http://webfodi.blogspot.com/2014/09/cerita-gay-memperkosa-dan-mengonani.html
MAKAN
SIANG DI HOTEL Jika di Indonesia ada acara pertemuan [meeting] di hotel,
biasanya makan siang ditanggung panitia [organizer] tiga kali sehari : pagi,
siang, malam. Tetapi kalau aku diundang ikut pertemuan seperti itu sebagai
nara-sumber [resource person] atau pembicara [speaker],aku jarang ikutan
makan-siang atau makan malam. Aku hanya ikutan makan pagi [sarapan] saja.
Makan-siang dan makan-malam yang disediakan hotel untuk peserta [participant]
pertemuan seperti itu umumnya tidak-baik mutunya dan tidak enak rasanya.
Pertemuan yang sering aku hadiri adalah pertemuan yang membahas tentang
pengungsi [Refugees and IDP - Internal Displaced Persons].Aku sering diundang
dalam pertemuan seperti itu. Karena aku bekerja di badan PBB yang antara lain
mengurusi bidang itu. Sekali-sekali aku juga terlibat menangani pengungsi
ex-TImor Timur di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu aku juga “liason
officer” [pejabat penghubung] dari badan PBB yang mengurusi masalah pekerja
migran antar-negara di Asia Tenggara dan Asia Timur.Dengan basis di Dili,Timor
Leste dan dua kantor penghubung, satu di Jakarta dan satu di Denpasar.Maka aku
jadi punya networking yang luas di wilayah Asia dan Pasifik. Hal itu
dimungkinkan karena aku juga bisa komunikasi-lisan bahasa Indonesia dan
Malaysia.Selain itu aku juga punya darah Melayu [30%], Cina [30%] dan Eropa
[30%] .
Aku
lahir di Kota Singapura,dibesarkan di Amerika dan Australia dan
berkewarga-negaraan Australia [Australian Citizen] serta bekerja di badan PBB
[United Nations Bodies and Entities]. Sebagai seorang lelaki homosex, maka
bagiku Kota Bandung adalah salah satu favoritku untuk berburu cowok buat
dicabuli. Oleh sebab itu, kalau ada Refugee and IDP Meeting di Bandung aku
selalu hadir.Meski cowok-cowoknya ganteng, putih-putih, dan sunat semua, tapi
Bandung terkendala oleh lalu-lintas dan tata-kotanya yang semrawut tidak karuan
! Tapi, semrawut sedikit tidak apalah,yang penting aku bisa menikmati
cowok-cowok Sunda yang ganteng-ganteng dan di- sunat semua itu.Dengan
pertumbuhan jembut dan bulu-ketek mereka bervariasi! Ada yang jembut dan
bulu-keteknya lebat bangeth, ada yang sedang-sedang saja dan ada yang
sekedarnya saja.Seakan-akan hanya jadi bukti kedewasaan dan kelaki-lakiannya
yang sempurna saja ! Ta’i ! Kendala lain adalah jika cowok-Sunda itu
aksen-Sundanya terdengar terlalu medok !Oleh karena itu supaya aku tidak usah
mendengar aksen-Sundanya yang medok itu ,biasanya mulut cowok-Sunda yang sedang
aku cabuli itu aku lumat dan aku cipoki sampai bibirku terasa pegal dan perutku
kembung kekenyangan menyedot dan menelan air-ludahnya yang lender
itu:SROOOT!SROOOT!SROOOT!,sewaktu aku mencipoki mulutnya! Seperti juga jika aku
berburiu cowok [buat dicabuli] di kota-kota lain di Indonesia maka di Bandung
aku juga mencari mangsa karyawan hotel, Satpam dan kalau bisa akses, juga
pelajar dan mahasiswa.
Aku
tidak suka berburu gigolo, sebab mereka terlalu matre [materialistis] dan
berisiko menularkan penyakit kelamin [PMS - Penyakit Menular Sexual atau STD -
Sexually Transmitted Disease] dan HIV/AIDS atau pun penyakit-penyakit lain
seperti Hepatitis ! Selain itu,juga tidak aman berhubungan dengan mereka.Sebab
mereka sering jadi bagian sindikat kriminal, seperti : perampokan, pencurian,
pemerasan,dan peredaran narkoba ! BERKENALAN DENGAN ISMAN Pada suatu pertemuan
di Bandung, aku “terpaksa” ikutan makan-siang. Sebab salah seorang pejabat
Pemerintah Indonesia hadir dan dia ikutan makan-siang. Sebagai pejabat badan
PBB, maka pantas-pantasnya aku ikutan makan-siang – sesuai dengan tradisi
Indonesia untuk menghormati pejabat yang hadir itu.Apa lagi pejabat itu adalah
pejabat setingkat deputy minister [direktur jenderal] .Aku duduk di meja-utama
[VIP, Reserved] bersama pejabat-pejabat setempat dan wakil-wakil organisasi
internasional lainnya.
Meja
itu dilayani oleh seorang waiter yang tampan dan berkulit putih-bersih. Tentu
saja aku, sebagai seorang lelaki-homosex, segera terpikat dan terpukau pada
waiter itu, Tidak mudah mengetahui namanya, karena label namanya kecil dan
berkilat.Tapi ketika waiter itu sedang meletakkan makanan di meja, sempat
terbaca olehku namanya : ISMAN. Maka diam-diam aku terus-terusan mencuri
pandang sang waiter – pemuda tampan itu. Wajahnya yang tampan dan belia
terkesan sendu [sedih], tapi membuat aku jadi makin penasaran,geregetan,dan
terangsang. Apalagi aku punya kecenderungan sado-masochistik ! Wajah lelaki
yang tampak kesakitan, kelelahan atau sedih membuat aku jadi makin terangsang !
Untunglah, “table manner” [tata-krama di meja makan] di Indonesia, mengizinkan
seseorang bangkit dari meja saat makan,untuk mencuci-tangan, untuk menerima
telepon atau bahkan untuk kencing di toilet !Maka ketika aku lihat Isman
berdiri dekat wastafel akupun pura-pura mau cuci-tangan. Sebelum cuci-tangan
aku menyelipkan uang-tip lima lembar seratus ribuan [total Rp 500.000,-] ke
tangan Isman. sambil aku berbisik : “Ini buat Anda”, dia agak terkejut dan agak
ragu, tetapi kemudian aku dengar dia berkata : “Terima kasih Pak”, aku pun
langsung membuka pembicaraan dengan Isman, kataku : “Mas, nanti sore kalau
sudah off, jam empatan, bisa bantu saya di kamar?”,saat itu baru sekitar jam
13:00. Aku dengar bahwa jam 15:00 atau 16:00, petugas di hotel itu ganti shift.
Isman menjawab : “Baik, Pak. Bapak di kamar berapa?”,aku memberitahu nomor
kamarku. Lalu aku kembali ke tempat dudukku, di meja-utama sialan itu ! Mungkin
Isman terpaksa meng-iya-kan permintaanku. Sebab, dia baru saja aku beri tip
agak besar untuk ukuran Indonesia[Bandung?].Seharusnya kalau perlu bantuan,aku
menghubungi concierge atau room-service di lantai-kamar [floor] yang
bersangkutan. Selesai makan-siang aku kembali ke kamar.Kebetulan aku baru
membeli sebuah jacket di sebuah out-let terkenal untuk Alfredo Dos
Santos,sekretarisku di kantor. Maksudku aku akan minta Isman mencarikan
kertas-pembungkus [kertas-kado] untuk membungkus jacket itu. Aku tahu di
samping hotel ada sebuah mall. Jadi, Isman tidak sukar mencari kertas
pembungkus kado “Kado” berasal dari kata Perancis : “cadeau”, yang artinya
“hadiah”. MENCABULI ISMAN – ANAK-BAIK Sekitar jam 16:05,Isman datang ke
kamarku. Isman masih mengenakan seragam hotel – hitam-hitam. Aku persilahkan
Isman masuk dan aku katakan bahwa aku perlu bantuannya untuk mencarikan
kertas-kado atau bahkan kalau ada kotak hadiah.Isman mengatakan bahwa di mall
sebelah hotel itu ada tempat pelayanan pembungkusan di salah satu stand. Aku
memberikan jacket itu pada Isman dan uang membayar harga kertas-kado dan biaya
pelayanan-pembungkusan itu Rp 100.000,- Isman membawa jacket itu keluar untuk
dibungkus di mall di sebelah hotel itu. Sekitar seperempat jam kemudian, Isman
sudah kembali dan jacket itu sudah terbungkus rapi didalam kotak.Dia memberikan
uang-kembalian yang tidak aku hitung dan aku suruh Isman menyimpannya. Aku
tanyakan pada Isman apa kah dia bisa mebantu aku memasukkan pakainku ke dalam
kopor, sebab aku akan check out malam itu. Isman meng-iya-kan permintaanku.
Sementara
aku duduk di ruang depan suite itu, aku lihat Isman membuka lemari dan mulai
melipat pakaianku satu-per-satu untuk dimasukkan ke dalam koporku. Aku tak mau
membuang-buang waktu, aku masuk ke kamar dan aku pura-pura mencari sesuatu di
meja-kecil yang ada di samping tempat tidur! Tapi aku lalu berbalik mendekati
Isman-tampan yang sedang berdiri menunduk melipat jas-ku Lalu aku pun memeluk
tubuhnya ….! Isman seperti kaget,bergidik dan ia berdiri tegak. Tapi dia tidak
protes dan tidak menjauh, tidak marah dan tidak menepis ! Malahan, dia aku
lihat melanjutkan kerjanya. .Aku suka itu!Aku suka Itu!.Sebab, kelihatannya
Isman akan membiar- kan aku “memanipulasi” tubuhnya. Tetapi aku jadi berpikir,
apakah Isman sudah sering atau sudah biasa diperlakukan begitu oleh tamu
sesama-jenis ? Bisa jadi, karena wajah Isman yang tampan ! Aku lalu
mengelus-ngelus punggungnya. Isman seperti tidak peduli dan dia terus bekerja
memasukan pakaianku ke dalam kopor.Bisa jadi Isman pasrah atau bisa jadi dia
ingat uang pemberianku yang Rp 500.000, – siang itu. Oleh sebab itu dia
membiarkan saja aku menikmati punggungnya.Lalu, sambil dia memasukkan dan
melipat pakaianku ke dalam kopor aku mengelus-ngelus lengannya yang kekar.
Kemudian aku memeluk tubuh Isman dari belakang, sehingga dia sukar bergerak dan
Isman berkata lirih : “Pak, ini belum selesai”, tapi aku menimpali kata-kata
Isman dengan kata-kata : “Sudah biar saja. Tinggal saja”, lalu aku merubah
posisiku dan aku memeluknya dari depan.Kemudian aku mendorong Isman pelan ke
tempat tidur agar dia ber-baring terlentang. Isman masih menurut saja! Meskipun
Isman sempat bertanya juga, katanya : “Kenapa, Pak? Kenapa saya harus tiduran?”,
aku jawab dengan kata-kata : “Isman temani saya disini sebentar,ya.! Sebentaaar
aja:”. Lalu aku berbaring di sampingnya dan aku menciumi, melumat,mencipoki
bibirnya yang ranum,merah,merona,jantan dan kelaki-lakian itu. Aku lihat Isman
masih diam saja. Mata Isman memandang kosong kedepan, menerawang ke atas.Aku
sudah sering melihat kejadian seperti itu.Biasanya pemuda-pemuda straight yang
aku cabuli dan yang “berserah-diri” karena uang atau karena terpaksa atau aku
paksa, akan bersikap seperti itu!Ketika bibir-jantan Isman aku lumat dengan
bibir -ku, Isman juga tidak melawan.Meskipun dia tidak “menanggapi positif”
cipokan mautku! Apakah Isman juga cowok-homo? Seperti aku?Yang sudah lama ingin
dan berharap atau berkhayal ingin dicabuli oleh sesama-jenis? Agh ! Bisa jadi !
Semoga ! Aku pun waktu remaja pernah dicipok teman remaja sesama-jenis dan aku
juga tidak melawan.Meskipun aku tidak menanggapi dengan reaksi-positifku.Bahkan
saat itu aku pun tidak [belum?] menikmati ! Ada sedikit rasa-jijik dalam diriku
kala aku dicipok sesama-jenis. Meskipun teman sejenis yang mencipoki aku ketika
itu lumayan tampan !
Bagaimanapun
juga aku memang punya ‘kharisma’ dan ‘aura’ positif ! Karena wajahku yang [kata
orang] ganteng bak bintang-film – berkat darah campuranku yang Eurasia
[Indo-Eropa] dan tubuhku yang atletis.! Hasil latihan-fisik keras dan
latihan-beban yang progresif serta sistematis yang sudah aku lakukan sejak aku
berumur enam-belas tahun. Tanpa-henti dan tanpa-jeda sehari pun juga !. Mungkin
itulah sebabnya,banyak cowok yang jadi korbanku, menurut saja waktu aku cabuli
! Apalagi aku juga rajin melatih enersi prana-ku ! Susahnya, nafsu-berahiku tak
bisa diajak kompromi ! Apakah Isman merasa ter- paksa atau tidak, pokoknya :
AKU HARUS DAN AKU AKAN MENCABULI ISMAN !Maka akupun melanjutkan “kerjaku”
dengan menanggalkan penutup tubuh Isman satu per satu. Mulai dari kemejanya
sampai ke celana-luar dan kancutnya. Isman masih tetap diam saja seperti
mayat-hidup! Agh! Apakah Isman memang sudah biasa dicabuli lelaki? Begitu aku
berpikir lagi !Tapi,apa peduliku? Setelah Isman telanjang-bulat, dia betrtanya
lirih, katanya : “Saya mau diapakan ,Pak”, aku jawab dengan jawaban humor –
jenaka, kataku : “Isman periksa kesehatan dulu, ya?!”, mendengar jawabanku,
Isman tak berkata apa-apa lagi. Ternyata tubuh Isman teramat indah!Kulitnya
putih-bersih.Dadanya menonjol ke depan dihiasi sepasang puting-susu yang
tegang-melenting . Seakan memikat buat dijilat. Perutnya rata,berhiaskan
tonjolan otot-otot yang membentuk pola six-packs.Lengannya juga besar,
indah,dan berotot.Di bawah lengannya yang kekar itu tampak terjepit seberkas
bulu-ketek yang hitam, terkesan jantan. Perkakasnya lumayan besar,disunat ketat
[high and tight],mencuat dari hamparan jembutnya yang hitam, tebal, dan tumbuh
luass.Dari pusarnya, “menjalar” rambut halus ke arah bawah yang bergabung
dengan hamparan jembutnya. Sepasang biji- peler -nya tampak menggelayut di
bawah perkakasnya.Dengan ukuran yang benar-benar serasi [proporsional] dengan
ukuran perkakas-kudanya!Agh! Tubuh Isman sungguh merupakan fisik laki-laki
sejati! Mungkin dia lelaki terindah yang pernah aku lihat ! Karena Isman sudah
telanjang-bulat, aku pun menanggalkan seluruh penutup tubuhku dan melemparkan
kemeja,celana-luar,kaos, dan kancutku jauh-jauh ke sudut kamar sialan itu !
Dalam keadaan aku sudah bertelanjang-bulat maka aku pun mulai “menyantap” tubuh
Isman dengan rakus! Aku menjilati puting-susunya yang kiri dan kanan, dadanya,
ketiaknya. Terus ke bawah sampai ke jembut dan perkakas-nya yang besar dan
disunat-ketat.
Perkakas
Isman yang semula masih layu, berkat urutan [massage] dan locoan-kasar tanganku
akhirnya menegang juga! Tegak, tegang dan mengeras ! Apalagi setelah
glans-penis dan lobang kencing -nya [urethra] serta sisa-sisa frenulumnya aku
jilati ! Tampak kepala-perkakasnya makin memerah-ungu,berkilat,dan
membulat.Tanda bahwa pejuhnya sudah siap untuk dimuncratkan jika saatnya telah
tiba nanti !!! Barangkali perkakas Isman jadi menegang bukan hanya karena aku
urut,loco,isap dan aku jilati.Tapi juga karena aku memain-mainkan kedua puting
susunya yang jantan, tegang, melenting dan sexy sekali kelihatannya!Aku mencoba
“menghidupkan” semangat Isman dengan kecupan-kecupan mesra di bibirnya dan
bisikan-bisikan sayang di telinganya : “Isman…Isman.!Saya sayang sama Isman!Senyum
Isman!Senyum Isman!Senyum sayangku!”, sambil aku membelai-belai kepalanya
dengan penuh kasih sayang, Isman tampak memaksakan diri untuk senyum.Meski
senyumannya tampak pahit dan hambar. Walaupun Isman masih dalam keadaan seperti
itu, tetapi nafsuku tetap saja membara dan menggila.Oleh sebab itu,aku lalu
menindihi tubuh Isman yang berbaring terlentang,telanjang, dan tetap saja Isman
bersikap tenang ! Aku gesek-gesekkan bagian depan tubuhku ke bagian depan tubuh
Isman yang ber- telanjang!Makin intens, makin intens,dan makin intens..!Agh!
Nikmath! Sehingga perkakasku makin tegak,tegang, kencang ! Lalu tubuh Isman aku
“balikkan” kearah menyamping, miring! Aku mengambil posisi dari belakang tubuh
Isman.Kemudian aku memeluk tubuh Isman dari belakang seperti memeluk sebuah
guling! Agh! Menempelnya tubuhku bagian depan ke tubuh Isman bagian
belakang!Membuat aku makin terangsang! Lalu dengan agak susah-payah perkakasku
aku sodok-sodokan ke lobang pantat Isman yang masih diam saja dan penurut
seperti sesosok -mayat!Sambil tangan-ku membengkek-bengkek [melebarkan]
belahan-pantat Isman pada bokongnya! Setelah arah lobang pantat Isman aku
dapat,perkakasku pun …..AKU SODOK! AKU SODOK! AKU SODOK!ke dalam lobang-pantat
Isman! Akhirnya aku mulai dapat merasakan bahwa usahaku tak sia-sia !Perkakasku
berhasil juga menembus lobang pantat Isman [silit]! Aku merasa gerah dan
berkeringat.Tubuh Isman juga terasa licin oleh keringat yang mulai membanjir !
Tapi kepala dan leher perkakasku sudah terasa dijepit oleh sphincter ani [otot-otot
gerbang lobang-pantat] Isman!Nikmath! Nikmath! …….Benar-benar nikmath!Surga!
Surga turun ke lobang-pantat Isman! Aku mengentoti lobang-pantat Isman,tanpa
lebih dulu mengolesi perkakasku dengan pelumas atau lubricant [vaselin, ba oil
atau sejenisnya]. Karena berahiku yang menggelora dan menggila, sama-sekali
tidak terpikir olehku, bahwa jika lobang-pantat [yang seharusnya hanya jadi
saluran ta'i itu] dientot dengan perkakas yang sebesar perkakasku [yang
European size] tanpa pelumas, pasti akan terasa sakit -sekali ! Yang teringat
olehku justru adalah bahwa Isman juga berhak mendapat -kan kenikmatan dengan
cara aku meloco perkakasnya! Oleh sebab itu ,tanganku mulai memain-mainkan dan
mengocok serta meloco perkakas Isman dan akupun mulai bertindak
memaju-mundurkan perkakasku dan aku memompakan perkakasku ke dalam lobang
pantat [bool] Isman: SODOK-CABUT! SODOK-CABUT! SODOK-CABUT! ARRGGH ! NIKMATH!
NIKMATH! Rasanya bagaikan di surga Firdaus Darrusalam yang damai ! Tetapi
kemudian aku mendengar teriakan lirih Isman yang terkesan merasa amat-kesakitan
: “SAKIT PAK !!!”,tapi aku sama-sekali tidak merasa kasihan.pada Isman.Malahan
nafsu sadisku jadi bangkit dan menyala seperti bara-api disiram bensin! Karena
itu aku justru membentaknya dengan keras,tajam, dan nada-kejam : “TAHAN
SAKITNYA !!!”,aku makin ingin bertindak diluar peri-kemanusiaan!Maka aku lalu
mengambil posisi agar aku dapat menggampar bokong Isman yang putih bersih
dengan tanganku ! Dibantu kekuatan otot-otot lenganku yang ‘muscular’ dan
terlatih oleh latihan-beban intens serta progresif dan latihan-karate hampir
setiap hari. Maka tanpa ampun, aku pun segera menggampar bokong Isman :
“PLAKK!!! PLAKK!!! “, hanya dua kali saja, bokong kiri dan kanan Tapi teramat
KERASSS[!] sekali.
Aku
yakin pasti Isman merasa nyeri,pedih,dan sakit sekali di bokongnya dan aku
langsung mendengar teriakan Isman yang terdengar amat-kesakitan : “ARGH !!!
SAKIT PAK !!! JANGAN PAK !!!,” aku jawab dengan bentakan keras : “DIAMMM KAMU
!!!”, dan Isman lalu terdiam ! Entah mengapa ! Apakah dia juga seorang
masochist, yang suka disiksa oleh sesama-jenis ? Atau dia betul-betul takut,
karena aku memang berbadan besar dan kekar?Selain itu, aku juga ada lah tamu
hotel ? Isman bisa dipecat kalau aku iseng mengadu kepada Manajer Hotel tentang
apa yang kami perbuat,yaitu ada karyawan hotel ngentot dengan tamu hotel yang
sejenis,di kamar hotel ?Padahal buat Isman,mencari pekerjaan lain pasti tidak
mudah ! Nafsuku mendidih, menggelagak ke otak! Mendengar rintihan kesakitan
Isman ! Nafsu sadisku membara ! Karena itu, tanpa ampun, aku teruskan saja
menyodok-nyodokkan perkakasku ke bool Isman,pemuda-tampan, waiter, karyawan,
pelayan restoran hotel sialan,yang kelihatannya anak-baik itu,dengan lebih
kasar!Sekali-sekali aku masih mendengar rintihan-lirih kesakitan dari mulut
Isman akibat dari sodokan kasar perkakasku di lobang-pantat Isman :
“MMMPH..MMMPH..MMMPH”. ARGH! ..ARGH ! ..ARGH! Tiap sodokan perkakasku yang
kasar akan diikuti dengan satu teriakan “ARGH!” yang keras! Karena Isman merasa
sangat kesakitan di lobang-pantat dan saluran-pelepasannya [rectum] ! Teriakan
itu diseling dengan lenguhan yang terdengar seakan-akan seperti suara seekor
kerbau yang sedang memamah-biak ” MMMPH..MMMPH..MMMPH ! Berkat sodokan-sodokan perkakasku
ke lobang-pantat Isman,aku makin merasakan kenikmatan tak terhingga di perkakasku!Akibatnya
aku jadi merasa bahwa pejuhku sudah akan keluar.Tapi aku tahan-tahan untuk
memperlama kenikmatan surgawi dan duniawi di lobang pantat-terkutuk pemuda
remaja tampan karyawan tempat penginapan itu …..! Ta’i ! Tetapi rupanya
saluran-saluran pejuhku sudah siap untuk memancarkan cairan-surga itu keluar!
Karena itu kocokan tanganku di perkakas Isman aku percepat,aku
perkasar……!Kocok-loco perkakas Isman!Kocok-loco perkakas Isman…….. ..! Akhirnya
pejuhku aku putuskan untuk keluar dan pejuh Isman juga aku “paksakan” keluar
dan….AARRGH ! CRROOOOOT! CRROOOOOOOOT! CRROOOOOOOOOT! CRROOOOOOOOT! Pejuhku dan
pejuh Isman muncrat hampir berbarengan ! Mungkin hanya beda beberapa detik saja
! Ta’i! Bagaimanapun juga aku merasa puass dan lampiass ! Semua nafsuku seakan
terpenuhi : nafsu-berahiku yang ingin mencabuli laki-laki, nafsu-sadisku, dan
nafsu gila-ku…………..! Ta’i! Keluarnya pejuh Isman dapat aku rasakan di tanganku
yang lengket berlepetan pejuh! Sebab, tangan kananku tidak putus-putusnya
menggenggam, sambil aku tak lupa meloco dan mengocok perkakas Isman, sepanjang
percabulan-sialan itu ! Entah!Apakah Isman merasa nikmat atau tidak.Yang jelas
memang aku telah mengocok-meloco perkakas Isman dengan kasar!Aku yakin bahwa
kelenjar prostat Isman juga tersodok-sodok nikmat oleh perkakasku dari arah
lobang-boolnya! Itulah sebabnya,meskipun mungkin Isman tidak menikmati
entotanku! Tetapi pejuhnya terpaksa keluar juga….!Yach!Barangkali itu memang
itu suatu delik perkosaan!!! SITUASI PASCA-PENCABULAN ISMAN Selesai
mencabuli-paksa Isman karyawan hotel itu, aku berbaring terlentang di samping
Isman…telanjang-bulat. Isman aku lihat tertidur…Mungkin dia kelelahan setelah
aku gumuli, aku perkosa, dan pejuhnya juga aku muncratkan-paksa! Isman yang
semula tertidur miring seperti posisi tubuhnya waktu dia aku sodomi, tampak
mulai terguling-terlentang, telanjang-bulat. Aku pun bangkit dan duduk
memandangi dan menikmati pemandangan tubuh Isman, pemuda tampan yang terlentang
telanjang…..Agh! Indah sekali ! Wajah tampannya, tubuh atletisnya,
puting-susunya, perkakas-sunatnya dan jembutnya…. Indah! Indah! Semua teramat
indah! Dengan hati-hati aku mengecup kening pemuda tampan itu ! Kemudian aku
mandi-junub dan berpakaian! Lalu, dengan sabar aku duduk di samping Isman
menungguinya terbangun ! Sambil tak putus-putusnya aku memandangi
tubuh-telanjang pemuda-tampan itu! Sehingga, mau tidak mau, suka tidak-suka, perkakasku
jadi ngaceng lagi – tegang dan mengeras …………..!
Tapi
kali itu nafsu-berahiku tidak aku lampiaskan ke lobang-pantat Isman dan tidak
pula aku loco perkakasku! Biarlah! Sebab segala sesuatu yang berlebihan tidak
baik,bukan? Jadi, cukuplah sudah aku mengentoti pemuda itu sepanjang siang !
Sore itu, biarlah dia beristirahat ! Ternyata semua proses perkosaan dan pencabulanku
terhadap tubuh, perkakas,dan bool Isman hanya berlangsung sekitar satu jam
saja. Sebab, Isman datang ke kamarku sekitar jam empat-sore lewat lima menit
dan ketka aku duduk di sampingnya sambil memandanginya tertidur terlentang
telanjang-bulat itu,aku lihat di arlojiku, hari masih pukul lima sore lewat
sepuluh menit Tapi,yah!, sungguh satu-jam yang teramat nikmat bagi pemuasan
nafsuku dan lumayan sadis bagi organ-tubuh kelelakian Isman ! Ta’i ! Menjelang
maghrib, Isman terbangun. Matanya mengejap-ngejap.Tapi dia sadar. Dia tidak
tampak kaget!Dia sadar bahwa dia baru main-cabul dan baru saja aku cabuli!
Isman juga tidak marah.Dia mengenakan lagi pakaiannya, penutup-tubuh-nya dengan
tenang,tanpa dia mengatakan sepatah katapun. Isman juga tidak mandi-junub dulu.
Mungkin dia akan mandi junub di rumahnya atau di hotel itu. Atau barangkali dia
akan mandi-junub di kamar mandi karyawan hotel ? Ketika Isman sudah selesai
berpakaian aku segera memasukkan gepokan uang 30 lembaran seratus ribu-rupiah
[senilai Rp 3 juta],di dalam saku celananya !Uang ganti-rugi lobang pantatnya
yang aku sodomi dan biaya penyerahan-total tubuhnya untuk aku cabuli ! Juga
biaya untuk semua kenikmatan, kesenangan kebahagiaan yang aku peroleh dari
percabulan di siang jahanam itu ! Aku mengajak Isman tersenyum, tapi dia tidak
menanggapi! Isman tetap berdiam diri saja ! Dia juga tidak mengucapkan terima
kasih. Setelah selesai berpakaian, Isman berlalu begitu saja, tanpa pamit
kepadaku.Tapi dia menutup pintu kamar pelan,tidak membanting atau
menghempaskannya ! Artinya, Isman tidak marah atas tindakanku. Meskipun mungkin
saja dia agak kesal juga! Atau bisa jadi dia confused [bingung, keder] karena
dia barusan aku perkosa.Barangkali sebelum-nya dia belum pernah merasakan
main-cabul dengan sesama jenis dengan cara kasar seperti itu ? Apalagi
diperkosa sesama jenis ?! Agh! Aku memang lelaki-bejat ! Merusak pemuda seindah
dan sebaik Isman ! Sungguh perbuatanku amat bejat dan tak bermoral! Tapi,
lelaki-homosex mana yang tidak runtuh imannya jika sudah berduaan dengan pemuda
seindah dan sejantan Isman ……? Ta’i !!!!! Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan aku pun cepat-cepat keluar dari kamar,menggeret koperku! Aku ke
front desk untuk check out, membayar sewa hotel.Lalu aku cepat-cepat keluar.Untunglah,waktu
itu aku ke Bandung menyetir mobil sendiri, tidak membawa supir! Jadi, aku bisa
langsung kabur dari tempat parkiran mobil.Tanpa aku harus repot mencari-cari
supirku dulu!Meskipun tidak ada risiko apapun bagiku akibat aku mencabuli Isman
! Karena aku berstatus diplomat dan aku memegang paspor PBB [United
Nations].Tapi aku merasa lebih baik jika aku menyingkir dari TKP[Tempat
Kejadian Perkara] sialan itu, sesegera mungkin ! [JUAN CARLOS ARAGON &
ALFREDO DOS SANTOS]
Knapa gak nyiksa pusar bodongnya?
BalasHapus