http://queercurious.blogspot.com/2008/08/joki-three-in-one-diincar-kaum-gay.html
JAKARTA (Pos Kota) – Pratik penyimpangan seks sesama
lelaki bukan cuma dijumpai di kalangan usia dewasa tapi sudah merambah kalangan
remaja. Sebagian di antaranya dari kelurga miskin.
Remaja keluarga miskin itu di antara menjadi joki 3 in
1 (three in one) dan anak jalanan (anjal). Boleh dibilang, remaja tersebut cuma
menjadi korban pelampiasan nafsu pria dewasa sebagai gay.
Banyak kasus remaja jalanan telanjur menjadi korban
gay dewasa. Komunitas anak telantar ini antara lain dapat ditemui di kawasan
Stasiun dan Terminal Bis Senen, Gambir, Kalideres, Lapangan Banteng, Kawasan
Wisata Jalan Jaksa, dan lainnya. Begitu pula remaja yang menjadi joki three in
one (JTO) ditemukan di pangkalan mereka sekitar jalan menuju kawan pembatasan
penumpang mobil pribadi minimal tiga orang atau three in one, termasuk di
sekitar kawasan
Monas, Blok M, Ketapang, Jl. Samanhudi, Senayan, Dukuh
Atas dan lokasi lainnya.
Remaja yang jadi joki ini terlihat sejak Pk.
07:00-10:00 pada pagi hari serta Pk. 16:30-19:00. Sebagian di antara mereka
menjadi sasaran empuk kalangan gay. Beralasan menghindari razia polisi, gay
doyan ngesek dengan remaja pria itu sengaja mencari yang berbadan macho untuk ikut
mobilnya. Tujuannya, tentu saja hotel atau motel yang bisa dipakai untuk
kencan.
Tidak semua joki mengidap homoseks, karena banyak juga
yang menolak ajakan mesum pria bermobil. Tapi ada sejumlah joki yang
menyanggupi permintaan mereka dengan alasan ekonomi.
Jika sudah cocok, si joki itu biasanya sering diajak
kencan dengan janji bertemu lagi di suatu tempat. Mereka juga mengenalkan sang
joki kepada rekan-rekan sesama gay.
Roy, remaja berwajah ganteng, kulit putih bersih itu,
kemarin, mengaku pernah diajak gay untuk berkencan. Semula pemuda itu sempat
menolak ajakan seorang gay ketika mangkal di sekitar Monas, Jakarta Pusat. Ia
dijanjikan dapat bayaran besar, akhirnya setuju diajak
kencan.
"Saya sempat kaget ketika diajak main sama om-om
itu, tapi karena saya butuh uang, saya maulah," kata Roy.
Dirinya mengaku berlanjut melayani permintaan sejumlah
gay dan setiap kali berhubungan mendapat imbalan antara Rp150 ribu hingga Rp250
ribu. "Itu tergantung kitanya bisa memuaskan atau tidak. Jika dia puas, dia
memberi uang lebih dan akan mengajak kita lagi,"
ungkapnya.
DIANCAM BUNUH
Lain lagi dengan Iwan, remaja belasan tahun yang
menjadi joki dan mangkal di Jalan Pakubuwono VI, Kebayoran Baru, mengaku pernah
dipaksa untuk melayani om-om yang memiliki kelainan seks. Ia sempat diancam
akan dibunuh jika menolak.
"Karena takut ancaman pelaku, akhirnya saya
terpaksa melayani," kata Iwan.
Kalangan gay memilih-milih remaja joki yang menjadi
sasarannya. Setelah masuk ke dalam mobil, mereka mengajak ngobrol yang menjurus
ke hubungan sejenis. Jika joki itu mau diajak bicara lebih jauh, bertanda sudah
masuk dalam perangkapnya. Tentu saja iming-iming uang
besar dilancarkan guna memuluskan niatnya.
Lain halnya dengan Rahman, remaja joki yang biasa
mengkal di sekitar Persimpangan Slipi menjelaskan, dirinya pernah ditawari
seorang om-om kencan di hotel berbintang. "Emangnya saya cowok apaan, mau
diajak gituan," katanya.
Mencuatnya gejala tersebut, Polda Metro Jaya kini
mengincar sekitar 40 tempat yang menjadi lokasi pertemuan kaum gay ibukota dari
lapisan bawah hingga atas. Ini dilakukan sekaligus untuk kepentingan
penyelidikan dan identifikasi pasca terbongkarnya kasus pembunuhan sadis yang
dilakukan oleh penjagal dari Jombang, Very Idam Henyansyah alias Ryan, 30,
serta tewasnya karyawan Bank Mandiri, Ari, 49, di Apartemen Taman Rasuna,
Jakarta Selatan.
Pengakuan dari kelompok gay diungkap Dion, 29.
"Tidak semuanya gay berpikiran seperti Ryan. Kami juga bisa baik seperti
manusia normal lainnya," katanya dijumpai di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta
Barat.
ANJAL JADI `KUCING' GAY
Kalangan anjal yang mengenal dunia gay umumnya
disodomi secara paksa. Andi, 16, satu remaja kemayu (genit), mantan anjal yang
kini menjadi 'kucing' atau pelayan seks kaum gay di sejumlah tempat hiburan
Jakarta.
"Awalnya pantat terasa sakit sekali, tapi
lama-lama biasa saja," ujar Andi mengenang pengalaman pertama disodomi
preman di kawasan Stasiun KA Gambir, beberapa tahun lalu.
Dia kini sering mangkal di kawasan Jalan Jaksa,
Jakpus, maupun tempat hiburan malam di sekitar Matraman.
Remaja berkuli putih yang dulunya tampak sebagai anak
lelaki normal, kini gerak-geriknya menjadi lembut dan genit. Meski cuma
mengenyam pendidikan sampai kelas lima SD, remaja asal Bogor, Jawa Barat ini
lumayan fasih berbahasa Inggris. Sejak sering di-booking bule, anak broken-home
ini telah meninggalkan matapencarian sebagai tukang semir sepatu.
Menurutnya, banyak teman sesama anjal disodomi preman
pada tengah malam. Awalnya, mereka diajak 'ngelem' (mabuk dengan cara menghirup
lem), setelah itu dipaksa melayani nafsu bejatnya.
"Beberapa tahun lalu, kami hidup menggelandang
berlima. Semuanya pernah mengalami seperti itu, tapi sekarang saya tidak tahu
lagi bagaimana nasib teman-teman, " paparnya.
cerita seks terbaru - kumpulan cerita seks seru dan sangat menarik untuk dibaca Cerita Gay Diperkosa Preman Jalanan
BalasHapus