Senin, 20 Juli 2015

ARDO COWOK STRAIGHT


http://ceritaceritalelaki.blogspot.com/2013/12/ardo-cowok-straight-cerita-ardo.html?zx=bea2bd55364c01e9

PROLOG

Di sebuah tempat KOST daerah MAMPANG, ada seorang penghuni baru, seorang laki-laki bernama ARDO yang berumur 27 tahun. ARDO baru pindah ke tempat kost itu 2 bulan yang lalu dan dia bekerja sebagai instruktur Fitness di Warung Buncit.
Sebelum pindah kost di Mampang, tadinya Ardo, indekost di daerah TEBET, tinggal sekamar dengan BAMBANG, teman kerjanya, seorang instruktur yang sama2 kerja di tempat Fitness Centre.  Bambang dan Ardo sepertinya cocok jadi teman sekamar karena mereka kerja bersama, juga sama2 doyan dugem dan menenggak minuman beralkohol sampai mabuk.
ARDO mempunyai semua kualitas laki-laki yang ideal: badan atletis, kekar, berkulit gelap kecoklatan, tegas dan tampangnya juga lumayan ganteng. Penampilannya macho dan ‘cowok banget’.
Kalau sedang di tempat kostnya, Ardo suka bertelanjang-dada, mengenakan celana blue-jeans dengan bagian bawah celananya yg digulung, amat sexy!. Bulu kakinya lebat,  tampak jelas. Otot-dadanya menonjol ke depan berhiaskan sepasang puting tetek yang keras dan melenting. Amat menggoda iman lelaki yang suka pada sesama sejenis.
Perutnya rata dan yang membentuk otot otot six-packs. Bulu perutnya yang tumbuh menghitam di bawah pusarnya, membuat orang menduga bahwa bulu-perutnya itu "menjalar" ke bawah dan "bergabung" dengan hamparan jembutnya.
Lengan Ardo besar dan kekar dan apabila dia mengangkat tangannya ke atas maka tampaklah bulu ketek yang lebat dan terkesan sexy dan jantan!.
Pada umur 27 tahun, Ardo belum terfikir menikah karena masih harus membantu ekonomi orang tua dan uang sekolah adik2nya di kampung. Para gadis2 yang menyukainya, hanya dianggap sebagai pacar biasa, sehingga Ardo sering dianggap sebagai pemuda playboy yang suka mempermainkan wanita.
Yang hebat!, dibalik tubuhnya yang kekar, Ardo juga ternyata memiliki kelebihan istimewa yang jarang dimiliki oleh rata-rata LELAKI lainnya karena dia beruntung punya seperangkat alat kelamin FANTASIS berukuran super XL (extra large), amat BESAAAR dan PANJAAANG. Karena itulah teman2nya sering menjuluki dia: ARDO BOTOL” (atau Ardo dengan PERKAKAS segede BOTOL)
Ditempat kost yang sama di Mampang, ada seorang penghuni lama, seorang pemuda yang bernama BOBBY.
Berbeda 180 derajat dari Ardo, BOBBY tergolong pemuda yang suka dandan. Dia selalu tampil rapi dan wangi. Di kamar kostnya ada meja rias dengan berbagai pernak pernik perawatan tubuh dan wajah. Mulai dari pembersih muka, pelembab, lipbalm sampai beberapa jenis bedak. BOBBY juga punya krim wajah, body lotion dan beberapa parfum.
Sejak kecil BOBBY senang bercermin dan bersolek. Dia lahir sebagai anak bungsu dari empat bersaudara. Ketiga kakaknya adalah perempuan dan selisih usia mereka masing-masing dua tahun. Dalam bermain, Bobby kecil lebih sering bergabung dengan anak-anak perempuan dengan boneka atau bola bekel. Permainan anak laki-laki seperti layangan dan sepak bola tidak disukainya.  Tak heran, Bobby yang kini berusia 22 tahun dan bekerja sebagai penjaga counter di sebuah toko pakaian, tampil gemulai dan agak feminin.
Bobby berkulit mulus. Wajahnya pun cute, cakep. Banyak wanita yang sempat menyukainya, namun kemudian mereka maklum setelah terlibat pembicaraan dengannya yang menyadarkan mereka bahwa Bobby adalah.pecinta sesama jenis.
Hidungnya mancung dan bibirnya merah dengan alis tebal. Kulitnya yang putih membuatnya dia lebih menonjol. Tubuhnya langsing.dan ramping. Meski tetap ingin jadi lelaki, tapi penampilan dan sikapnya yang agak feminin, membuat orang langsung mencap Bobby ke-wanita2-an. Banyak yang berpendapat Bobby seperti perancang mode yang gemulai seperti penari itu.
Ardo sebenarnya BENCI dan tidak menyukai lelaki Gay, juga para cowok yang gemulai dan lemah lembut, apalagi lelaki yang berpenampilan sebagai perempuan atau waria.
Sebaliknya, sejak awal Bobby s naksir pada Ardo dan sering mendambakan kejantanan Ardo yang maskulin dan cowok banget, tapi Bobby sengaja tidak pernah menunjukan rasa sukanya secara terang2an karena Bobby sadar Ardo adalah cowok STRAIGHT.

Ardo tau persis Bobby adalah seorang Gay, tapi mungkin tubuh ramping dan sikap yang feminin membuat Bobby terlihat LEMAH secara fisik sehingga Ardo merasa DIATAS ANGIN dan berani berhadapan dengan Bobby.
Mungkin karena Bobby luwes dan pandai bergaul, lama2 sikap Ardo mencair dan dia mulai mau berteman dengan Bobby. Bahkan lama2 pertemanan mereka jadi semakin akrab, dan diam2 Ardo sering main ke kamar Bobby untuk sekedar nonton video atau bermain game.
Tapi hal itu Ardo lakukan secara sembunyi2 karena Ardo paranoid dan takut kalau teman2 kost mengetahui dia berteman dengan Bobby yang Gay.

CERITA ARDO

Nama gua ARDO. Sejak di SMU, gua rajin olah raga dan membentuk tubuh, gua juga ikut olahraga beladiri dan sering latihan angkat besi, sehingga tubuh gua berkembang jadi kekar.
Yang bikin gua risih, teman2 suka nyebut gua: “ARDO BOTOL” (atau Ardo dengan PERKAKAS segede BOTOL)  karena kebetulan alat kelamin gua emang ukurannya gede dan panjang, tapi gara2 julukan itu ternyata gua malah jadi incaran cowok2 homo!.
Contohnya di Fitness tempat gua kerja atau di cafe2 tempat gua nongkrong selalu ada ada saja cowok2 gay yang kurang ajar, dan coba2 mendekati gua bahkan berani menyentuh atau meraba tubuh atau celana gua, bikin gua pengen muntah!. Dan lama2 gua bahkan mulai membenci cowok2 gay
Ya, kekurang ajaran cowok2 gay dengan penyimpangan seksual seperti itu membuat gua benci dan akhirnya gua jadi seorang HOMPOFOBIA atau orang yang membenci lelaki homo.  Apabila ada pria gay diantara teman2 atau di tempat fitness, gua sering menghina mereka dengan penuh kebencian.
Gua dan BAMBANG, teman kost gua di Tebet dulu, sering nongkong di café atau bar untuk hunting cewek atau minum2 sampe mabok. Tapi cowok Gay di Café , bakal gua tampar kalau berani coba2 menyentuh gua..
Siapa sangka, kebiasaan buruk mabuk minuman keras itu ternyata akhirnya menghancurkan hidup gua untuk selama lamanya
Sebelum pindah kost ke Mampang, tadinya gua tinggal di daerah Tebet indekost sekamar dengan BAMBANG, teman kerja gua, seorang pria berdarah Ambon yang bekerja dengan gua sebagai instruktur di tempat Fitness Centre.
Kalau gua dijuluki Playboy karena suka bergonta ganti pacar, Bambang sering dijuluki PK (Penjahat Kelamin) karena dia tipe cowok Hyperseks yang hampir setiap hari butuh menyalurkan kebutuhan biologis terhadap kaum wanita.
Entah berapa banyak member Fitness cewek yang pernah ditiduri oleh Bambang. Bahkan kalau dia tidak dapat mangsa wanita di tempat Fitness, Bambang tak segan2 membayar wanita PSK (pekerja seks komersial) untuk melampiaskan nafsu birahinya yang hyper.
Gua sebenarnya merasa cocok berteman dan sekamar dengan Bambang. Kita sama2 orang yg merantau di Jakarta, ngobrolnya nyambung, minat olah raga yg sama dan juga punya hobby dugem dan minum2 sampai mabok.

Di tempat kost kami waktu itu, banyak sekali cowok2 Gay yang tinggal disitu juga. Yang jadi masalah karena cowok2 gay di tempat kost itu sering berusaha menggoda gua.
Karena sering diganggu oleh cowok2 gay di tempat kost itu, lama2 timbul perasaan benci terhadap mereka. Gua sering sinis, kasar dan menghina karena dimata gua mereka adalah mahluk2 yang rendah dan tak bermoral.
Waktu gua pertama kenal si BOBBY di tempat kost baru, gua langsung tahu dia juga cowok gay, tapi karena badannya kurus dan sikapnya genit seperti cewek, gua tenang dan GAK MERASA TERANCAM. Apalagi umurnya baru 22 tahun, 5 tahun lebih muda dari gua, jadi kadang gua ngerasa dia seperti ADIK gua aja.
Karena dia ramah dan bersikap baek, lama2 gua berteman dengan Bobby. Terus terang, gua sendiri heran karena gua merasa BETAH dan NYAMAN berteman dengan Bobby  sehingga diam2 gua suka datang ke kamar si Bobby untuk maen games atau nonton film. Tapi gua lakukan itu secara sembunyi2 karena gua ngeri, takut ketauan temen2 kost kalau gua berteman sama cowok gay
Sebenarnya si Bobby suka gelendotan, pegang2 dan rangkul2 badan gua atau meraba2, tapi sekali lagi, melihat tubuhnya yang kurus dan sikapnya yang feminin, gua aman dan merasa gak terancam. Jadi gua biarin aja sesekali si Bobby ber-manja2 ke gua, lagian gua KAGAK terangsang dan ENGGAK bernafsu pada cowok gay, apalagi yang feminin kayak si Bobby.
 Malam itu gua dan Bambang baru pulang dugem dan minum2 tapi karena kunci tertinggal, maka gua dan Bambang numpang menginap di kamar Bobby.
Saking parahnya mabok gua langsung tertidur dan kehilangan kesadaran seperti orang pingsan sehingga GAK INGAT apapun yang terjadi disekeliling gua
Tengah malam, dalam keadaan setengah sadar dan kepala yang pusing, gua mendadak terbangun karena merasa anggota tubuh gak bisa digerakkan sama sekali. Saat itulah gua sadari bahwa gua sedang tengkurap dalam keadaan telanjang bulat di bawah tindihan tubuh telanjang Bobby..
Degghh.. kepala gua seakan mau lepas karena perasaan risih dan jijik merasakan tangan sesama cowok yang meraba raba tubuh gua.
Boro boro terangsang, bulu kuduk gua justru meriding karena jijik dan perasaan geli. Alat kemaluan gua juga sama sekali tidak berreaksi, tetap lemas, malah justru mengkeret saking ketakutan. !. Penyebabnya tentu karena gua emang lelaki tulen, seorang laki laki sejati yang normal, BUKAN homoseks!..
Gua belum pernah merasakan rasa ngeri seperti ini. Apalagi yang meremas tangan gua adalah Bobby, seorang Gay, seorang Banci!..
Gua mencoba berteriak, tapi gak ada suara yang keluar dari mulut. Gua mencoba berontak, tapi gua sama sekali KEHILANGAN TENAGA akibat konsumsi alkohol yang terlampau berlebihan.

Gua masih ingat di kamar itu juga ada Bambang, sahabat gua dan gua berharap dia akan membantu, tapi ternyata pertolongan Bambang gak pernah datang karena dia juga rupanya tertidur seperti orang pingsan.
Akhirnya gua jadi masabodo...
Gua pikir apa sih bahayanya meladeni nafsu Homo?,
Anggap aja sebagai amal ibadah dan sekaligus memuaskan rasa penasaran gua gimana sih caranya cowok homo bercinta dengan cowok?
Tanpa ampun, Bobby menghujamkan perkakas bajanya tepat ke dalam lubang anus gua yang masih perjaka
'AAARRGGHH...!!!!!" teriak gua.
Hilang sudah keperjakaan gua. Sungguh sakit sekali rasanya.
Lubang anus gua yang ketat seakan robek diterjang perkakas Bobby.
Saat itulah, gua terjebak dalam pusaran sikasaan neraka dunia yang amat bengis!,  Aaaarrrrrgggghhh.....gua berteriak didalam hati, menangis dan merintih kesakitan.
Gua rasakan kenyerian yang sangat. Perut gua terasa melilit karena mendapat tekanan batang kemaluan Bobby. Lubang dubur gua terasa pedih, panas dan perih. Keringat tubuh gua mengucur dengan deras.
Bobby terdengar mengerang saat perkakasnya sudah terbenam seluruhnya, "..aaaAARRGGHH...!!!" 
Dan terdengar dia berkata di telinga gua, "Lobang kamu enak sekali Ardo. Akhirnya, kamu milik aku."
Hancur hati gua mendengarnya berkata seperti itu.
Gak sangka Bobby bakal memanfaatkan gua yang sedang mabok parah.
Tiba-tiba, Bobby kembali mendorong perkakasnya masuk.
'AARGHH!!!'
Tarik lagi, dorong lagi, tarik, dorong, tarik... Bobby mulai mensodomi gua dengan ritme tetap.
Oooh, beginikah caranya seorang Homo bercinta dengan cowok?.
Kenapa sih Homo doyan mensodomi lobang pantat sesama cowok?.
Tak gua sangka didalam hidup gua harus mengalami penderitaan kesakitan yang sedemikian hebat.  Tubuh gua meregang dan berkelojotan seperti seekor ikan yang sekarat, dengus nafas gua bagai tercekik merasakan tusukan benda keras yang berukuran besar itu....
”Sakiiiiittt, ampuuuun...... aaaarggghhhhh...!” dan gua kembali menggelepar gelepar.
Tidak ada rasa enak, atau nikmat. Tidak ada nafsu gua yang berkobar. Yang ada cuma penderitaan dan kesakitan.  Dan gua ingin Bobby segera berhenti.
Nafsu telah membutakan matanya. Rasanya air mata gua mengalir. Sebagian dikarenakan oleh rasa sakit yang amat teramat sangat, dan sisanya karena sakit hati!. Bobby telah merenggut sebagian hidup gua.

GUA GAK LAGI UTUH.
GUA SUDAH BUKAN LELAKI YANG SEMPURNA
"...ARGH! UGH! ARGH!" erang Bobby terus menerus seirama dengan sodokan perkakasnya.    Gak tahu sudah berapa lama dia memperkosa gua, tapi yang jelas terasa lamaaaa sekali.
Gua gak ngerti kenapa Homo doyan banget mensodomi sesama cowok?
Gua terus memejamkan mata dengan hati deg2an mengasihani diri gua yang sedang dicumbu penuh nafsu oleh Bobby, seorang gay yang sama sama berjenis kelamin lelaki seperti gua.
Apa yang harus gua lakukan dalam situasi demikian?.
Tiba-tiba perkakasnya menggesek gesek PROSTAT dan SYARAF SENSITIF di dalam tubuh gua. Kontan, perkakas gua ngaceng dengan sendirinya tanpa bisa dikendalikan.
Gelombang nikmat menyerang tubuh seolah-olah gua sedang mengalami orgasme.
'Astaga, apa itu? Kenapa gua terangsang? Gak mungkin!' pikir gua.
Namun kembali Bobby mengenai PROSTAT yang SENSITIF itu, dan gelombang kenikmatan terus menerus mendera diri gua.

Gua sedang dipaksa untuk menikmati perkosaan homo!
Bobby sepertinya bangga mengetahui bahwa perkakas gua ngaceng.
Langsung saja perkakas gua dipegang-pegang dan dia mulai mengocok ngocok perkakas gua. Dia ingin membuat gua ngecret untuk menjadikan gua sebagai miliknya.
Walaupun gua mencoba melawan, namun gelombang kenikmatannya semakin bertambah besar. Dan lama2 sodokan perkakas Bobby memang terasa nikmat sekali.
Duuuh..!, ada apa ini?. Setiap kali Bobby menyodokkan perkakasnya, badan gua bergetar menahan nikmat. 
Nikmat?
Tunggu dulu!, birahi gua terangsang?. Oleh cowok?.
Kenapa gua merasa nikmat? Ini salah..!!. Gua mustinya gak merasa nikmat.
Gua memejamkan mata kuat-kuat, berusaha mengusir kenikmatan yang terus menjalar di tubuh gua.
'Astaga, apa gua tertular kehomoan-nya???'
Namun mendadak gua merasa akan segera mencapai klimaks. Pejuh memaksa naik dan akhirnya tersembur keluar lewat lubang perkakas gua. CCROOT!! CROOTT!! CCRROOTT!!
Berhubung gua gak bisa bersuara, maka hanya desahan napas gua yang terdengar.
"...hhhohh!!! Hhoohh!!! Hhhoohh!!!! Hhhhoohhh!!!"
Kenikmatan orgasme menguasai gua. Bahkan gua pun sampai tunduk.
Oooh.....!!!, benar benar gak gua sangka disodomi oleh cowok Gay bisa memberi kenikmatan yang demikian hebat,  Jiwa gua serasa terbetot keluar terombang ambing dalam lautan kenikmatan yang maha luas.  Gua benar benar takluk mendapatkan kepuasan luar biasa yang merasuk jiwa.

Bobby mempercepat entotan perkakasnya, mungkin wajahnya menyeringai. Napasnya memburu-buru, dan tiba-tiba...
"...AAARRGGGHHH..!!!!..." CRROTT!! CCROOTT!!! CCROOTT!!!
Gila!, Bobby ngecret!!! Pejuhnya ditembakkan sembarangan di dalam anus gua.
Bobby  MENYUNTIKKAN sejumlah besar cairan sperma yang luar biasa banyaknya ke dalam dubur gua, bahkan karena saking banyaknya, seluruh isi perut gua jadi penuh dibanjiri oleh benih benih sperma Bobby. Terasa sekali rasa panas yang membakar perut gua.
Andai pria bisa hamil, gua pasti sudah hamil sekarang!
Tubuh kami terguncang-guncang, mengejang-ngejang seperti orang kesakitan.
"AARRGGHH..!!! AARRGGHH!!! UUUGGHH!!!" erang Bobby, terus menghentak-hentakkan pinggulnya.
Dan akhirnya semuanya berakhir.
Bobby mencabut perkakasnya dan terasa sedikit sisa pejuhnya mengalir keluar dari lubang pantat gua yang menganga lebar.
Tapi setelah itu, Bobby sungguh menunjukkan kekurang-ajarannya karena tanpa memperhatikan keadaan gua, dengan se-enaknya dia langsung tidur dan mengacuhkan gua, seperti seorang prajurit di medan perang yang mencampakkan musuhnya yang sedang sekarat.
Ketika Bobby sudah tidur, gua hanya bisa tergolek lemas kehabisan tenaga dengan tubuh yang masih telanjang berlepotan sisa sisa lendir pejuh dan keringat Bobby sambil menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong.
Ketika Bambang membangunkan ESOK PAGINYA, gua panik karena saat itu gua masih berbaring berbaring berdua dengan Bobby dalam keadaan sama sama telanjang cuma tertutup oleh kain sarung yang menutup di bagian bawah perut.
Gua tersentak begitu teringat kekurang ajaran Bobby yang telah memperlakukan gua seperti hewan pada saat mabuk parah tadi malam!. Tiba tiba gua diliputi oleh perasaan MARAH LUAR BIASA dan saat itu juga gua ingin menghajar, menggampar bahkan menggorok lehernya untuk membunuh Bobby.

Gua gak terima karena harga diri gua sebagai laki laki telah direndahkan!,
Awas lo Bobby!, gua akan cungkil kedua mata lu, gua cincang lo pake golok!. pikir gua
Tapi segera gua URUNGKAN niat itu, karena seandainya gua lampiaskan kemarahan disitu, gua takut Bambang akan bertanya apa sebabnya.
Atau apakah Bambang tahu apa yang terjadi tadi malam??.
Tapi gua lihat Bambang tenang2 saja dan rasanya dia sama sekali gak peduli.
Di kamar mandi, gua terheran heran karena jumlah dan volume lendir pejuh yang menetes keluar dari lubang anus gua ternyata begitu banyak, sampai mengalir dengan deras... Gila!, kenapa begitu banyak PRODUKSI CAIRAN SPERMA dari tubuh Bobby yang dia tanamkan ke dalam tubuh gua??.

Gua mencium bau keringat yang menyengat hidung dengan aroma yang berbau khas laki laki. Pasti menempel di tubuh gua saat Bobby menggumuli gua tadi malam.. Gua juga melihat cupang-cupang berwana merah kebiruan akibat sedotan bibir Bobby yang berjejer memenuhi di sekujur leher gua, bukti keganasan Bobby ditempat tidur.
Setelah mandi, gua mati-matian untuk pura2 bersikap biasa, karena kalau gua marah dan ngamuk2 tentunya Bambang akan CURIGA.
Tentu saja gua akan malu luar biasa kalau sampai Bambang tahu bahwa gua habis dibool oleh Bobby, si cowok gay yang berbadan kerempeng itu

Di Fitness Centre gua gak bisa berkonsentrasi pada pekerjaan karena di pikiran gua  masih terbayang seluruh kejadian yang menimpa gua tadi malam.
Hati gua bercampur aduk antara penyesalan, kecewa, malu, marah dan perasaan dendam kepada Bobby yang telah memanfaatkan ketidak berdayaan gua pada saat mabuk sparah dan mencabuli gua diluar kesadaran gua.
Gak gua sangka, disodomi untuk pertama kalinya ternyata menimbulkan teror penderitaan dan rasa sakit yang amat menyakitkan, dan juga amat merendahkan harga diri gua sebagai laki laki normal sehingga gua kehilangan kepercayaan diri!.

Gua yakin, kalau dalam keadaan sadar, sudah pasti gua dengan mudah melawan dan berontak, tapi malam itu gua sedang mabuk separah parahnya.
Tubuh gua lemas.
Tenaga gua lemah.
Kesadaran gua hilang.
Seberapa hebatpun gua mencoba berontak, malam itu gua hanya seonggok daging yang lemas tak bertenaga.   Perlawanan tubuh gua gak lebih hanya sekedar menggeliat geliat tanpa tenaga.
Leher gua masih dipenuhi oleh cupang2 merah, karena lumatan, gigitan dan bukti keganasan Bobby ditempat tidur.  Selangkangan gua terasa seperti masih terganjal oleh benda besar yang panas.
Lubang dubur gua mengalami kerusakan akibat perlakuan Bobby, sehingga secara fisik, tubuh gua sudah tidak sempurna lagi sebagai laki laki sejati.
Gua gak tahu apa setelah ini gua mampu kembali hidup sebagai lelaki normal?.
Sempat terfikir gua ingin melampiaskan kemarahan pada Bobby. Gua akan membalas dendam kesumat terhadap Bobby. Kalau perlu gua akan bunuh dia, gua cincang badannya dan gua kasih jadi makanan anjing
Tapi seandainya gua lampiaskan kemarahan dan membalas dendam kesumat pada Bobby, tentu akibatnya orang2 jadi tahu bahwa gua pernah disodomi oleh cowok.  Gua malu….!.
Dan dilain fihak, gua juga bimbang....Gua bimbang, benarkah Bobby telah memperkosa gua?
Kenapa juga malam itu gua merasakan kenikmatan mendera gua?....
Mana mungkin gua bisa merasakan kenikmatan seksual seperti begitu?.
Kenapa malam itu tubuh gua mengingkari kodrat gua sebagai laki laki?.
'Astaga, apa gua tertular kehomoan-nya???'
Terus terang, gua berada di persimpangan. Bimbang, bingung, marah, takut, jijik dan segala macam rasa datang silih berganti.  Hati dan akal sehat terpecah dan menyeret gua ke dua arah yang berlawanan. Pergumulan batin terjadi membuatku limbung.

Semakin gua coba melupakan, ternyata semakin terbayang seluruh kejadian pada malam jahanam itu. Gua seolah masih merasakan tubuh Bobby berkeringat menindih tubuh gua dari belakang dan mengkentotin gua dengan  deru nafas yang mendengus2
Akhirnya
Gua bertekad akan memaafkan Bobby.
Gua akan pura2 seolah-olah aku tidak sadar dan tidak tahu menahu tentang kejadian malam itu.
Gua akan melupakan perlakuan yang mempermalukan gua itu.
Cukup sekali itu saja!. Dan gua akan anggap kejadian itu sebagai mimpi buruk!.

Selama beberapa hari setelah itu, aku berusaha menghindari pertemuan dengan Bobby. Terkadang aku sengaja pulang larut malam atau berangkat lebih bagi.
Gua memang sudah bertekad akan menjauhi dan mengharamkan segala bentuk manusia yang berjenis kelamin l.e.l.a.k.i…., apalagi Bobby!.
Tapi heran, setiap kali Bobby mengetuk pintu kamar gua, ternyata gua gak mampu menolak dia. Ada2 saja alasan Bobby, entah untuk mengambil majalah, membawakan makanan atau pinjam DVD.
Semakin aku berusaha cuek dan menghindari Bobby, dia justru semakin berusaha untuk mendekati gua. Dan gua gak mampu bersikap tegas untuk menolak dia

Lama2, gua justru merasakan sesuatu yang aneh tumbuh didalam diri gua, gua merasakan ada semacam GETARAN GANJIL dilubuk hati gua setiap kali Bobby datang dan menatap mata gua dengan sedemikian rupa. 
Gua tidak tahu reaksi-fisik atau psikis apa yang sebenarnya terjadi saat dua tubuh sesama lelaki tersambung sempurna dalam proses persenggamaan sejenis??. Yang jelas, gua gak bisa melupakan fakta bahwa diantara puluhan atau ratusan manusia di muka bumi, Bobby adalah satu-satunya lelaki yang pernah mensodomi gua!. Mau tidak mau, suka tidak suka, hal tersebut terntu terpateri kuat di alam bawah sadar gua..
Selama beberapa hari gua memang berhasil menghindari Bobby, tapi semua usaha gua itu ternyata percuma saja!, karena Bobby pantang menyerah dan berusaha mendekati gua terus menerus.
Heran, setiap kali bertatapan mata dengan Bobby, dada gua sering berdebar-debar. Gua selalu terbayang kejadian pada malam itu saat gua untuk pertama kalinya berada dalam keadaan terjajah dibawah tindihan tubuh Bobby.
Gua berada di persimpangan. Bimbang, bingung, marah, takut, jijik, rindu dan segala macam rasa datang silih berganti.  Hati dan akal sehat terpecah dan menyeret gua ke dua arah yang berlawanan.

Pergumulan batin terjadi membuat gua limbung.
Dan akhirnya gua menyerah!.
Malam itu Bobby begitu bernafsu menggumuli tubuh gua, mencumbui gua, merangsang hasrat gua sehingga tanpa dapat gua cegah gairah gua akhirnya terbakar
Gila!, padahal saat itu gua bener bener dalam keadaan sadar tanpa pengaruh minuman alkohol, tapi kenapa kemaluan gua bisa jadi tegang?. Ini gak bener!.
Ini menjijikan dan memalukan!. Tapi kenapa perkakas gua tetep ngaceng?
Gua memejamkan mata, mencoba memikirkan hal-hal lain agar kemaluan gua bisa kembali  lemas. Tapi batang perkakas itu mengkhianati gua. Kemaluan gua itu berdiri tegak sekeras batu di dalam genggaman Bobby.  Dia terus meremas-remasnya.
Ngghh… Ya Tuhan, kenapa gua merasa nikmat?. Gua pengen dia berhenti. Gua pengen dia berhenti merangsang nafsu gua kayak gini.
Akhirnya, untuk kedua kalinya gua menyerah lagi pada cowok Gay berumur 22 tahun yang menginginkan diri gua menjadi miliknya!.
Gua terpaksa menyerahkan tubuh telanjang gua disodomi Bobby untuk kedua kalinya
Rasanya hampir robek lubang pantat gua. Tubuh gua terlonjak-lonjak sambil meronta-ronta, berteriak dan menjerit-jerit karena rasa sakit luar biasa pada lubang anus yang baru 2 kali disodok benda sebesar alat kelamin laki laki. Benar2 siksaan neraka dunia yang amat kejam

Gua teringat pada cewek-cewek yang sebelumnya biasa gua gagahi dan kentoti untuk menyalurkan kebutuhan biologis gua. Siapa sangka sekarang giliran gua sendiri yang disodomi oleh sesama lelaki.
Bukan cuma sekedar disodomi biasa, tapi disodomi oleh cowok Gay yang gede nafsu!
Kalau mau jujur, berbaring telanjang bulat dengan kedua kaki gua terangkat lebar keatas lalu membiarkan diri gua digagahi oleh Bobby, sering membuat gua merasa rendah dan kehilangan kepercayaan diri.  Gua juga merasa terhina dan kotor, akan tetapi, nafsu birahi yang terlanjur dibangunkan dari alam bawah sadar oleh Bobby telah berhasil membuat gua menjadi sangat ketergantungan terhadap dirinya.
Terus terang, gua emang gak tahu sama sekali dunia Homo!.
Gua kira emang begitu cara bercinta sejenis yang biasa dilakukan oleh sesama cowok, dimana gua harus mau disodomi oleh Bobby.
Gua mengira emang wajar-wajar saja kalau cowok disodomi oleh cowok Gay. Gua gak ngerti sih....

Sungguh heran!, gua gak mampu menolak setiap kali Bobby mendatangi kamar kost gua, mengetuk, lalu mengunci pintu dan mencumbu serta menelanjangi gua. Gua seperti gak berdaya didalam dekapannya, menyerah dibawah tindihan tubuhnya, dan menggeliat geliat saat tikaman tikaman batang kelaminnya mencabik cabik lubang dubur gua dengan penuh kebengisan.
Ternyata gua merasakan sensasi seksual yang fenomenal sebagai budak nafsu Bobby. Gua gak peduli lagi biarpun Bobby menumpahkan seluruh nafsunya kepada gua.
Sensasi itu yang gak dapat dilukiskan dengan kata-kata, perasaan putus asa, perasaan terhina dan ketidakberdayaan secara bersamaan, menimbulkan suatu keinginan untuk menyerah sebagai budak taklukan Bobby.
Gua ingin dijajah oleh Bobby.

Bobby memang cowok gay yang gede nafsu dan sangat gila seks, bahkan boleh dikatakan sebagai sex maniak. Bobby selalu menuntut lebih dan tidak mudah terpuaskan.
Pernah sekali waktu dia baru pulang kerja saat gua sedang di kamar mandi. Mungkin karena sedang bernafsu, Bobby mengetuk pintu kamar mandi dengan gak sabaran dan dia langsung menyutubuhi gua sambil berdiri untuk melampiaskan nafsu birahinya yang bergolak!.
Bukan hanya mensodomi gua, tapi Bobby juga memperkenalkan gua pada berbagai variasi seks yang agak janggal dan brutal, termasuk mengajari gua untuk NGISEP alat kelaminnya.
Sepasang paha Bobby menjepit kepala gua dan kedua tangannya memegang wajah gua erat2 supaya tidak bisa melepaskan hisapan mulut gua.
”Isep perkakasku terus Do!” perintahnya
Akhirnya tanpa aba2 sama sekali Bobby menembakkan sperma yang menyemprot deras ke mulut dan mengalir ke dalam tenggorokan gua, lalu dia menyuruh gua untuk menelan lendir pejuh dia sampai habis
" Haus ya Do?. Minum semuanya yaaa" goda Bobby
Yah.., tiap pergumulan dengan Bobby, selalu saja ada hal-hal baru yang membuat gua semakin terperangkap dalam lilitan kekuasaan dia.
Akhirnya gua mau diajak pindah untuk KUMPUL KEBO dan TINGGAL SEKAMAR dengan Bobby  dan melakukan hubungan seperti sepasang kekasih setiap malam.

Gua jadi gak peduli!.
Gak peduli biarpun gua disodomi tiap malem cuma buat kesenangan cowok homo
Yang jelas rasa risih itu lama-kelamaan berangsur hilang dari pikiran gua. Yang tersisa hanyalah keinginan untuk memuaskan hasrat Bobby yang nafsunya memang selalu menggelora laksana ombak samudera yang disapu badai.
Lubang dubur gua terlanjur rusak sampai jebol akibat terlampau sering menerima entotan perkakas sehingga secara fisik, tubuh gua sudah gak sempurna lagi sebagai laki laki sejati!.
Gua pikir emang begitu seharusnya cara cowok2 Homo ngentot..
Gua sangka semua Homo emang doyan mensodomi sesama cowok.
Gua kira dibool itu adalah cara bercinta sejenis yang WAJAR.

Teman teman SEKANTOR, gak bisa menebak kenapa gua menjadi begitu akrab dengan Bobby yang berumur jauh lebih muda dan jelas2 dikenal sebagai cowok Gay.. Mereka cuma menduga bahwa kami jadi dekat karena kami tinggal di tempat kost yang sama..
Para TETANGGA di tempat kost juga gak ada yang curiga.  Mereka mengira kami tinggal sekamar untuk menghemat biaya kost, padahal didalam kamar kost yang terututup setiap malam kami saling malampiaskan hasrat dan nafsu birahi.
Mungkin ada juga tetangga di tempat kost yang CURIGA karena hampir setiap pagi mereka melihat gua bangun dengan tubuh lemas dan wajah pucat dengan banyaknya cupang2 warna merah yang selalu berjejeran menghiasi sekujur leher gua.

BAMBANG, sahabat gua?.
Tadinya gua kira dia gak pernah tahu hubungan gua dengan Bobby. Dia tetap bersikap wajar kepada gua dan kami tetap berteman sebagai mana biasa.
Tapi waktu Bobby sedang pulang ke rumah orang tuanya di Bandung, Bambang memergoki gua sedang melamun
”Kamu kangen sama Bobby ya?” tanyanya tulus, tanpa nada mencemooh...
Aaaaahh, rupanya Bambang sudah maklum dan mengerti kekhususan hubungan gua dengan Bobby.
Ya Bambang ternyata sudah sepenuhnya tahu hubungan gua dengan Bobby. Bukan sekedar hubungan sejenis, tapi Bambang tahu persis bahwa gua adalah pihak yang disodomi oleh Bobby Gay.
Tapi Bambang sangat bijaksana dan gak pernah membuka aib itu. Bambang cuma mengingatkan gua untuk menutup cupang2 yang hampir setiap pagi menghiasi leher gua, bukti keganasan Bobby ditempat tidur.


1 komentar: