“MMMhhhhhhhhh….!Mmmmmhh!.......” Jeritan penderitaan
yang keluar dari mulutku yg terbungkam. Jeritan ini adalah jeritan pemaksaan
ejakulasi berlebihan yang dilakukan penyiksa dalam menyiksa diriku. Sudah 6
kali perkakasku menyemprotkan sperma dan berhamburan dilantai.
Tubuhku dalam keadaan telanjang terikat menggantung
seperti superman terbang dengan rantai rantai yang mengikat kaki dan tubuhku.
Mulutku terbungkam erat dengan penutup mulut yang membungkam mulutku dari
jeritan jeritan yang selalu aku kumandangkan. Aku berada di dalam sebuah rumah
yang ditinggali hanya oleh 2 orang biadab yang suka sekali menyiksa dan
memperkosa tubuhku dan posisi rumah ini letaknya pasti jauh dari lingkungan
masyarakat.
Sudah 5 bulan lamanya aku berada di rumah ini dan
sudah 5 bulan pula aku diculik dari sekolah tempat aku menimba ilmu. Aku masih
mengingat waktu itu tatkala 5 bulan lalu, setelah melakukan kegiatan
ekstrakulikuler sepak bola di sekolah, aku pulang ke rumah dengan tubuh terasa
gerah berkeringat setelah olahraga.
Tiba tiba ada sebuah mobil wagon menarik tubuhku dan
langsung membiusku. Aku tersadar dalam sebuah ruangan yang hanya bercahayakan
lampu kuning remang remang didalam sebuah rumah. Aku tersadar dalam keadaan
tergeletak dilantai dengan mulut terbungkam, kaki dan tangan terantai, dan
hanya mengenakan celana dalam saja. Aku tidak tahu apakah itu malam atau siang,
yang pasti suasana hanya remang remang. Ruangan ini tidak memiliki jendela
maupun ventilasi, yang ada hanyalah pintu besi saja. Hawa panas dan lembab
terasa didalam ruangan ini. Tubuhku selalu berkeringat dan tercium bau tubuhku
yang apek dan menyengat keluar dari kedua ketiakku. Aku memang orang yang tidak
suka mandi. Sehari belum tentu aku mandi 1 kali, seringnya adalah 2 hari mandi
1 kali. Memang disekolah banyak yang memanggil aku Anto “si bau”.
Bau tubuh ini memang keluar lantaran tidak hanya aku
jarang mandi, tapi juga lantaran usiaku yang masih 18 tahun dan aktif melakukan
olahraga, sehingga keringat selalu keluar dari tubuhku. Tubuhku bisa dibilang
ketat berotot dengan sixpack di perut, dada bidang dengan pentil yang melenting
berwarna coklat muda. Dengan berat 58 kg dan tinggi 175 cm, aku bisa dibilang
cukup tinggi dan proporsional. Wajahku berciri khas pribumi Indonesia asli dan
memang bisa dikatakan ganteng dan imut menurut teman teman sekolahku, tetapi
sex ku adalah gay dengan tipe favorit adalah BDSM.
Aku memiliki perkakas yang panjang seperti pipa tapi
dengan lingkar perkakas yang cukup dalam arti tidak besar maupun kecil. Tubuhku
mulus tidak berbulu, hanya daerah perkakas saja aku memiliki bulu tipis. Aku
memang pernah sekali berprofesi sebagai penjaja sex untuk para gay dan hanya 1
kali saja aku di sewa untuk memenuhi hasrat sex orang tersebut. Orang tersebut
bernama Udin dan dia berumur 27 tahun, pribumi yang macho dan ganteng dengan
bulu yang lebat dan perkakas yang luar biasa gede. Orang inilah yang menculik
aku beberapa hari kemudian setelah aku memenuhi hasrat sexnya. Aku memang
membeberkan seluruh identitasku seperti dimana aku sekolah dan pulang sekolah
jam berapa serta aku tinggal di kost mana. Semua aku berikan ke Udin dan
akhirnya aku diculik dan diperlakukan sebagai budak sex oleh dia. Udin tidak
sendiri, dia dibantu oleh Aldi yang juga adik kandungnya.
Aldi beda dengan Udin, Aldi memang memiliki tubuh yang
seksi dengan otot dada dan sixpacknya yang menggiurkan, cara sexnya lebih sadis
dari Udin. Udin “hanya” suka memperkosa tubuhku. Sedangkan Aldi, dia tidak
hanya memperkosa, tapi juga menyiksa tubuhku berkali kali dengan setruman
setruman yang bisa membuat perkakasku menyemburkan sperma atau perkakasku
diperah dengan paksa oleh tangannya untuk mendapatkan sari pati tubuhku. Segala
pengurusan rumah ini diatur oleh Aldi sehingga aku pun selalu menghadapi sifat
sadis Aldi yang ganas dan tanpa ampun. 6 kali sudah aku mengalami ejakulasi
berlebihan. Tangan kiri Aldi yang tetap memerah perkakasku sambil wajahnya tersenyum senang melihat tetesan
demi tetesan sperma yang keluar yang menyebabkan aku menderita. Dengan
dibelenggu melayang seperti gaya superman dengan tubuh menghadap kebawah,
menyebabkan tangan dan kaki ku merasakan linu dan nyeri. Selama 5 bulan, aku
diperkosa habis habisan oleh kedua orang bersaudara ini setiap hari. Tiap pagi
atau malam, Udin datang 1 kali setiap hari untuk memperkosa tubuhku selama
berjam jam. Udin sangat agresif dan senang melihat lawan mainnya tidak berdaya
tatkala diharuskan menerima sodokan perkakasnya yang luarbiasa gede seperti
tongkat pemukul satpam yang berwarna hitam. Setelah diperkosa berjam jam, Udin
selalu meninggalkan tubuhku yang sudah lemas tak berdaya ditangan adiknya yang
sadis dalam memperkosa dan menyiksa. Seperti pepatah “lepas dari mulut harimau,
masuk ke mulut buaya” atau “sudah jatuh tertimpa tangga”. Pepatah pepatah ini
memang tepat menggambarkan keadaanku.
Setelah diperkosa habis habisan setiap hari oleh Udin, yang pasti aku hadapi
adalah penyiksaan dan pemerkosaan gila gilaan oleh Aldi. Aldi, cowok yang masih
berusia 23 tahun, sering juga disetubuhi oleh Udin. Udin dan Aldi memang
berhubungan saudara tetapi sebatas saudara tiri saja. Sehingga tidaklah heran
jika mereka sering melakukan persetubuhan dihadapanku. Setelah semprotan dari perkakasku
habis tak tersisa untuk ejakulasi yang ke-6 kalinya, Aldi berhenti memompa perkakasku.
Dia segera mengambil sebuah alat yang membuatku begidik.
Alat itu adalah sebuah tongkat hitam yang ukurannya lebih
besar dari perkakas Udin. Dildo nama alat itu. Dildo ini dijilat jilat oleh
Aldi dihadapanku dan dia menjilat penuh dengan senyuman sadisnya. Lalu dia
membelakangi aku dan melepaskan dildo yang biasanya sering aku pakai. Dildo
yang sering aku pakai ukurannya sebesar ukuran perkakas manusia normalnya dan
selalu menancap di anusku setiap saat kecuali pada saat diperkosa Udin. Sisanya
selalu menancap dan dilepas apabila Aldi menginginkannya. Pada saat dildo yang
biasa ditancapkan di anusku dikeluarkan, Aldi menjilat jilat lubang anusku
dengan nikmat dan penuh kepuasan. Dari lubang anusku keluar beberapa tetes
sperma milik Udin maupun Aldi. Aldi menjilat lubang anusku dengan nikmat dan
lidahnya menjilat bagian bagian dalam dinding anusku. Setelah dia puas menjilat
dinding anusku, dia memasukkan dildo besar itu. Aku pun tersentak kaget karena
aku merasakan sakitnya luar biasa. Dildo besar itu masuk dan terasa perih
seperti anusku robek akibat dildo yang kebesaran ini. Tubuhku pun mengejang
menahan sakitnya saat dildo ini masuk kedalam lubang anusku. Tak berapa lama,
dildo ini masuk kedalam anusku dan Aldi pun puas melihatnya. Tubuhku bergetar
dan keringat keluar dari tubuhku tak henti hentinya. Perkakasku kembali tegang
akibat penyiksaan ini dan hasrat sexku mulai naik lagi. Aldi melihat perubahan perkakasku
yang mulai menegang kembali ke arah bawah, maka dia duduk persis dibawahku dan
mulai mengocok perkakasku untuk dipaksa dikeluarkan spermanya. Perkakasku
diperah dengan tangan tetapi terkadang dengan mulut Aldi seperti anak sapi
hendak minum susu dari induknya. Emutannya begitu mahir dan sering aku
ejakulasi di mulut Aldi akibat emutannya yang sadis dan mahir mempermainkan
lubang perkakasku.
Mulut Aldi tidak berdiam saja di perkakasku, dia
terkadang pindah ke bagian lain tubuhku. Terkadang di sixpack perutku, di
pentilku yang sudah ratusan kali digigit dan dijilat sampai membengkak seperti
biji jagung. Sehingga yang terasa adalah sakit campur rasa sensitif yang
berlebihan. Mulutku pun sering dimasuki perkakas Aldi dan Udin pada saat posisi
disiksa seperti ini. Tetapi Udin lebih suka memperkosa anusku sambil tangannya
meraba raba bagian tubuhku dan mengocok perkakasku hingga muncrat berkali kali.
Aldi sebaliknya, dia lebih suka melihat lawan mainnya tidak berdaya dan harus
menerima segala macam perlakuannya yang sadis dan kejam. Terkadang aku dipaksa
harus minum sperma dari perkakasnya, menjilat jilat lubang anusnya dan minum
air kencingnya. Tak jarang pula aku disuruh mencium ketiak Aldi yang bau dan
disuruh menjilat jilat ketiaknya hingga bersih. Semenjak aku berada di rumah
ini, aku tidak pernah mandi juga termasuk Aldi.
Rambutku sudah dicukur bersih bahkan termasuk kedua
alisku. Seluruh rambut maupun bulu ditubuhku di cukur habis oleh Aldi. Sehingga
aku betul betul mirip budak peliharaannya yang diperlakukan sesukanya. Apabila
kebrutalan Aldi keluar, dia tidak segan segan mencambuk tubuhku sampai sampai
goresan goresan akibat cambuk tersebut mengeluarkan darah segar, atau menyetrum
tubuhku dengan tegangan rendah didaerah sensitif tubuhku termasuk daerah perkakas
sampai aku akan mengalami ejakulasi berkali kali. Tak jarang pula setruman itu
dibarengi dengan cambukan cambukan atau tetesan tetesan lilin panas di tubuhku.
Sering pada saat Aldi menjadi brutal, tubuhku disiksa sampai babak belur hingga
akhirnya aku pingsan. Tubuhku sudah tidak mulus seperti dulu, tubuhku sudah
banyak lecet lecet akibat cambukan cambukan Aldi. Aldi menikmati sekali
penyiksaan ini dan ke -7 kalinya dalam 1 hari ini perkakasku mengeluarkan
sperma dibareng lenguhan lenguhan penderitaanku. Kocokan diperkakasku berhenti
setelah akhirnya Udin datang membawa 1 tubuh yang dalam keadaan pingsan yang
tak lain adalah teman ku sendiri yang bernama Yoyok.
Udin membawa korban baru dan Aldi dengan senangnya
langsung membantu Udin dan sesegera mungkin menelanjangi Yoyok. Aku dan Yoyok
memiliki postur tubuh dan usia sama karena kita se tim dalam tim sepak bola
sekolah. Hanya yang membedakan adalah, Yoyok memiliki kulit agak hitam dari
pada aku. Aku sering melihat tubuh Yoyok karena Yoyok sendiri adalah gay dan
pernah kita berhubungan intim bersama lantaran ada perasaan cinta dalam diriku
dan dia. Yoyok ditelanjangi oleh Udin dan Aldi, lalu tangan dan kakinya
dipasang dengan rantai, mulutnya dibungkam seperti yang dipasang dimulutku.
Udin mengambil segelas air dan menyiram kewajah Yoyok. Yoyok pun terbangun dan
dia kaget melihat kondisi tubuhku yang sudah banyak luka lecet dan berubah
sejak 5 bulan lalu. Yoyok dipaksa duduk dan Udin mengancam akan membunuhnya
apabila Yoyok tidak menurut. Lalu Aldi mengambil alat cukur, dan aku melihat
segala rambut lebat di daerah perkakas Yoyok dicukur bersih dan hanya dalam 1
jam saja, Yoyok memiliki tubuh yang persis seperti yang aku miliki yaitu tubuh
mulus tanpa bulu sama sekali. Yoyok dipaksa berdiri dan kedua tangannya
digantungkan ke pengait di langit langit rumah sehingga ketiak mulusnya tak
berbulu terlihat jelas. Posisinya berdirinya persis di depan wajahku.
Aku dapat merasakan perkakasnya terletak persis diatas
kepalaku. Udin membelakangi tubuhku dan kaget campur girang melihat sebuah
dildo besar menancap di lubang anusku. Udin mencabut dildo itu dan aku
merasakan sakit yang membuat aku melenguh keras. Dildo itu keluar dari anusku
bercampur kotoran, sperma dan darah. Yoyok kaget melihat batang tongkat sebesar
itu bisa masuk keanusku. Udin pun mulai menelanjangi dirinya dan mulai
memperkosa anusku. Sodokan Udin terasa nikmat dan enak, tidak terasa sakit lagi
semenjak dildo besar keparat itu telah memperbesar lubang anusku. Aldi
menikmati tubuh Yoyok. Dia mencium ketiak Yoyok dan dia senang sekali lantaran
ketiak Yoyok pun memiliki bau menyengat. Aldi mempermainkan pentil Yoyok yang
menempel di dada Yoyok yang bidang dan tangan Aldi membelai belai perut sixpack
Yoyok. Setelah puas menikmati tubuh bagian atas Yoyok, Tangan Aldi mengocok perkakas
Yoyok dengan sadis, cepat dan ganas. Lalu perkakas Aldi dimasukkan ke lubang
anus Yoyok. Aku mendengar lenguhan Yoyok yang menandakan kenikmatan sex brutal
ini. Perkakasku pun tak lepas dari tangan Udin. Sambil perkakasnya menggenjot
lubang anusku, tangan Udin mempermainkan perkakasku. Permainan ini menjadi
semakin hot tatkala hawa panas dan lembab menaungi rumah ini. Tubuh kita ber-4
penuh dengan peluh dgn aroma bau tubuh dan bau ketiak menebar di mana mana.
Semprotan pertama keluar dari perkakas Yoyok yang berhamburan diatas kepalaku
dan punggungku. Bahkan sperma Yoyok mengalir kebawah melalui wajahku. Udin pun
segera mungkin mengeluarkan sperma hangatnya didalam anusku dan terakhir Aldi
mengeluarkan sperma hangatnya yang mengalir kebawah melalui anus Yoyok. Hanya perkakasku
saja yang belum mengalami ejakulasi lantaran sudah mengalami ejakulasi
berlebihan. Maka Udin pun, mengocok lebih cepat dan keras dan lebih sadis.
Akhirnya aku pun melenguh dan sperma pun menetes
keluar dari perkakasku yang ke-8 kalinya. Udin maupun Aldi puas merasakan
pemerkosaan ini. Aku pun dilepas dari ikatan menyiksa ini dan disuruh duduk
dilantai sambil tidak lupa dildo besar itu ditancapkan kembali ke anusku.
Tangan dan kaki ku pun tetap dirantai. Posisiku tadi diambil alih oleh Yoyok.
Aku melihat Yoyok di perkosa dan disiksa oleh mereka berdua. Aldi bertugas
menyiksa bagian tubuh Yoyok seperti pentil dan perkakasnya untuk diperah,
sedangkan Udin bertugas memperbesar lubang anus Yoyok dengan diperkosa secara
sadis bahkan sesudah diperkosa, Udin ikut ikutan memasukkan berbagai macam
dildo yang cukup besar untuk menyakiti anus Yoyok. Aldi pun tak lupa kembali
dengan siksaan favoritnya yaitu pemaksaan pemerahan perkakas. Perkakas Yoyok
terhitung sudah mengalami 9 kali muncratan dalam beberapa jam penyiksaan
semenjak kedatangannya di tempat ini. Udin melihat tubuhku nganggur, maka dia
pun mendatangi aku dan mulai melakukan hubungan intim dengan aku. Aku pun
diperkosa lagi secara sadis dengan Udin. Kita berdua, baik Yoyok dan aku
melenguh penuh penderitaan akibat penyiksaan dan pemerkosaan gila ini. Udin
senang sekali memposisikan tubuhku untuk menduduki perkakasnya sambil tanganku
diletakkan dibelakang kepalanya sambil kedua tangan Udin dapat leluasa meraba
raba ketiakku, kedua pentilku, otot six packku dan terakhir adalah perkakasku.
Sambil menyodomi, dia tak lupa mengocok perkakasku untuk mendapatkan cairan
saripati tubuhku. Setelah mereka puas menikmati tubuh kami berdua, kami pun
diseret kedalam ruangan gelap dengan lampu remang remang untuk istirahat.
Aku dan Yoyok yang bernasib sama, lalu saling
mendekatkan badan untuk menghangatkan tubuh akibat dinginnya malam. Kami tidur
sambil menunggu penyiksaan keesokan harinya yang bisa lebih sadis dari hari
ini. Keesokan harinya, Kami diseret keluar ruangan itu dan didepan kami
terdapat 4 tentara yang berbadan besar dan berotot. Ternyata 4 tentara itu
adalah tentara homo yang akan menikmati tubuh kami. Akhirnya, Udin, Aldi dan 4
tentara itu segera mungkin mengeroyok kami dan kami pun dibuat mainan oleh
mereka serta disiksa secara sadis oleh mereka. Selama 1 harian kita diperkosa
dan disiksa layaknya budak yang harus menerima perlakukan kejam dari tuannya. Perkakas
perkakas besar milik tentara tentara itu tak henti hentinya menhujam anus kami.
Aku melihat anus Yoyok yang masih mengeluarkan darah karena tidak pernah
mengalami penyiksaan dahsyat ini. Sedangkan aku, aku sudah terbiasa meskipun
masih merasakan sakit, tetapi sudah tidak berdarah lagi. Kami 2 anak SMA yang
masih berusia 18 tahun diharuskan menghadapi kenyataan pahit bahwa seumur hidup
kita, kita akan menjadi budak sex yang akan memenuhi nafsu para homo yang suka
dengan brondong brondong yang tak berdaya. Malamnya, setelah penyiksaan sadis
itu, aku melihat Yoyok menangis kesakitan akibat anusnya lecet karena dihujam
berkali kali dengan perkakas perkakas raksasa. Aku merasa kasihan dengan Yoyok,
padahal dulu pertama kali tiba ditempat ini dan diperkosa gila gilaan oleh Udin
dan Aldi, aku merasakan hal yang sama seperti Yoyok dan tidak ada seorang pun
disampingku. Esok paginya, kami pun diseret keluar oleh 6 polisi muda yang
ganteng dan keren. Kami mengira bahwa penderitaan ini segera berakhir tetapi
semua itu salah
Memang benar Udin dan Aldi di borgol karena melakukan
kejahatan menculik manusia. Tetapi mereka tidak memenjarakan Aldi maupun Udin,
melainkan mereka memperbudak Udin dan Aldi seperti kami. Dan kami pun tidak
dilepaskan melainkan tetap melanjutkan status kami sebagai budak sex Cuma yang
beda adalah kita sekarang tidak disiksa maupun diperkosa oleh Udin dan Aldi
melainkan diganti dengan 6 polisi homo yang masih muda dan lebih sadis dari
Udin dan Aldi. Akhirnya kita pun merasakan pemerkosaan lebih sadis dan lebih
gila. Cambukan, setruman, bahkan tidak tanggung tanggung, dildo berduri pun
pernah digunakan untuk mencoblos anus Udin dan Aldi karena mereka hendak
melarikan diri tetapi tertangkap kembali.
Aku melihat tubuh Aldi yang seksi berotot itu
diharuskan menerima cambukan cambukan yang berujung duri sehingga tubuhnya
sering meneteskan darah segar. Belum lagi aku melihat Udin disiksa dengan tubuhnya
ditempelkan besi panas yang bertuliskan BUDAK SEX persis di pantatnya. Aku
melihat para polisi ini tidak segan segan menjepit pentil mereka dengan
penjepit yang berujung tajam sehingga dari pentil mereka mengalir darah segar.
Aku melihat wajah mereka yang sering menahan sakit tetapi perkakas mereka
selalu ngaceng dan tidak pernah menolak untuk disiksa lebih kejam dan sadis.
Tak jarang pula aku melihat para polisi ini memerah perkakas Udin dan Aldi
diluar batas kemanusiaan sehingga yang keluar adalah cairan sperma bening
bercampur darah akibat lecet sering diperah terus menerus tanpa henti maupun
tidak ada jeda sama sekali. Aku dan Yoyok selalu patuh dengan perintah 6 polisi
ini sehingga mereka memperkosa dan menyiksa kami lebih manusiawi. Bahkan mereka
lebih suka menganggap kami bukan budak melainkan pelayan sex mereka. Sehingga
meskipun kondisi kami tidak beda jauh dari dari sebelumnya, kami mendapatkan
sex lebih lembut dan saling menikmati. Tetapi tak jarang pula, tubuhku maupun
tubuh yoyok sering menjadi permainan mereka apabila mereka bosan menyiksa dan
memperkosa tubuh Udin dan Aldi. Perkakasku sering diperah bergantian secara
terus menerus oleh mereka. Meskipun ada jeda istirahat dari ejakulasi pertama
dan ejakulasi berikutnya, mereka melakukan ini selama 24 jam sehingga seluruh
sperma yang keluar dari tubuhku ditampung dalam botol dan memaksa baik Udin
maupun Aldi meminum spermaku. Beda dengan aku yang diperah menggunakan tangan
maupun mulut 6 polisi muda itu, Yoyok diperah dengan setruman yang biasa Aldi
perlakukan terhadap kami berdua dengan setruman tegangan rendah. Sehingga
kontraksi setruman itu menyebabkan Yoyok memuncratkan sperma berkali kali
selama 24 jam dengan periode pemerahan yang sama persis seperti yang terjadi
terhadap diriku.
Apabila perkakas kami mengeluarkan sperma, tubuh kami
sering menegang dan mengeraskan seluruh otot tubuh kami. Apalagi hal ini
terjadi sudah ejakulasi yang sudah melebihi batas, maka tubuh kami akan
menegang dan menahan linunya perkakas kami mengeluarkan sperma sehingga otot
otot tubuh kami terlihat seksi berbalutkan keringat yang mengkilapkan tubuh
kami. Sering pada saat kami hendak ejakulasi dengan tanda tanda tubuh kami yang
menegang mengeraskan otot, maka ada beberapa polisi itu mengambil foto kami dan
memasukkan kedalam internet untuk disebarluaskan. Bagi yang mau foto penyiksaan
dan pemerkosaan kami dalam bentuk serian termasuk foto foto Udin dan Aldi,
diharuskan membayar beberapa dollar. Sehingga 6 polisi ini mendapatkan uang
dari penderitaan kami. Tiap malam, kami sudah tidak tidur diruangan yang dingin
itu karena sudah diisi Aldi dan Udin. Aku dan Yoyok tidur menemani 6 polisi
muda ini. Aku menemani 3 polisi sedangkan Yoyok menemani 3 polisi lainnya.
Mereka terkadang menyetubuhi tubuhku dulu sebelum tidur tetapi terkadang mereka
hanya memeluk dan langsung tidur. Aku dan Yoyok sudah menjadi pelayan sex
sekaligus simpanan mereka. Setiap malam, kita selalu berpikir hidangan apa yang
akan kita hadapi besok. Waktu semakin berlalu dan dalam rumah itu, tidak hanya
6 polisi, Aku, Yoyok, Aldi maupun Udin. Sekarang bertambah 2 anak muda
berandalan lainnya yang ditangkap polisi itu untuk dijadikan budak dan
diperlakukan sama sadisnya seperti Udin dan Aldi. Bahkan sekarang Aku dan Yoyok
diperbolehkan menikmati tubuh Aldi, Udin dan 2 pemuda berandalan ini dengan
cara memperkosa maupun menyiksa sampai kami puas. Akhir cerita yang bisa
dikatakan pahit namun indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar