Senin, 20 Juli 2015

Gue Gay...



Nama gua Hari Wiguna, lahir di Jakarta tangga 22 Agustus. Gua adalah anak kedua dari 5 bersaudara di keluarga yang ssudah benar -benar hancur. Dari awal ortu Gua nikah, bokap Gua yang memang gila perempuan, sudah langsung selingkuh saat nyokap sedang hamil kakak Gua padahal Gua tahu kalau perkawinan mereka pun karena MBA alias married by accident alias karena hamil di luar nikah.

Sebenarnya mereka tidak pernah cerita soal perkawinan mereka. Entah karena meraka tidak mau cerita atau mungkin karena kami anak-anaknya pun memang tidak pernah bertanya. tetapi Gua bisa tahu karena memang Gua menemukan beberapa keganjilan yang ada antara surat nikah mereka dan akte lahir dari kakak Gua yang jaraknya hanya sekitar 4 bulan. Heran memang, but anyway thats their own bussines,we as their children do not need to know too far,ok
Lanjut lagi neh, pokoknya selama 9 tahun pernikahan mereka, bokap Gua sudah hampir 5 kali main serong dengan perempuan. Akhirnya saat kelas 2 SMP, Gua putusin untuk ikut tante Gua ke Batam. Itupun sebenarnya bukan benar-benar tante Gua. Karena dia punya utang budi dengan nenek Gua yang sudah merawat dia dari kecil,jadi sudah seperti saudara sendiri
Di batam Gua berusaha untuk beradaptasi karena sebenarnya Gua tidak suka dengan suasana baru karena menurut Gua itu terlalu asing untuk bercampur dengan orang yang tidak Gua kenal. Tetapi pada akhirnya Gua bisa beradaptasi dan ternyata hal itu tidak seburuk yang Gua pikirin. Gua mendapat teman yang baik banget dengan Gua. Mereka semuanya perempuan yakni Uphe, Sheila, Rika, Mita, Vania, Egi dan masih banyak lagi. Mereka semua yang membantu Gua untuk kenal dengan yang lainnya, sampai akhirnya Gua sudah menjadi satu dengan lingkungan sekolah itu.

Pada suatu hari Gua menemukan orang yang bisa membuat hidup Gua bahagia. Orang yang Gua cinta namanya  DAFI EFENDI. Dia kakak kelas Gua. Dia adalah salah satu cowok cool di sekolah alias terkenal playboy. Wsajar kalau Gua yang seorang gay bisa suka setengah mati dengan dia. Sbenarnya sih ada suatu kejadian yang memuat Gua fall in love with him. Begini cerita nya..

Pada suatu hari kelas Gua sedang pelsajaran olahraga di lapangan. Kebetulan saat itu kita lagi praktek lari,dan di antara kakak kelas yang memang lagi meperhatikan anak-anak kelas kami yang sedang lari  adalah Dafi yang paling semangat memberi semangat pada Gua. Saat itu sih Gua biasa saja. Malahan Gua merasa risih. Tetapi hal itu berubah total saat pelajaran selesai dan saatnya Gua ganti baju di toilet. Kebetulan hanya Gua cowok yang mengganti baju di toilet karena semua cowok pada ganti baju di kelas, berbeda dengan Gua yang tidak pede untuk buka baju di depan cowok. Nah pada saat Gua masuk toilet Gua dan Dafi sempat rebutan untuk masuk duluan. Akhirnya Gua yang masuk duluan dan pada saat Gua lagi ganti baju di dalam kamar itu, Gua dengan dia ngobrol hal yg tidak penting, sampai akirnya muncul perasaan cinta di hati Gua ke dia. Setelah keluar dari toilet, hati Gua deg-degan. OMG,I’M FALLING IN LOVE WITH HIM

Semenjak itu Gua mulai suka sekali dengan dia. Singkat cerita akhirnya Gua memutuskan untuk menyampaikan perasaan Gua ke dia. Gua sadar itu adalah keputusan yang sulit tetapi itu harus Gua lakukan dan hal itu pun terjadi tepat di depan rumah dia. Semua perasaan Gua ceritain ke dia. Ternyata selama ini dia sudah tahu mengenai hal ini dari beberapa temannya (anak kelas 3) yang dekat dengan Gua. Gua suka curhat soal dia, karena memang sikap Gua yang tidak bisa diam dan cukup familiar di sekolah maka lama-kelamaan pun satu sekolah pun tahu perihal ini. Terlebih lagi salah satu guru mengetahui soal tato yang Gua buat sendiri di tangan kiri Gua dengan tulisan DAFI dengan cara Gua sayat dan dijahit. Semenjak Gua sampaikan rasa Gua ke Dafi, kita ternyata makin dekat layaknya seorang adik-abang. Tetapi karena kita tidak mau hal  ini akan menjelekkan nama kita berdua maka akhirnya kita memutuskan untuk sedikit menjauh. Maka Gua pun tidak bisa bertemu dia di sekolah. Terpaksa Gua harus bolos les untuk bisa kerumah dia dan itu berlangsung selama 4 bulan!

Selang beberapa saat Gua pun memutuskan untuk kembali ke Jakarta karena sudah banyak sekali masalah yang membuat Gua tidak betah. Hal itu terjadi pada saat kenaikan kelas 3. Jadi kehidupan Gua di Batam hanya sekitar setahun tapi Gua bisa belajar banyak dari situ. Akhirnya Gua balik ke Jakarta walaupun sempat selama seminggu Gua tinggal di rumah uwa Gua di daerah Batu Aji untuk menenangkan pikiran

Di akarta Gua berusaha masuk ke sekolah lama Gua tetapi tidak bisa. Terpaksa Gua masuk sekolah lain. Padahal saat Gua sekolah di sekolah sebelum Gua ke Batam, sekolah itu selalu Gua hina. Malahan Gua pernah ribut alias tawuran dengan murid sekolah itu.  Mau tidak mau Gua pasti bertemu dengan orang yang sudah pernah Gua ribut karena mereka adalah satu angkatan dengan Gua

Ternyata lagi-lagi pemikiran Gua salah. Disitu Gua bisa menemukan arti kekeluargaan,persahabatan dan makna lain dalam hidup. Di sekolah kecil itu Gua belajar kembali menghias kembali hidup Gua yang sudah hancur karena keluarga Gua dan terbongkarnya perihal Gua yang gay oleh seluruh keluarga Gua. Hidup yang sudah benar-benar hancur kembali bersinar di sekolah yang luasnya tidak sampai 200 meter itu karena di situ Gua kerja di kantin sekolah hanya untuk mendapat uang Rp 50.000  seminggu. Gua rela bangun pk 4 subuh dan berangkat ke sekolah sekitar jam 4.30 pagi serta pulang bisa sampai pk 9 malam. Itu pun kalau lagi tidak ada acara di sekolah. Kalau ada acara, Gua bisa 3 hari tinggal di sekolah tetapi semua itu Gua lakukan dengan dasar mau sekolah karena Gua tahu bonyok Gua sudah tidak bisa menyekolahkan Gua lagi untuk ke jenjang berikutnya karena bokap Gua harus memberi nafkah 2 keluarga dengan 7 orang anak dan 2 orang istri.

Akhirnya ortu Gua benar-benar bercerai dan Gua dan kedua adik Gua harus ikut bokap sedangkan kakak Gua ikut nyokap Gua. Adik Gua yang paling kecil sudah meninggal 2 tahun sebelumnya. Akhirnya istri muda bokap Gua benar-benar tinggal di rumah. Pada awalnya sikapnya baik tetapi seperti biasanya ibu tiri cinta dengan bokap Gua saja dan Gua dengan adik Gua pun terlantar. Kedua adik Gua diurus nenek Gua. Untungnya Gua sudah sempat lulus SMP. Tetapi Gua tetap bisa bersyukur akan hal itu.

Mendengar Gua tidak bisa meneruskan sekolah, nyokap Gua kaget tetapi apa yang bisa dia perbuat? Dia pun hanya seorang kuli cuci dan walaupun sudah 3 keluarga yang bajunya dia cuci ditambah urut, tetap saja tidak cukup untuk hidup nyokap dan biaya sekolah kakak ku.

Akhirnya Gua tinggal di rumah teman Gua yang sudah yatim. Gua tinggal dengan mereka mengurusi kedua adiknya yang kembar, Juga sedikit membantu permasalahan yang ada di keluarga itu. Walaupaun dengan segudang masalah,Gua tetap berusaha untuk membantu mereka menyelesaikan masalah karena mereka sudah membantu Gua.  Gua iklas.

Akhirnya waktu Gua lagi chat di warnet dekat rumah, Gua mendapat bule yang mengajak relationship serius. Tanpa pikir panjang Gua iyakan saja. Seperti yang dia minta Gua bawa semua pakaian,surat-surat penting Gua dan Gua pergi ditemani 2 teman Gua. Walaupun perasaan Gua dipenuhi rasa takut,Gua nekat.

Dan akhirnya Gua benar-benar tinggal dengan bule itu. Gua tidak peduli walaupun Gua tidak memiliki rasa cinta dengan dia. Yang penting Gua tenang. Karena memang hubungan kita tidak dilandasi rasa cinta jadi cuma acuh-acuhan saja. Akhirnya Gua memutusikan untuk putus dengan dia tetapi Gua tetep tinggal dengan dia. Sampai sekarang Gua tinggal di Semarang dengan dia.

itulah sekelumit cerita hidup Gua. Sebenarnya sih masih banyak yang ketinggalan tetapi Gua tidak bisa menuliskan semuanya. Di samping capai dan Gua tidak bisa mengetik banyak di computer, juga sudah malam. So dengan membaca tulisan ini, kalian bisa memberi komentar tentang hidup Gua. Ok kritik dan saran, Gua terima dengan senang hati. Ok bye .

bee lupzzz u all^-^
_______________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar