http://ceritaceritalelaki.blogspot.com/2013/12/ardo-cowok-straight-cerita-ardo.html?zx=bea2bd55364c01e9
PROLOG
Di sebuah tempat KOST daerah MAMPANG, ada seorang
penghuni baru, seorang laki-laki bernama ARDO yang berumur 27 tahun. ARDO baru
pindah ke tempat kost itu 2 bulan yang lalu dan dia bekerja sebagai instruktur
Fitness di Warung Buncit.
Sebelum pindah kost di Mampang, tadinya Ardo, indekost
di daerah TEBET, tinggal sekamar dengan BAMBANG, teman kerjanya, seorang
instruktur yang sama2 kerja di tempat Fitness Centre. Bambang dan Ardo sepertinya cocok jadi teman
sekamar karena mereka kerja bersama, juga sama2 doyan dugem dan menenggak
minuman beralkohol sampai mabuk.
ARDO mempunyai semua kualitas laki-laki yang ideal:
badan atletis, kekar, berkulit gelap kecoklatan, tegas dan tampangnya juga lumayan
ganteng. Penampilannya macho dan ‘cowok banget’.
Kalau sedang di tempat kostnya, Ardo suka
bertelanjang-dada, mengenakan celana blue-jeans dengan bagian bawah celananya
yg digulung, amat sexy!. Bulu kakinya lebat,
tampak jelas. Otot-dadanya menonjol ke depan berhiaskan sepasang puting
tetek yang keras dan melenting. Amat menggoda iman lelaki yang suka pada sesama
sejenis.
Perutnya rata dan yang membentuk otot otot six-packs.
Bulu perutnya yang tumbuh menghitam di bawah pusarnya, membuat orang menduga
bahwa bulu-perutnya itu "menjalar" ke bawah dan "bergabung"
dengan hamparan jembutnya.
Lengan Ardo besar dan kekar dan apabila dia mengangkat
tangannya ke atas maka tampaklah bulu ketek yang lebat dan terkesan sexy dan
jantan!.
Pada umur 27 tahun, Ardo belum terfikir menikah karena
masih harus membantu ekonomi orang tua dan uang sekolah adik2nya di kampung.
Para gadis2 yang menyukainya, hanya dianggap sebagai pacar biasa, sehingga Ardo
sering dianggap sebagai pemuda playboy yang suka mempermainkan wanita.
Yang hebat!, dibalik tubuhnya yang kekar, Ardo juga
ternyata memiliki kelebihan istimewa yang jarang dimiliki oleh rata-rata LELAKI
lainnya karena dia beruntung punya seperangkat alat kelamin FANTASIS berukuran
super XL (extra large), amat BESAAAR dan PANJAAANG. Karena itulah teman2nya
sering menjuluki dia: ARDO BOTOL” (atau Ardo dengan PERKAKAS segede BOTOL)
Ditempat kost yang sama di Mampang, ada seorang
penghuni lama, seorang pemuda yang bernama BOBBY.
Berbeda 180 derajat dari Ardo, BOBBY tergolong pemuda
yang suka dandan. Dia selalu tampil rapi dan wangi. Di kamar kostnya ada meja
rias dengan berbagai pernak pernik perawatan tubuh dan wajah. Mulai dari
pembersih muka, pelembab, lipbalm sampai beberapa jenis bedak. BOBBY juga punya
krim wajah, body lotion dan beberapa parfum.
Sejak kecil BOBBY senang bercermin dan bersolek. Dia
lahir sebagai anak bungsu dari empat bersaudara. Ketiga kakaknya adalah
perempuan dan selisih usia mereka masing-masing dua tahun. Dalam bermain, Bobby
kecil lebih sering bergabung dengan anak-anak perempuan dengan boneka atau bola
bekel. Permainan anak laki-laki seperti layangan dan sepak bola tidak
disukainya. Tak heran, Bobby yang kini
berusia 22 tahun dan bekerja sebagai penjaga counter di sebuah toko pakaian,
tampil gemulai dan agak feminin.
Bobby berkulit mulus. Wajahnya pun cute, cakep. Banyak
wanita yang sempat menyukainya, namun kemudian mereka maklum setelah terlibat
pembicaraan dengannya yang menyadarkan mereka bahwa Bobby adalah.pecinta sesama
jenis.
Hidungnya mancung dan bibirnya merah dengan alis
tebal. Kulitnya yang putih membuatnya dia lebih menonjol. Tubuhnya langsing.dan
ramping. Meski tetap ingin jadi lelaki, tapi penampilan dan sikapnya yang agak
feminin, membuat orang langsung mencap Bobby ke-wanita2-an. Banyak yang
berpendapat Bobby seperti perancang mode yang gemulai seperti penari itu.
Ardo sebenarnya BENCI dan tidak menyukai lelaki Gay,
juga para cowok yang gemulai dan lemah lembut, apalagi lelaki yang
berpenampilan sebagai perempuan atau waria.
Sebaliknya, sejak awal Bobby s naksir pada Ardo dan
sering mendambakan kejantanan Ardo yang maskulin dan cowok banget, tapi Bobby
sengaja tidak pernah menunjukan rasa sukanya secara terang2an karena Bobby
sadar Ardo adalah cowok STRAIGHT.
Ardo tau persis Bobby adalah seorang Gay, tapi mungkin
tubuh ramping dan sikap yang feminin membuat Bobby terlihat LEMAH secara fisik
sehingga Ardo merasa DIATAS ANGIN dan berani berhadapan dengan Bobby.
Mungkin karena Bobby luwes dan pandai bergaul, lama2
sikap Ardo mencair dan dia mulai mau berteman dengan Bobby. Bahkan lama2
pertemanan mereka jadi semakin akrab, dan diam2 Ardo sering main ke kamar Bobby
untuk sekedar nonton video atau bermain game.
Tapi hal itu Ardo lakukan secara sembunyi2 karena Ardo
paranoid dan takut kalau teman2 kost mengetahui dia berteman dengan Bobby yang
Gay.
CERITA ARDO
Nama gua ARDO. Sejak di SMU, gua rajin olah raga dan
membentuk tubuh, gua juga ikut olahraga beladiri dan sering latihan angkat
besi, sehingga tubuh gua berkembang jadi kekar.
Yang bikin gua risih, teman2 suka nyebut gua: “ARDO
BOTOL” (atau Ardo dengan PERKAKAS segede BOTOL)
karena kebetulan alat kelamin gua emang ukurannya gede dan panjang, tapi
gara2 julukan itu ternyata gua malah jadi incaran cowok2 homo!.
Contohnya di Fitness tempat gua kerja atau di cafe2
tempat gua nongkrong selalu ada ada saja cowok2 gay yang kurang ajar, dan coba2
mendekati gua bahkan berani menyentuh atau meraba tubuh atau celana gua, bikin
gua pengen muntah!. Dan lama2 gua bahkan mulai membenci cowok2 gay
Ya, kekurang ajaran cowok2 gay dengan penyimpangan
seksual seperti itu membuat gua benci dan akhirnya gua jadi seorang HOMPOFOBIA
atau orang yang membenci lelaki homo.
Apabila ada pria gay diantara teman2 atau di tempat fitness, gua sering
menghina mereka dengan penuh kebencian.
Gua dan BAMBANG, teman kost gua di Tebet dulu, sering
nongkong di café atau bar untuk hunting cewek atau minum2 sampe mabok. Tapi
cowok Gay di Café , bakal gua tampar kalau berani coba2 menyentuh gua..
Siapa sangka, kebiasaan buruk mabuk minuman keras itu
ternyata akhirnya menghancurkan hidup gua untuk selama lamanya
Sebelum pindah kost ke Mampang, tadinya gua tinggal di
daerah Tebet indekost sekamar dengan BAMBANG, teman kerja gua, seorang pria
berdarah Ambon yang bekerja dengan gua sebagai instruktur di tempat Fitness
Centre.
Kalau gua dijuluki Playboy karena suka bergonta ganti
pacar, Bambang sering dijuluki PK (Penjahat Kelamin) karena dia tipe cowok
Hyperseks yang hampir setiap hari butuh menyalurkan kebutuhan biologis terhadap
kaum wanita.
Entah berapa banyak member Fitness cewek yang pernah
ditiduri oleh Bambang. Bahkan kalau dia tidak dapat mangsa wanita di tempat
Fitness, Bambang tak segan2 membayar wanita PSK (pekerja seks komersial) untuk
melampiaskan nafsu birahinya yang hyper.
Gua sebenarnya merasa cocok berteman dan sekamar
dengan Bambang. Kita sama2 orang yg merantau di Jakarta, ngobrolnya nyambung,
minat olah raga yg sama dan juga punya hobby dugem dan minum2 sampai mabok.
Di tempat kost kami waktu itu, banyak sekali cowok2
Gay yang tinggal disitu juga. Yang jadi masalah karena cowok2 gay di tempat
kost itu sering berusaha menggoda gua.
Karena sering diganggu oleh cowok2 gay di tempat kost
itu, lama2 timbul perasaan benci terhadap mereka. Gua sering sinis, kasar dan
menghina karena dimata gua mereka adalah mahluk2 yang rendah dan tak bermoral.
Waktu gua pertama kenal si BOBBY di tempat kost baru,
gua langsung tahu dia juga cowok gay, tapi karena badannya kurus dan sikapnya
genit seperti cewek, gua tenang dan GAK MERASA TERANCAM. Apalagi umurnya baru
22 tahun, 5 tahun lebih muda dari gua, jadi kadang gua ngerasa dia seperti ADIK
gua aja.
Karena dia ramah dan bersikap baek, lama2 gua berteman
dengan Bobby. Terus terang, gua sendiri heran karena gua merasa BETAH dan
NYAMAN berteman dengan Bobby sehingga
diam2 gua suka datang ke kamar si Bobby untuk maen games atau nonton film. Tapi
gua lakukan itu secara sembunyi2 karena gua ngeri, takut ketauan temen2 kost
kalau gua berteman sama cowok gay
Sebenarnya si Bobby suka gelendotan, pegang2 dan
rangkul2 badan gua atau meraba2, tapi sekali lagi, melihat tubuhnya yang kurus
dan sikapnya yang feminin, gua aman dan merasa gak terancam. Jadi gua biarin
aja sesekali si Bobby ber-manja2 ke gua, lagian gua KAGAK terangsang dan ENGGAK
bernafsu pada cowok gay, apalagi yang feminin kayak si Bobby.
Malam itu gua
dan Bambang baru pulang dugem dan minum2 tapi karena kunci tertinggal, maka gua
dan Bambang numpang menginap di kamar Bobby.
Saking parahnya mabok gua langsung tertidur dan
kehilangan kesadaran seperti orang pingsan sehingga GAK INGAT apapun yang
terjadi disekeliling gua
Tengah malam, dalam keadaan setengah sadar dan kepala
yang pusing, gua mendadak terbangun karena merasa anggota tubuh gak bisa
digerakkan sama sekali. Saat itulah gua sadari bahwa gua sedang tengkurap dalam
keadaan telanjang bulat di bawah tindihan tubuh telanjang Bobby..
Degghh.. kepala gua seakan mau lepas karena perasaan
risih dan jijik merasakan tangan sesama cowok yang meraba raba tubuh gua.
Boro boro terangsang, bulu kuduk gua justru meriding
karena jijik dan perasaan geli. Alat kemaluan gua juga sama sekali tidak
berreaksi, tetap lemas, malah justru mengkeret saking ketakutan. !. Penyebabnya
tentu karena gua emang lelaki tulen, seorang laki laki sejati yang normal,
BUKAN homoseks!..
Gua belum pernah merasakan rasa ngeri seperti ini.
Apalagi yang meremas tangan gua adalah Bobby, seorang Gay, seorang Banci!..
Gua mencoba berteriak, tapi gak ada suara yang keluar
dari mulut. Gua mencoba berontak, tapi gua sama sekali KEHILANGAN TENAGA akibat
konsumsi alkohol yang terlampau berlebihan.
Gua masih ingat di kamar itu juga ada Bambang, sahabat
gua dan gua berharap dia akan membantu, tapi ternyata pertolongan Bambang gak
pernah datang karena dia juga rupanya tertidur seperti orang pingsan.
Akhirnya gua jadi masabodo...
Gua pikir apa sih bahayanya meladeni nafsu Homo?,
Anggap aja sebagai amal ibadah dan sekaligus memuaskan
rasa penasaran gua gimana sih caranya cowok homo bercinta dengan cowok?
Tanpa ampun, Bobby menghujamkan perkakas bajanya tepat
ke dalam lubang anus gua yang masih perjaka
'AAARRGGHH...!!!!!" teriak gua.
Hilang sudah keperjakaan gua. Sungguh sakit sekali
rasanya.
Lubang anus gua yang ketat seakan robek diterjang perkakas
Bobby.
Saat itulah, gua terjebak dalam pusaran sikasaan
neraka dunia yang amat bengis!,
Aaaarrrrrgggghhh.....gua berteriak didalam hati, menangis dan merintih
kesakitan.
Gua rasakan kenyerian yang sangat. Perut gua terasa
melilit karena mendapat tekanan batang kemaluan Bobby. Lubang dubur gua terasa
pedih, panas dan perih. Keringat tubuh gua mengucur dengan deras.
Bobby terdengar mengerang saat perkakasnya sudah
terbenam seluruhnya, "..aaaAARRGGHH...!!!"
Dan terdengar dia berkata di telinga gua, "Lobang
kamu enak sekali Ardo. Akhirnya, kamu milik aku."
Hancur hati gua mendengarnya berkata seperti itu.
Gak sangka Bobby bakal memanfaatkan gua yang sedang
mabok parah.
Tiba-tiba, Bobby kembali mendorong perkakasnya masuk.
'AARGHH!!!'
Tarik lagi, dorong lagi, tarik, dorong, tarik... Bobby
mulai mensodomi gua dengan ritme tetap.
Oooh, beginikah caranya seorang Homo bercinta dengan
cowok?.
Kenapa sih Homo doyan mensodomi lobang pantat sesama
cowok?.
Tak gua sangka didalam hidup gua harus mengalami
penderitaan kesakitan yang sedemikian hebat.
Tubuh gua meregang dan berkelojotan seperti seekor ikan yang sekarat,
dengus nafas gua bagai tercekik merasakan tusukan benda keras yang berukuran
besar itu....
”Sakiiiiittt, ampuuuun...... aaaarggghhhhh...!” dan
gua kembali menggelepar gelepar.
Tidak ada rasa enak, atau nikmat. Tidak ada nafsu gua
yang berkobar. Yang ada cuma penderitaan dan kesakitan. Dan gua ingin Bobby segera berhenti.
Nafsu telah membutakan matanya. Rasanya air mata gua
mengalir. Sebagian dikarenakan oleh rasa sakit yang amat teramat sangat, dan
sisanya karena sakit hati!. Bobby telah merenggut sebagian hidup gua.
GUA GAK LAGI UTUH.
GUA SUDAH BUKAN LELAKI YANG SEMPURNA
"...ARGH! UGH! ARGH!" erang Bobby terus
menerus seirama dengan sodokan perkakasnya.
Gak tahu sudah berapa lama dia memperkosa gua, tapi yang jelas terasa
lamaaaa sekali.
Gua gak ngerti kenapa Homo doyan banget mensodomi
sesama cowok?
Gua terus memejamkan mata dengan hati deg2an
mengasihani diri gua yang sedang dicumbu penuh nafsu oleh Bobby, seorang gay
yang sama sama berjenis kelamin lelaki seperti gua.
Apa yang harus gua lakukan dalam situasi demikian?.
Tiba-tiba perkakasnya menggesek gesek PROSTAT dan
SYARAF SENSITIF di dalam tubuh gua. Kontan, perkakas gua ngaceng dengan sendirinya
tanpa bisa dikendalikan.
Gelombang nikmat menyerang tubuh seolah-olah gua
sedang mengalami orgasme.
'Astaga, apa itu? Kenapa gua terangsang? Gak mungkin!'
pikir gua.
Namun kembali Bobby mengenai PROSTAT yang SENSITIF
itu, dan gelombang kenikmatan terus menerus mendera diri gua.
Gua sedang dipaksa untuk menikmati perkosaan homo!
Bobby sepertinya bangga mengetahui bahwa perkakas gua
ngaceng.
Langsung saja perkakas gua dipegang-pegang dan dia
mulai mengocok ngocok perkakas gua. Dia ingin membuat gua ngecret untuk
menjadikan gua sebagai miliknya.
Walaupun gua mencoba melawan, namun gelombang
kenikmatannya semakin bertambah besar. Dan lama2 sodokan perkakas Bobby memang
terasa nikmat sekali.
Duuuh..!, ada apa ini?. Setiap kali Bobby menyodokkan perkakasnya,
badan gua bergetar menahan nikmat.
Nikmat?
Tunggu dulu!, birahi gua terangsang?. Oleh cowok?.
Kenapa gua merasa nikmat? Ini salah..!!. Gua mustinya
gak merasa nikmat.
Gua memejamkan mata kuat-kuat, berusaha mengusir
kenikmatan yang terus menjalar di tubuh gua.
'Astaga, apa gua tertular kehomoan-nya???'
Namun mendadak gua merasa akan segera mencapai
klimaks. Pejuh memaksa naik dan akhirnya tersembur keluar lewat lubang perkakas
gua. CCROOT!! CROOTT!! CCRROOTT!!
Berhubung gua gak bisa bersuara, maka hanya desahan
napas gua yang terdengar.
"...hhhohh!!! Hhoohh!!! Hhhoohh!!!!
Hhhhoohhh!!!"
Kenikmatan orgasme menguasai gua. Bahkan gua pun
sampai tunduk.
Oooh.....!!!, benar benar gak gua sangka disodomi oleh
cowok Gay bisa memberi kenikmatan yang demikian hebat, Jiwa gua serasa terbetot keluar terombang
ambing dalam lautan kenikmatan yang maha luas.
Gua benar benar takluk mendapatkan kepuasan luar biasa yang merasuk
jiwa.
Bobby mempercepat entotan perkakasnya, mungkin
wajahnya menyeringai. Napasnya memburu-buru, dan tiba-tiba...
"...AAARRGGGHHH..!!!!..." CRROTT!!
CCROOTT!!! CCROOTT!!!
Gila!, Bobby ngecret!!! Pejuhnya ditembakkan
sembarangan di dalam anus gua.
Bobby
MENYUNTIKKAN sejumlah besar cairan sperma yang luar biasa banyaknya ke
dalam dubur gua, bahkan karena saking banyaknya, seluruh isi perut gua jadi
penuh dibanjiri oleh benih benih sperma Bobby. Terasa sekali rasa panas yang
membakar perut gua.
Andai pria bisa hamil, gua pasti sudah hamil sekarang!
Tubuh kami terguncang-guncang, mengejang-ngejang
seperti orang kesakitan.
"AARRGGHH..!!! AARRGGHH!!! UUUGGHH!!!" erang
Bobby, terus menghentak-hentakkan pinggulnya.
Dan akhirnya semuanya berakhir.
Bobby mencabut perkakasnya dan terasa sedikit sisa
pejuhnya mengalir keluar dari lubang pantat gua yang menganga lebar.
Tapi setelah itu, Bobby sungguh menunjukkan
kekurang-ajarannya karena tanpa memperhatikan keadaan gua, dengan se-enaknya
dia langsung tidur dan mengacuhkan gua, seperti seorang prajurit di medan
perang yang mencampakkan musuhnya yang sedang sekarat.
Ketika Bobby sudah tidur, gua hanya bisa tergolek
lemas kehabisan tenaga dengan tubuh yang masih telanjang berlepotan sisa sisa
lendir pejuh dan keringat Bobby sambil menatap langit-langit kamar dengan
pandangan kosong.
Ketika Bambang membangunkan ESOK PAGINYA, gua panik
karena saat itu gua masih berbaring berbaring berdua dengan Bobby dalam keadaan
sama sama telanjang cuma tertutup oleh kain sarung yang menutup di bagian bawah
perut.
Gua tersentak begitu teringat kekurang ajaran Bobby
yang telah memperlakukan gua seperti hewan pada saat mabuk parah tadi malam!.
Tiba tiba gua diliputi oleh perasaan MARAH LUAR BIASA dan saat itu juga gua
ingin menghajar, menggampar bahkan menggorok lehernya untuk membunuh Bobby.
Gua gak terima karena harga diri gua sebagai laki laki
telah direndahkan!,
Awas lo Bobby!, gua akan cungkil kedua mata lu, gua
cincang lo pake golok!. pikir gua
Tapi segera gua URUNGKAN niat itu, karena seandainya
gua lampiaskan kemarahan disitu, gua takut Bambang akan bertanya apa sebabnya.
Atau apakah Bambang tahu apa yang terjadi tadi
malam??.
Tapi gua lihat Bambang tenang2 saja dan rasanya dia
sama sekali gak peduli.
Di kamar mandi, gua terheran heran karena jumlah dan
volume lendir pejuh yang menetes keluar dari lubang anus gua ternyata begitu
banyak, sampai mengalir dengan deras... Gila!, kenapa begitu banyak PRODUKSI
CAIRAN SPERMA dari tubuh Bobby yang dia tanamkan ke dalam tubuh gua??.
Gua mencium bau keringat yang menyengat hidung dengan
aroma yang berbau khas laki laki. Pasti menempel di tubuh gua saat Bobby
menggumuli gua tadi malam.. Gua juga melihat cupang-cupang berwana merah
kebiruan akibat sedotan bibir Bobby yang berjejer memenuhi di sekujur leher
gua, bukti keganasan Bobby ditempat tidur.
Setelah mandi, gua mati-matian untuk pura2 bersikap
biasa, karena kalau gua marah dan ngamuk2 tentunya Bambang akan CURIGA.
Tentu saja gua akan malu luar biasa kalau sampai
Bambang tahu bahwa gua habis dibool oleh Bobby, si cowok gay yang berbadan
kerempeng itu
Di Fitness Centre gua gak bisa berkonsentrasi pada
pekerjaan karena di pikiran gua masih
terbayang seluruh kejadian yang menimpa gua tadi malam.
Hati gua bercampur aduk antara penyesalan, kecewa,
malu, marah dan perasaan dendam kepada Bobby yang telah memanfaatkan ketidak
berdayaan gua pada saat mabuk sparah dan mencabuli gua diluar kesadaran gua.
Gak gua sangka, disodomi untuk pertama kalinya
ternyata menimbulkan teror penderitaan dan rasa sakit yang amat menyakitkan,
dan juga amat merendahkan harga diri gua sebagai laki laki normal sehingga gua
kehilangan kepercayaan diri!.
Gua yakin, kalau dalam keadaan sadar, sudah pasti gua
dengan mudah melawan dan berontak, tapi malam itu gua sedang mabuk separah
parahnya.
Tubuh gua lemas.
Tenaga gua lemah.
Kesadaran gua hilang.
Seberapa hebatpun gua mencoba berontak, malam itu gua
hanya seonggok daging yang lemas tak bertenaga. Perlawanan tubuh gua gak lebih hanya sekedar
menggeliat geliat tanpa tenaga.
Leher gua masih dipenuhi oleh cupang2 merah, karena
lumatan, gigitan dan bukti keganasan Bobby ditempat tidur. Selangkangan gua terasa seperti masih
terganjal oleh benda besar yang panas.
Lubang dubur gua mengalami kerusakan akibat perlakuan
Bobby, sehingga secara fisik, tubuh gua sudah tidak sempurna lagi sebagai laki
laki sejati.
Gua gak tahu apa setelah ini gua mampu kembali hidup
sebagai lelaki normal?.
Sempat terfikir gua ingin melampiaskan kemarahan pada
Bobby. Gua akan membalas dendam kesumat terhadap Bobby. Kalau perlu gua akan
bunuh dia, gua cincang badannya dan gua kasih jadi makanan anjing
Tapi seandainya gua lampiaskan kemarahan dan membalas
dendam kesumat pada Bobby, tentu akibatnya orang2 jadi tahu bahwa gua pernah
disodomi oleh cowok. Gua malu….!.
Dan dilain fihak, gua juga bimbang....Gua bimbang,
benarkah Bobby telah memperkosa gua?
Kenapa juga malam itu gua merasakan kenikmatan mendera
gua?....
Mana mungkin gua bisa merasakan kenikmatan seksual
seperti begitu?.
Kenapa malam itu tubuh gua mengingkari kodrat gua
sebagai laki laki?.
'Astaga, apa gua tertular kehomoan-nya???'
Terus terang, gua berada di persimpangan. Bimbang,
bingung, marah, takut, jijik dan segala macam rasa datang silih berganti. Hati dan akal sehat terpecah dan menyeret gua
ke dua arah yang berlawanan. Pergumulan batin terjadi membuatku limbung.
Semakin gua coba melupakan, ternyata semakin terbayang
seluruh kejadian pada malam jahanam itu. Gua seolah masih merasakan tubuh Bobby
berkeringat menindih tubuh gua dari belakang dan mengkentotin gua dengan deru nafas yang mendengus2
Akhirnya
Gua bertekad akan memaafkan Bobby.
Gua akan pura2 seolah-olah aku tidak sadar dan tidak
tahu menahu tentang kejadian malam itu.
Gua akan melupakan perlakuan yang mempermalukan gua
itu.
Cukup sekali itu saja!. Dan gua akan anggap kejadian itu
sebagai mimpi buruk!.
Selama beberapa hari setelah itu, aku berusaha
menghindari pertemuan dengan Bobby. Terkadang aku sengaja pulang larut malam
atau berangkat lebih bagi.
Gua memang sudah bertekad akan menjauhi dan
mengharamkan segala bentuk manusia yang berjenis kelamin l.e.l.a.k.i…., apalagi
Bobby!.
Tapi heran, setiap kali Bobby mengetuk pintu kamar
gua, ternyata gua gak mampu menolak dia. Ada2 saja alasan Bobby, entah untuk
mengambil majalah, membawakan makanan atau pinjam DVD.
Semakin aku berusaha cuek dan menghindari Bobby, dia
justru semakin berusaha untuk mendekati gua. Dan gua gak mampu bersikap tegas
untuk menolak dia
Lama2, gua justru merasakan sesuatu yang aneh tumbuh
didalam diri gua, gua merasakan ada semacam GETARAN GANJIL dilubuk hati gua
setiap kali Bobby datang dan menatap mata gua dengan sedemikian rupa.
Gua tidak tahu reaksi-fisik atau psikis apa yang
sebenarnya terjadi saat dua tubuh sesama lelaki tersambung sempurna dalam
proses persenggamaan sejenis??. Yang jelas, gua gak bisa melupakan fakta bahwa
diantara puluhan atau ratusan manusia di muka bumi, Bobby adalah satu-satunya
lelaki yang pernah mensodomi gua!. Mau tidak mau, suka tidak suka, hal tersebut
terntu terpateri kuat di alam bawah sadar gua..
Selama beberapa hari gua memang berhasil menghindari
Bobby, tapi semua usaha gua itu ternyata percuma saja!, karena Bobby pantang
menyerah dan berusaha mendekati gua terus menerus.
Heran, setiap kali bertatapan mata dengan Bobby, dada
gua sering berdebar-debar. Gua selalu terbayang kejadian pada malam itu saat
gua untuk pertama kalinya berada dalam keadaan terjajah dibawah tindihan tubuh
Bobby.
Gua berada di persimpangan. Bimbang, bingung, marah,
takut, jijik, rindu dan segala macam rasa datang silih berganti. Hati dan akal sehat terpecah dan menyeret gua
ke dua arah yang berlawanan.
Pergumulan batin terjadi membuat gua limbung.
Dan akhirnya gua menyerah!.
Malam itu Bobby begitu bernafsu menggumuli tubuh gua,
mencumbui gua, merangsang hasrat gua sehingga tanpa dapat gua cegah gairah gua
akhirnya terbakar
Gila!, padahal saat itu gua bener bener dalam keadaan
sadar tanpa pengaruh minuman alkohol, tapi kenapa kemaluan gua bisa jadi
tegang?. Ini gak bener!.
Ini menjijikan dan memalukan!. Tapi kenapa perkakas
gua tetep ngaceng?
Gua memejamkan mata, mencoba memikirkan hal-hal lain
agar kemaluan gua bisa kembali lemas.
Tapi batang perkakas itu mengkhianati gua. Kemaluan gua itu berdiri tegak
sekeras batu di dalam genggaman Bobby.
Dia terus meremas-remasnya.
Ngghh… Ya Tuhan, kenapa gua merasa nikmat?. Gua pengen
dia berhenti. Gua pengen dia berhenti merangsang nafsu gua kayak gini.
Akhirnya, untuk kedua kalinya gua menyerah lagi pada
cowok Gay berumur 22 tahun yang menginginkan diri gua menjadi miliknya!.
Gua terpaksa menyerahkan tubuh telanjang gua disodomi
Bobby untuk kedua kalinya
Rasanya hampir robek lubang pantat gua. Tubuh gua
terlonjak-lonjak sambil meronta-ronta, berteriak dan menjerit-jerit karena rasa
sakit luar biasa pada lubang anus yang baru 2 kali disodok benda sebesar alat
kelamin laki laki. Benar2 siksaan neraka dunia yang amat kejam
Gua teringat pada cewek-cewek yang sebelumnya biasa
gua gagahi dan kentoti untuk menyalurkan kebutuhan biologis gua. Siapa sangka
sekarang giliran gua sendiri yang disodomi oleh sesama lelaki.
Bukan cuma sekedar disodomi biasa, tapi disodomi oleh
cowok Gay yang gede nafsu!
Kalau mau jujur, berbaring telanjang bulat dengan
kedua kaki gua terangkat lebar keatas lalu membiarkan diri gua digagahi oleh
Bobby, sering membuat gua merasa rendah dan kehilangan kepercayaan diri. Gua juga merasa terhina dan kotor, akan
tetapi, nafsu birahi yang terlanjur dibangunkan dari alam bawah sadar oleh
Bobby telah berhasil membuat gua menjadi sangat ketergantungan terhadap
dirinya.
Terus terang, gua emang gak tahu sama sekali dunia
Homo!.
Gua kira emang begitu cara bercinta sejenis yang biasa
dilakukan oleh sesama cowok, dimana gua harus mau disodomi oleh Bobby.
Gua mengira emang wajar-wajar saja kalau cowok
disodomi oleh cowok Gay. Gua gak ngerti sih....
Sungguh heran!, gua gak mampu menolak setiap kali
Bobby mendatangi kamar kost gua, mengetuk, lalu mengunci pintu dan mencumbu
serta menelanjangi gua. Gua seperti gak berdaya didalam dekapannya, menyerah
dibawah tindihan tubuhnya, dan menggeliat geliat saat tikaman tikaman batang
kelaminnya mencabik cabik lubang dubur gua dengan penuh kebengisan.
Ternyata gua merasakan sensasi seksual yang fenomenal
sebagai budak nafsu Bobby. Gua gak peduli lagi biarpun Bobby menumpahkan
seluruh nafsunya kepada gua.
Sensasi itu yang gak dapat dilukiskan dengan
kata-kata, perasaan putus asa, perasaan terhina dan ketidakberdayaan secara
bersamaan, menimbulkan suatu keinginan untuk menyerah sebagai budak taklukan
Bobby.
Gua ingin dijajah oleh Bobby.
Bobby memang cowok gay yang gede nafsu dan sangat gila
seks, bahkan boleh dikatakan sebagai sex maniak. Bobby selalu menuntut lebih
dan tidak mudah terpuaskan.
Pernah sekali waktu dia baru pulang kerja saat gua
sedang di kamar mandi. Mungkin karena sedang bernafsu, Bobby mengetuk pintu
kamar mandi dengan gak sabaran dan dia langsung menyutubuhi gua sambil berdiri
untuk melampiaskan nafsu birahinya yang bergolak!.
Bukan hanya mensodomi gua, tapi Bobby juga
memperkenalkan gua pada berbagai variasi seks yang agak janggal dan brutal,
termasuk mengajari gua untuk NGISEP alat kelaminnya.
Sepasang paha Bobby menjepit kepala gua dan kedua
tangannya memegang wajah gua erat2 supaya tidak bisa melepaskan hisapan mulut
gua.
”Isep perkakasku terus Do!” perintahnya
Akhirnya tanpa aba2 sama sekali Bobby menembakkan
sperma yang menyemprot deras ke mulut dan mengalir ke dalam tenggorokan gua,
lalu dia menyuruh gua untuk menelan lendir pejuh dia sampai habis
" Haus ya Do?. Minum semuanya yaaa" goda
Bobby
Yah.., tiap pergumulan dengan Bobby, selalu saja ada
hal-hal baru yang membuat gua semakin terperangkap dalam lilitan kekuasaan dia.
Akhirnya gua mau diajak pindah untuk KUMPUL KEBO dan
TINGGAL SEKAMAR dengan Bobby dan
melakukan hubungan seperti sepasang kekasih setiap malam.
Gua jadi gak peduli!.
Gak peduli biarpun gua disodomi tiap malem cuma buat
kesenangan cowok homo
Yang jelas rasa risih itu lama-kelamaan berangsur
hilang dari pikiran gua. Yang tersisa hanyalah keinginan untuk memuaskan hasrat
Bobby yang nafsunya memang selalu menggelora laksana ombak samudera yang disapu
badai.
Lubang dubur gua terlanjur rusak sampai jebol akibat
terlampau sering menerima entotan perkakas sehingga secara fisik, tubuh gua
sudah gak sempurna lagi sebagai laki laki sejati!.
Gua pikir emang begitu seharusnya cara cowok2 Homo
ngentot..
Gua sangka semua Homo emang doyan mensodomi sesama
cowok.
Gua kira dibool itu adalah cara bercinta sejenis yang
WAJAR.
Teman teman SEKANTOR, gak bisa menebak kenapa gua
menjadi begitu akrab dengan Bobby yang berumur jauh lebih muda dan jelas2
dikenal sebagai cowok Gay.. Mereka cuma menduga bahwa kami jadi dekat karena
kami tinggal di tempat kost yang sama..
Para TETANGGA di tempat kost juga gak ada yang
curiga. Mereka mengira kami tinggal
sekamar untuk menghemat biaya kost, padahal didalam kamar kost yang terututup
setiap malam kami saling malampiaskan hasrat dan nafsu birahi.
Mungkin ada juga tetangga di tempat kost yang CURIGA
karena hampir setiap pagi mereka melihat gua bangun dengan tubuh lemas dan
wajah pucat dengan banyaknya cupang2 warna merah yang selalu berjejeran
menghiasi sekujur leher gua.
BAMBANG, sahabat gua?.
Tadinya gua kira dia gak pernah tahu hubungan gua
dengan Bobby. Dia tetap bersikap wajar kepada gua dan kami tetap berteman
sebagai mana biasa.
Tapi waktu Bobby sedang pulang ke rumah orang tuanya
di Bandung, Bambang memergoki gua sedang melamun
”Kamu kangen sama Bobby ya?” tanyanya tulus, tanpa
nada mencemooh...
Aaaaahh, rupanya Bambang sudah maklum dan mengerti
kekhususan hubungan gua dengan Bobby.
Ya Bambang ternyata sudah sepenuhnya tahu hubungan gua
dengan Bobby. Bukan sekedar hubungan sejenis, tapi Bambang tahu persis bahwa
gua adalah pihak yang disodomi oleh Bobby Gay.
Tapi Bambang sangat bijaksana dan gak pernah membuka
aib itu. Bambang cuma mengingatkan gua untuk menutup cupang2 yang hampir setiap
pagi menghiasi leher gua, bukti keganasan Bobby ditempat tidur.
astaga psti gak karuan rsonyo....
BalasHapus