Ada model, presenter, artis atau penyanyi yang
karirnya melejit begitu saja seperti berkah yang turun dari langit. Sebaliknya,
ada juga di antara mereka yang harus berjuang keras susah-payah dari bawah.
Di antara mereka yang mudah mendapatkan job dan
mengembangkan karir di bidang entertainment atau hiburan adalah mereka yang
berdarah Eropa atau berwajah Eurasia[Indo] seperti aku. Aku berdarah campuran
Indonesia – Bule Australia. Bahkan tak jarang ada orang yang tidak bisa Bahasa
Indonesia atau bukan WNI [Warga Negara Indonesia] tetapi berhasil sukses di
dunia hiburan di Indonesia.Hal ini sungguh sangat menyedihkan, walaupun
tentunya sangat menguntungkan aku yang berwajah Eurasia. Tentu saja ini bukan
salah mereka yang berwajah Eropa,tetapi karena selera publik Indonesia yang
gemar dengan orang berkulit terang dan berhidung mancung.
Ari Wibowo, Andrew White, Marcellino Lefrandt,
Christian Sugiono, dan Tamara Bredzinsky adalah contoh orang-orang
setengah-bule yang beruntung karena bisa dengan mudah meraih rezeki di Tanah
Air-ku yang kedua ini.Tanah Air-ku yang pertama Australia karena aku Warga
Negara Australia.Hal ini terjadi akibat undang-undang yang berlaku di Indonesia
waktu aku lahir [undang-undang ta’i!].
Waktu aku menulis cerita-cabul tak bermoral ini,
undang-undang itu sudah dicabut. Dengan undang-undang yang baru maka anak-anak
yang lahir dari perkawinan-campuran mempunyai Dwi-Kewarganegaran sampai mereka
berumur 18 tahun.
Ketika cerita cabul ini ditulis,banyak selebritis atau
orang terkenal di Indonesia yang karirnya dimulai ketika mereka terpilih
sebagai Abang dan None Jakarte.Berkat penampilannya yang keren maka mereka pun
terpilih untuk mendapat peran sebagai presenter atau pemain sinteron atau
bintang film layar lebar. Setelah sukses jadi presenter atau pemain
sinetron,sebagian dari mereka ada yang mencoba nasibnya jadi penyanyi.
Banyak juga yang karirnya macet,tidak berkembang. Baik
karena nasib,tidak punya koneksi atau sebab-sebab lain.
Aku sendiri tidak terlalu perduli dengan karir-ku di
dunia model – khususnya periklanan. Yach, aku jalani saja.Di samping jadi model
iklan, aku juga sekali-sekali main sinetron untuk peran yang tidak penting dan
juga jadi peragawan. Aku bukan selebritis dan aku tak bermaksud jadi
selebritis. Aku hanya sekedar numpang hidup di Indonesia, cari makan,mengisi
waktu,dan tentu saja ngentot!
Di dunia modelling dan fashion aku ketemu banyak cowok
yang tampan,jantan,menawan,tapi anehnya aku jarang punya kesempatan untuk
berinteraksi dengan intensif dan bergaul intim dengan sesama model. Tetapi aku
dekat dengan crew dan para pendukung kegiatanku. Baik untuk iklan, sinetron,
mau pun fashion. Hubunganku dengan mereka bukan hanya dekat tetapi malah aku
pernah melakukan hubungan sex sejenis dengan beberapa orang dari mereka – tentu
saja yang cowok!Karena aku seorang homosex murni sejak lahir dan aku hanya
tertarik pada kaum sejenis saja!. Yang jelas aku sudah pernah main cabul dengan
fashion designer, Satpam dan juga beberapa staf yang cowok-cowok remaja yang
tampan, jantan,dan menawan, dengan kontol yang besar, pejuh yang nikmat, dan
jembut serta bulu-ketek yang merangsang! Aku juga beruntung pernah main cabul
dengan seorang body-guard dari fashion designer[perancang busana] yang biasa
mengontrak aku.
Sampai saat aku menulis cerita bejat ini, rahasia
tentang kehomoanku,tidak atau belum sempat bocor.Tentu karena aku selalu
memberi imbalan uang yang cukup, agar partner main cabulku tutup mulut. Di
samping itu,aku juga memilih-milih cowok yang aku akan ajak main cabul – dengan
mengandalkan “gay -dar”-ku [“gay radar”, yaitu indera keenam untuk menentukan
apakah seorang cowok yang sedang kita hadapi adalah seorang gay atau bukan].
Bagi yang aku cabuli dengan paksa [aku perkosa] akupun
tidak perlu kuatir mereka akan berani atau mau membocorkan apa yang aku telah
lakukan pada mereka.Disamping aku punya wibawa,aku juga sudah mengancam mereka
dengan ancaman yang keras dan kejam, dan aku yakin mereka pasti takut!Meski
hubunganku dengan sesama model [colleagues]tidak dekat, tapi aku saling kenal
dengan banyak di antara mereka. Salah satu di antaranya adalah Edo. Sudah
barang pasti,Edo menarik perhatianku karena penampilannya yang tampan,jantan
dan amat menawan.
EDWARD
Nama asli Edo adalah Edward.Berbeda dengan orang
Inggris dan Amerika yang biasa memendekkan nama Edward dengan panggilan
“Ted”,maka orang-tua Edo memendekkan nama Edward dengan panggilan “Edo”.
Sejak pertama kali aku jumpa Edo,aku sudah dapat
melihat banyak kelebihan dalam diri Edo. Bukan hanya wajahnya yang tampan,
tubuhnya yang jantan atletis, ketat, dan berotot, tapi Edo juga punya aura yang
luar-biasa.Bahkan aku berpendapat bahwa seharusnya Edo bukan jadi model atau
peragawan atau presenter atau pemain sinetron atau penyanyi tetapi justru
seharusnya dia jadi jenderal atau panglima suatu kesatuan militer.Kalau
seandainya Edo mengenakan seragam militer,pasti penampilan-nya akan
“menggetarkan” dan “menggentarkan” yang melihatnya!
Lengan Edo sangat menawan, bisepsnya kekar dan
bagus.Hal itu,dikombinasi dengan ketampanan dan kejantanannya, membuat aku
ingin merebahkan diri ke tanah dan menyerahkan jiwa-ragaku kepada Edo. Untuk
dihajar, disiksa dan diperkosa sesukanya! Padahal, umur Edo dua tahun lebih
muda dari aku.
Demikianlah, pada suatu fashion-show,aku,Edo dan
beberapa peragawan dan peragawati tampil di cat walk. Kami memamerkan karya Timmy
dan beberapa perancang-busana lainnya. Fashion-show itu cukup sukses bahkan
cukup banyak karya yang dipamerkan Timmy dan perancang lainnya yang terjual
ataupun dipesan.
Selesai tampil, seperti biasa kami ganti baju di ruang
yang disediakan.Aku ganti baju bareng Edo, karena peragawan yang lain agaknya
sudah ganti duluan.
Waktu itu aku lihat Edo bukan hanya ganti baju yang
dipamerkan dengan bajunya sendiri tetapi dia juga ganti kancut.Seperti biasa
kancut peragawan kadang-kadang basah oleh keringat setelah tampil di cat walk.
Edo tanpa ragu melepaskan kancutnya bertelanjang bulat!Edo tentu membawa kancut
yang bersih untuk ganti.
Aku sangat takjub melihat tubuh Edo yang atletis,
ketat,berotot dengan kontol yang besar dan sudah disunat ketat itu!
Kontolnya mencuat dari hamparan jembutnya yang hitam
tebal dan tumbuh luas – indah sekali! Di bawah kontolnya yang besar bagaikan
kontol kuda, bergantung sepasang biji-peler yang membulat dan ukurannya
proporsional [serasi] dengan ukuran kontol-kudanya!Aku yakin, biji-peler
sebesar itu pasti akan mampu menghasilkan pejuh yang kental, volumenya
banyak,dan rasanya nikmat kalau boleh ditelan!
Waktu Edo mengangkat lengannya keatas karena dia akan
melakukan sesuatu,aku menampak bulu-ketek-nya yang hitam di dataran ketiaknya,
dengan pola pertumbuhan yang indah,jantan,dan amat merangsang nafsu berahiku!
Otot-dadanya amat menonjol ke depan dihiasi dua
puting-susu yang tertancap,tegang,dan melenting, ditingkah oleh permukaan
perutnya yang rata tapi bertonjolan otot-otot membentuk six-packs.
Edo tidak segera mengenakan pakaian. Dia seperti
sedang melipat dan menempatkan pakaian yang di- peragakannya di gantungan dan
dia masih saja ber-telanjang-bulat dengan penuh percaya diri. Aku kagum pada
keberanian dan rasa percaya diri [PD] atau self confidence Edo untuk mau
bertelanjang bulat di hadapanku!
Meskipun aku sangat menikmati diberi kesempatan untuk
menyaksikan ketelanjangan Edo,tapi aku pura -pura tidak memperhatikannya.
Sementara obrolan kami berdua pun terus berlanjut.Dalam hatiku aku berpikir
jangan-jangan Edo sedang memprovokasi aku dengan cara telanjang bulat di kamar
ganti seperti itu.
Tentu saja diam-diam nafasku memburu dan kontol-ku
ngaceng,tegang,keras,akibat disuguhi dengan pemandangan ketelanjangan Edo yang
sempurna itu!
Kebetulan kali itu fashion-show digelar di suatu
bintang lima.Hotel itu adalah favoritku. Karena Satpam dan Security Officer-nya
ganteng-ganteng, bersih-bersih, dan bertubuh atletis! Aku bahkan pernah
berhasil main cabul dengan salah seorang Satpam hotel itu dan waktu itu aku
memberinya tip lumayan.
Sebetulnya aku merasa berdosa, sebab waktu itu aku
menjebak dan memperangkap Satpam yang ganteng dan baik-hati itu. Sehingga
akhirnya aku berhasil mencipoki mulutnya,menjilati tubuh dan kontolnya sampai
pejuhnya muncrat. Akhirnya aku menyodomi lobang pantatnya. Sebab itu aku tidak
ragu untuk memberinya tip besar Rp 1000,000,- [satu juta rupiah]. Sebagai
imbalan kontolnya yang aku isap, pejuhnya yang aku minum,dan juga boolnya yang
aku sudah entot dengan kontolku yang besar!
Walau dia “hanya” seorang Satpam! Tapi saat itu aku
merasa nikmat luar-biasa, puas dan lampias! Aku ingin sekali mengulangi main
cabul dengan Satpam itu, tetapi aku tak mau mengambil risiko. Selesai Edo
ganti-baju, aku lihat dia memasukkan barang-barangnya ke dalam sebuah tas
kecil,antara lain: parfum, deodoran, sisir, medicated-powder, dan tentu saja
kancutnya yang basah oleh keringat tadi.Kalaulah aku tak punya harga diri lagi,
mau rasanya aku meminta kancut Edo itu atau bahkan membeli kancut yang basah
oleh peluh Edo [dengan harga berapa pun!] buat kenang-kenangan souvenir. Tentu
saja kancut Edo itu bisa aku gunakan untuk alat-fetish dan alat-fantasi waktu
aku ngeloco!
Waktu Edo akan keluar kamar ganti, aku ajak Edo minum
di cafe yang ada di hotel bintang lima itu.
“Mas Edo, bagaimana kalau kita minum dulu di cafe”,
ajakku.
“OK. Let’s go”, kata Edo. Suara Edo amat sexy dan
berwibawa, amat menggetarkan sukmaku.Seandainya dimungkinkan, mau rasanya aku
mengabdi pada Edo, jadi pelayannya atau jadi budak-sexnya.Agh!Pasti nikmat!
NGOBROL DI CAFE
Aku merasa bahagia dan bangga bisa berdua-duaan dengan
Edo. Waktu kami jalan berdua aku lihat banyak orang yang memandangi kami,yang
tidak aku ketahui apa alasannya. Apakah mereka mencurigai kami sebagai sepasang
homosex? Apakah karena mereka kagum pada ketampanan Edo?Atau….mereka kagum
melihat penampilanku? Tentunya aku tidak kalah tampan jika dibandingkan dengan
Edo [kata orang].
Aku menawari Edo minum dan Edo memilih kopi. Kata Edo
:
“Kopi nggak ganggu tidur gua”.
Aku pun menyesuaikan diri minum kopi.Aku menawar-kan
apakah Edo mau makan malam. Tapi Edo memilih makanan kecil saja. Maka aku pun
memesan makanan kecil yang tersedia di cafe itu.
Seperti penampilannya yang tampan, ternyata Edo juga
berkepribadian simpatik,berwibawa, correct, dan humoristis. Aku langsung saja
merasa cocok dengan Mas Edo-ku yang satu ini!
Makin jauh aku mengenal Edo, kekagumanku makin
menjadi-jadi.Ternyata Edo adalah seorang karateka senior dan sekaligus dia
pelatih karate di suatu kesatuan militer. Dia juga anak seorang perwira tinggi
militer. Edo menyelesaikan pendidikan S-1 nya di luar negeri.Semua itu
diceritakan oleh Edo dengan enteng dan tanpa ada kesan bahwa dia mau
pamer.Semua hal tentang dirinya yang aku kagumi, ternyata oleh Edo dianggap hal
yang lumrah dan biasa-biasa saja.
Kata Edo, dia ikutan jadi peragawan karena dia teman
dekat Timmy [si perancang busana]:
“Teman latihan karate”,jawab Edo.Ketika aku nekat
bertanya, dimana Edo kenal dengan Timmy! Kami ngobrol cukup lama dari jam 22:00
sampai jam 01:00.Ketika cafe tampak sudah sepi aku menawar-kan pada Edo :
“Mas Edo pulang besok pagi saja. Sekarang sudah
malam.Kalau tidak keberatan Mas Edo bisa menginap bareng saya.Saya kebetulan
ada kamar diatas. Tapi tempat tidurnya hanya satu – double-bed”
Setiap ada fashion-show yang diselenggarakan di hotel
bintang-lima, aku memang biasanya memesan kamar.Maksudnya untuk jaga-jaga kalau
ada suatu emergency.
“OK Kita nginep bareng aja. Let’s go”, kata Edo.
Kembali lagi Edo menjawab pertanyaanku dengan enteng, tanpa beban. Setelah aku
membayar bill [receipt] cafe, kamipun masuk ke lift.
Di lantai sepuluh kami keluar dan berjalan masuk
kamar.Aku tidak merasa mengantuk, mungkin karena pengaruh kopi tadi.Aku lihat
Edo juga masih segar dan tegar.Bau parfum Edo yang segar samar-samar tercium
olehku,makin membangkitkan nafsu berahiku yang sudah menggebu-gebu sejak tadi!
Double-bed kamar itu cukup luas dan cukup nyaman untuk
dipakai tidur berdua.
“Kalau Mas Edo mau gosok gigi silahkan”, kataku.
Kebetulan di kamar mandi semua peralatan mandi tersedia lengkap. Maklum hotel
bintang lama dan kamar yang kupesan adalah kamar “De Lux” bukan kamar
“Standard”.
“OK.Terima kasih”, kata Edo.Dia melepaskan semua
pakaian luarnya dan menyimpannya di lemari.Lalu dia berjalan dengan hanya
mengenakan kancutnya yang minim ke kamar mandi.
Kancut yang dipakai Edo begitu minimnya,sehingga hanya
kontol dan bijipelernya saja yang tertutup.Sebagian jembutnya bisa terlihat
jelas. Sedangkan di bagian belahan pantat-nya hanya tertutup oleh tali-kain
yang menghubungkan ikatan kancut di pinggang -nya dengan bagian kancut di bawah
biji pelernya.
Sepanjang pengetahuanku, kancut yang amat
minim[maximum exposure]seperti yang dipakai Edo harga-nya satu piece bisa
mencapai US $ 50,- sampai US $ 90,-karena sexy, erotis,dan exotis!Saat cerita
ini ditulis,di Indonesia kancut seperti itu belum dipasarkan. Kalau mau
membeli, harus pesan dari luar negeri.
Aku terpana! Kagum! Bahagia! Karena aku merasa diberi
kehormatan sekamar bareng Edo yang nyaris telanjang bulat.Artinya,Edo percaya
kepadaku dan tidak mencurigai aku.
DISETUBUHI DAN DIGAULI EDO
Setelah Edo selesai gosok gigi [dan mungkin dia juga
kencing di WC] aku pun gantian gosok gigi. Lalu kami baring bersebelahan di
tempat tidur siap-siap untuk tidur. Lampu kamar aku atur agar bercahaya
temaram! Aku menyesuaikan diri dengan Edo dan naik ke tempat tidur dengan hanya
memakai kancut yang juga minim dan disainnya rendah.Tapi kancut itu masih menutup
jembutku.
Meskipun aku berbaring dan berniat tidur,tetapi
pikiranku galau dan otakku terus saja berpikir tentang Edo,keindahan tubuhnya
serta kehebatan dirinya.
Kira-kira sepuluh menit kami berbaring,tiba-tiba aku
merasakan Edo bangkit mendekat, kemudian dia langsung saja mendekati wajahku
dan melumat bibir -ku. Aku menanggapinya dengan amat bahagia dan responsif,
Kedua tanganku langsung memeluk tubuh Edo. Edo ternyata sangat pandai mencipoki
bibir orang. Dia juga menciumi leherku, dadaku,dan dia juga menjilati kedua
puting susuku bergantian.Aku merasa senang, nikmat, dan bahagia!
Aku dengar Edo berbisik :
“Sekarang jilatin badan gua!”,lalu dia membaring-kan
tubuhnya terlentang di sampingku. Sebelumnya Edo melepas kancutnya melalui
kakinya. Kemudian dia juga membantu aku melepaskan kancutku.Kami berdua
sama-sama telanjang bulat!
Aku merasa senang, bahagia, suka-cita, mendapat
“perintah” dari lelaki yang demikian hebat. Maka aku pun segera melaksanakan
perintahnya dan aku menjilati seluruh dadanya, termasuk kedua puting susunya
dan perutnya yang sic packs!
“Tolong jilat ketek gua juga”, katanya lagi. Edo
seperti memerintah-merintah aku.Tetapi aku justru bangga dan bahagia bisa
berguna buat Edo, cowok yang luar-biasa itu!
Akupun dengan amat bahagia segera menjilati kedua
belah ketiaknya yang berambut,indah dan agak ber-keringat.Seperti tiap kali aku
menjilati ketiak laki-laki – ketiak Edo pun terasa asin di lidah -ku akibat
keringat, bercampur rasa pahit akibat adanya deodoran.
“Isep kontol gua”, perintah Edo lagi.
Dengan patuh aku menjilati, menyedot, mengulum kontol
Edo yang besar dan boleh dibilang tak muat di mulutku.Sehingga dengan susah
payah aku harus menjilatinya sambil kedua tanganku memegangi dan mengocok
kontolnya. Sekali-sekali aku meraba dan menggerayangi bagian-bagian tubuh Edo
yang lain dan aku juga menyodok-nyodok lobang pantat Edo.
Tapi, baru “setengah jalan” aku menyedot kontol Edo,ia
mencabut kontolnya dari dalam mulutku dan bangkit dari tempat tidur.Dia berdiri
di samping tempat tidur lalu “mengatur” aku supaya aku bisa dientot dari arah
boolku. ku pun coba menungging ditempat tidur dan tanpa ampun Edo mulai
menyodok boolku dengan kontolnya:maju-mundur,maju-mundur,
maju-mundur!Sakit,pedih, nikmat, bercampur baur disitu. Dia memompakan
kontolnya ke boolku yang sempit. Sambil memompakan kontolnya ke boolku, tangan
Edo mengocok kontolku dan mengelus-elus bagian bawah kontolku dekat lobang
kencing untuk merangsang kontolku.Kontolku jadi makin ngaceng! Sedangkan boolku
mulai terasa perih.Tapi ada rasa nikmat di saluran kencingku. Itu akibat
kelenjar prostatku tersodok-sodok kontol Edo dari arah lobang pantatku!!
Mungkin Edo tidak terlalu menikmati sedotan dan
jilatan mulutku di kontolnya, karena itu dia memilih untuk menghajar boolku
dengan kontolnya!
Memang benar,untuk sebagian cowok,menyodomi bool
[lobang pantat]terasa lebih nikmat!Karena lobang pantat sempit dan jepitan
sphincternya [otot di lobang pantat] sangat kuat sehingga teras nikmat di
kontol!
Aku mendengar dengusan dan suara nafas Edo yang
terengah-engah kenikmatan sewaktu dia memompakan kontolnya di lobang pantatku :
“HHH..HHH..HHH…!”
Tak lama kemudian aku merasakan belahan pantatku dan
bagian bawah biji-pelerku terasa hangat oleh adanya muncratan pejuh Edo di
situ!Edo pun makin intens mengocok-ngocok kontolku agar pejuhku juga bisa
muncrat.Beberapa detik kemudian aku naik ke puncak syahwat dan pejuhku muncrat
: CROOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOT!
Kami pun tergelimpang, terlentang, telanjang di atas
tempat tidur. Aku tertidur kelelahan akibat kerja keras di fashion-show,
ngobrol dengan Edo tiga jam,lalu dientot dan mengeluarkan pejuh.Aku tidur tanpa
mandi junub lagi!
ANTICLIMAX
Subuh esok harinya, aku terbangun dan aku lihat Edo
sedang sholat. Sedangkan aku masih telanjang bulat.Cepat-cepat aku ke kamar
mandi untuk mandi junub dan wudhu. Ketika aku keluar kamar mandi, aku lihat Edo
sudah siap berpakaian akan pergi.
“Gua pergi dulu ya. Gua mau ke luar kota”, kata Edo
enteng seperti biasa.Aku memeluk dan mencium pipinya.Edo menanggapi sekedarnya.
Kemudian dia berlalu. Sejak itu aku tak pernah jumpa Edo lagi dan dia tak
pernah ikutan jadi peragawan fashion -show Timmy. Waktu aku tanya Timmy, kenapa
Edo tidak pernah tampil lagi. Timmy menjawab singkat:
“Edo pindah ke luar negeri”.
asik ceitanya
BalasHapus