini sangatlah lama. Pada pertengahan bulan Juli akan diadakan acara retret yang dilakukan oleh organisasiku.

Acara ini berlangsung selama 3 hari 2 malam di daerah Cipanas. Karena liburan waktunya lama, jadi aku ikutan saja pergi. Seminggu sebelum keberangkatan, diadakan rapat dan semua peserta harus ikut untuk pemberitahuan apa saja yang harus dibawa saat itu.

Pada rapat itu, ternyata Tommy pun datang dan dia juga ternyata ikutan pergi ( karena tommy dianggap sebagai pencinta alam ). Dalam hati aku merasa senang sekali kalau dia itu ikutan, apalagi kalau nanti aku bisa sekamar dengan dia.

Akhirnya hari keberangkatan pun tiba, dan kami semua pergi dengan senang tanpa harus memikirkan tentang sekolah lagi. Kami tiba di tempat tujuan pada sore hari. Setelah tiba disana, kami pun beristirahat sejenak dan pembagian kamar pun dimulai. Dimana peserta yang hadir ada 30 orang dan satu kamar hanya diisi 3 orang saja (supaya kalau mau tidur tidak berisik).
Dengan rasa gembira, ternyata aku sekamar dengan Tommy dan dia terlihat gembira juga. Teman kami yang satunya bernama Rio. Dan dia juga setingkat dengan Tommy pada satu sekolah. Acara demi acara kami lalui bersama, dan tibalah untuk tidur malam. Akhirnya semua peserta pun masuk ke kamarnya masing-masing dan menguncinya.

Pada malam itu, aku, Tommy, dan Rio tidak bisa tidur. Kami hanya mengabiskan waktu dengan bermain kartu, bercanda dan ngobrol agar kami bisa tidur nantinya. Memang kata Tommy kalau Rio ini suka ngomong yang seenaknya, tapi selalu benar, alias suka ceplas-ceplos saja. Aku dan Tommy agak sedikit jengkel dibuatnya, tapi kami tidak bisa marah, masalahnya Rio ini orangnya lucu. Maka aku dan Tommy sepakat untuk ngerjain dia (bukan sampai ke hal yang gituan lho..).

Kami pun menjalankan rencana kami berdua. Karena Tommy badannya lebih besar dari Rio dan aku, makanya aku suruh dia untuk memegangi Rio. Aku mengelitiki dia sampai kelelahan ketawa dan minta ampun ke kami berdua. Karena melihat sudah lemas karena kebanyakan ketawa, Tommy pun menyuruhku menelanjanginya dan Rio hanya bisa berontak, tapi apa daya.

Lalu dengan cepat aku menelanjangi Rio sampai tidak ada satu benang pun menempel di badannya. Maka dari itu terlihatlah badan Rio yang kecil, putih dan agak kurus itu, juga terlihat batang kemaluan yang kecil dan masih dalam kondisi tidur. Aku pun gantian memegangi Rio dengan Ttommy.

Yang kulihat justru Tommy membuka semua bajunya sampai telanjang, aku sih hanya diam saja, karena aku tahu apa maksudnya dan juga aku melihat batang kemaluan Tommy yang mulai tegang. Namun Rio tidak tahu bahwa tommy sudah telanjang, karena wajahnya kututupi dengan bantal.

Tommy pun mulai membelai-belai lembut batang kemaluan Rio, dan dengan seketika menjadi tegang rudal putihnya. Aku yang melihatnya menjadi sangat bernafsu, karena tidak ada satu bulu kemaluan pun terlihat (belum tumbuh) dan aku merasa bahwa senjata rahasiaku mulai bergerak semakin besar. Tommy pun langsung menciumi Rio, mulai dari mulutnya dan terus ke seluruh badannya dan terlihat Rio sangat menikmatinya.

Setelah terlihat mulai tidak berontak, aku pun melepas peganganku. Aku duduk sejenak melihat aksi Tommy. Ternyata aku tidak tahan lagi, dan aku buka semua pakaianku sampai aku telanjang bulat juga. Batang kemaluanku sudah tegang dari tadi dan sudah sangat keras. Saat itu aku mencukur seluruh bulu kemaluanku sehingga terlihat licin, sekilas terlihat sama dengan kepunyaan Rio.

Aku pun ikut dalam permainan tersebut. Rio pun kami berdirikan, Tommy dan aku terus menciumi Rio dan merabanya sampai dia merasa nikmat. Tommy mulai mengarahkan batang kejantanannya untuk dimasukkan ke dalam anus Rio, dan aku mulai mengulum rudal putihnya. Akhirnya Tommy pun mencapai orgasmenya setelah terus mengocok batang kejantanannya di dalam anus Rio. Dan tumpahlah air mani Tommy ke dalam anus Rio. Karena aku melihat bahwa Rio akan sampai pada orgasmenya, aku berhenti mengulum batang rudalnya. Tommy pun mulai mengeluarkan batangnya yang mulai lemas dari anus Rio.

Batang kemaluan Rio kutuntun untuk masuk ke dalam anusku. Dan Tommy pun mengulum batang kemaluanku dengan nafsunya. Coba bayangkan, batang kemaluanku dikulum dan Rio mnyodomiku, kenikmatannya sudah tidak terbayangkan lagi. Akhirnya semua badanku mengejang dan sepertinya sudah mau keluar. Bersamaan dengan itu, air mani Rio pun tumpah ke dalam anusku. Dan selang waktu yang tidak lama, maniku pun keluar membasahi wajah dan mulut Tommy. Wow.. luar biasa deh enaknya. Sampai-sampai aku tidak kuat berdiri lagi.

Lalu pelan-pelan batang kejantanan Rio mulai dikeluarkan, dan Tommy pun mulai membersihkan semua maniku yang tumpah ke wajahnya dan sedikit ke badanku. Aku pun hanya bisa tiduran di lantai karena merasa sudah sangat lelah. Karena Rio merasa tidak terima perbuatanku terhadapnya, maka dia langsung mencium aku dengan nafsu dan kubiarkan saja badanku diciumi Rio yang juga diikuti Tommy. Aku hanya diam saja, hingga mereka berdua puas bermain dengan badan dan batang kemaluanku. Batang kejantananku yang tadinya mulai melemas, mereka paksa untuk berdiri tegak lagi. Dan yang kulihat, kemaluan mereka berdua mulai berdiri juga.

Aku pun mulai mengulum rudalnya Tommy, dan akhirnya kami saling mengulum rudal teman. Entah setan apa yang ada, Tommy langsung memasukkan kembali batang kejantanannya ke anusku, dan terpaksa batang kejantananku juga kumasukkan ke anus Rio, sehingga kami saling menyodomi. Tanganku mulai mengocok batang kejantanan Rio yang lebih kecil dari milik kami berdua.

Merasakan bahwa batang kejantanan Tommy dikeluarkan dari anusku, aku pun ikut mengeluarkan rudalku dari anus Rio. Kami bertiga saling berpelukan dan mengocok kemaluan yang lainnya. Akhirnya kami sampai pada klimaksnya, dan air mani kami bertiga membasahi seluruh tubuh kami. Dan saat itu kami saling berciuman.

Untung saja kamar mandinya ada di dalam kamar, sehingga kami tidak perlu keluar dengan keadaan badan penuh sperma dan sedikit lengket gitu. Soalnya kalau ketahuan bisa celaka.

Kami bertiga pun saling membersihkan badan kami dari air mani yang menempel di badan kami. Kami saling mengelap badan kami dari wajah sampai kaki dan tidak lupa kemaluan kami. Tapi apa daya, merasakan batang kemaluan kami masing-masing dielus-elus teman, maka berdiri lagi lah kemaluan kami. Dan kami saling tertawa melihat kemaluan masing-masing yang sedang berdiri tegang. Tapi kami tidak saling berhubungan badan lagi, karena sudah merasa sangat lelah setelah 2 kali klimaks.

Akhirnya kami pun pergi tidur dan istirahat. Dan kami bertiga putuskan untuk tidur tanpa busana. Kami bertiga tidur saling berpelukan dengan rio berada di tengah-tengah dan saling memegang kemaluan yang lainnya.





2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. kirain hanya isapan jempol semata... ternyata memang benerada ya...
    dapat link ini dari http://www.keganjenan.com
    jadi sadar, ternyata duniaku benar2 selebar daun kelor... #tepukjidat

    BalasHapus