Nama gua Hari Wiguna, lahir di Jakarta tangga 22 Agustus.
Gua adalah anak kedua dari 5 bersaudara di keluarga yang ssudah benar -benar
hancur. Dari awal ortu Gua nikah, bokap Gua yang memang gila perempuan, sudah
langsung selingkuh saat nyokap sedang hamil kakak Gua padahal Gua tahu kalau
perkawinan mereka pun karena MBA alias married
by accident alias karena hamil di luar nikah.
Sebenarnya mereka tidak pernah cerita soal perkawinan
mereka. Entah karena meraka tidak mau cerita atau mungkin karena kami
anak-anaknya pun memang tidak pernah bertanya. tetapi Gua bisa tahu karena memang
Gua menemukan beberapa keganjilan yang ada antara surat nikah mereka dan akte
lahir dari kakak Gua yang jaraknya hanya sekitar 4 bulan. Heran memang, but anyway thats their own bussines,we as
their children do not need to know too far,ok
Lanjut lagi neh, pokoknya selama 9 tahun pernikahan
mereka, bokap Gua sudah hampir 5 kali main serong dengan perempuan. Akhirnya
saat kelas 2 SMP, Gua putusin untuk ikut tante Gua ke Batam. Itupun sebenarnya
bukan benar-benar tante Gua. Karena dia punya utang budi dengan nenek Gua yang sudah
merawat dia dari kecil,jadi sudah seperti saudara sendiri
Di batam Gua berusaha untuk beradaptasi karena sebenarnya
Gua tidak suka dengan suasana baru karena menurut Gua itu terlalu asing untuk
bercampur dengan orang yang tidak Gua kenal. Tetapi pada akhirnya Gua bisa
beradaptasi dan ternyata hal itu tidak seburuk yang Gua pikirin. Gua mendapat teman
yang baik banget dengan Gua. Mereka semuanya perempuan yakni Uphe, Sheila, Rika,
Mita, Vania, Egi dan masih banyak lagi. Mereka semua yang membantu Gua untuk kenal
dengan yang lainnya, sampai akhirnya Gua sudah menjadi satu dengan lingkungan
sekolah itu.
Pada suatu hari Gua menemukan orang yang bisa membuat hidup
Gua bahagia. Orang yang Gua cinta namanya
DAFI EFENDI. Dia kakak kelas Gua. Dia adalah salah satu cowok cool di sekolah alias terkenal playboy. Wsajar kalau Gua yang seorang
gay bisa suka setengah mati dengan dia. Sbenarnya sih ada suatu kejadian yang memuat
Gua fall in love with him. Begini
cerita nya..
Pada suatu hari kelas Gua sedang pelsajaran olahraga
di lapangan. Kebetulan saat itu kita lagi praktek lari,dan di antara kakak
kelas yang memang lagi meperhatikan anak-anak kelas kami yang sedang lari adalah Dafi yang paling semangat memberi
semangat pada Gua. Saat itu sih Gua biasa saja. Malahan Gua merasa risih. Tetapi
hal itu berubah total saat pelajaran selesai dan saatnya Gua ganti baju di
toilet. Kebetulan hanya Gua cowok yang mengganti baju di toilet karena semua cowok
pada ganti baju di kelas, berbeda dengan Gua yang tidak pede untuk buka baju di
depan cowok. Nah pada saat Gua masuk toilet Gua dan Dafi sempat rebutan untuk masuk
duluan. Akhirnya Gua yang masuk duluan dan pada saat Gua lagi ganti baju di
dalam kamar itu, Gua dengan dia ngobrol hal yg tidak penting, sampai akirnya
muncul perasaan cinta di hati Gua ke dia. Setelah keluar dari toilet, hati Gua
deg-degan. OMG,I’M FALLING IN LOVE WITH
HIM
Semenjak itu Gua mulai suka sekali dengan dia. Singkat
cerita akhirnya Gua memutuskan untuk menyampaikan perasaan Gua ke dia. Gua
sadar itu adalah keputusan yang sulit tetapi itu harus Gua lakukan dan hal itu
pun terjadi tepat di depan rumah dia. Semua perasaan Gua ceritain ke dia. Ternyata
selama ini dia sudah tahu mengenai hal ini dari beberapa temannya (anak kelas 3)
yang dekat dengan Gua. Gua suka curhat soal dia, karena memang sikap Gua yang tidak
bisa diam dan cukup familiar di sekolah
maka lama-kelamaan pun satu sekolah pun tahu perihal ini. Terlebih lagi salah
satu guru mengetahui soal tato yang Gua buat sendiri di tangan kiri Gua dengan
tulisan DAFI dengan cara Gua sayat dan dijahit. Semenjak Gua sampaikan rasa Gua
ke Dafi, kita ternyata makin dekat layaknya seorang adik-abang. Tetapi karena
kita tidak mau hal ini akan menjelekkan
nama kita berdua maka akhirnya kita memutuskan untuk sedikit menjauh. Maka Gua
pun tidak bisa bertemu dia di sekolah. Terpaksa Gua harus bolos les untuk bisa
kerumah dia dan itu berlangsung selama 4 bulan!
Selang beberapa saat Gua pun memutuskan untuk kembali ke
Jakarta karena sudah banyak sekali masalah yang membuat Gua tidak betah. Hal
itu terjadi pada saat kenaikan kelas 3. Jadi kehidupan Gua di Batam hanya sekitar
setahun tapi Gua bisa belajar banyak dari situ. Akhirnya Gua balik ke Jakarta
walaupun sempat selama seminggu Gua tinggal di rumah uwa Gua di daerah Batu Aji
untuk menenangkan pikiran
Di akarta Gua berusaha masuk ke sekolah lama Gua tetapi
tidak bisa. Terpaksa Gua masuk sekolah lain. Padahal saat Gua sekolah di sekolah
sebelum Gua ke Batam, sekolah itu selalu Gua hina. Malahan Gua pernah ribut
alias tawuran dengan murid sekolah itu.
Mau tidak mau Gua pasti bertemu dengan orang yang sudah pernah Gua ribut
karena mereka adalah satu angkatan dengan Gua
Ternyata lagi-lagi pemikiran Gua salah. Disitu Gua
bisa menemukan arti kekeluargaan,persahabatan dan makna lain dalam hidup. Di
sekolah kecil itu Gua belajar kembali menghias kembali hidup Gua yang sudah hancur
karena keluarga Gua dan terbongkarnya perihal Gua yang gay oleh seluruh keluarga
Gua. Hidup yang sudah benar-benar hancur kembali bersinar di sekolah yang
luasnya tidak sampai 200 meter itu karena di situ Gua kerja di kantin sekolah hanya
untuk mendapat uang Rp 50.000 seminggu. Gua
rela bangun pk 4 subuh dan berangkat ke sekolah sekitar jam 4.30 pagi serta pulang
bisa sampai pk 9 malam. Itu pun kalau lagi tidak ada acara di sekolah. Kalau
ada acara, Gua bisa 3 hari tinggal di sekolah tetapi semua itu Gua lakukan
dengan dasar mau sekolah karena Gua tahu bonyok Gua sudah tidak bisa menyekolahkan
Gua lagi untuk ke jenjang berikutnya karena bokap Gua harus memberi nafkah 2
keluarga dengan 7 orang anak dan 2 orang istri.
Akhirnya ortu Gua benar-benar bercerai dan Gua dan
kedua adik Gua harus ikut bokap sedangkan kakak Gua ikut nyokap Gua. Adik Gua
yang paling kecil sudah meninggal 2 tahun sebelumnya. Akhirnya istri muda bokap
Gua benar-benar tinggal di rumah. Pada awalnya sikapnya baik tetapi seperti
biasanya ibu tiri cinta dengan bokap Gua saja dan Gua dengan adik Gua pun
terlantar. Kedua adik Gua diurus nenek Gua. Untungnya Gua sudah sempat lulus SMP.
Tetapi Gua tetap bisa bersyukur akan hal itu.
Mendengar Gua tidak bisa meneruskan sekolah, nyokap Gua
kaget tetapi apa yang bisa dia perbuat? Dia pun hanya seorang kuli cuci dan
walaupun sudah 3 keluarga yang bajunya dia cuci ditambah urut, tetap saja tidak
cukup untuk hidup nyokap dan biaya sekolah kakak ku.
Akhirnya Gua tinggal di rumah teman Gua yang sudah
yatim. Gua tinggal dengan mereka mengurusi kedua adiknya yang kembar, Juga
sedikit membantu permasalahan yang ada di keluarga itu. Walaupaun dengan
segudang masalah,Gua tetap berusaha untuk membantu mereka menyelesaikan masalah
karena mereka sudah membantu Gua. Gua
iklas.
Akhirnya waktu Gua lagi chat di warnet dekat rumah, Gua
mendapat bule yang mengajak relationship
serius. Tanpa pikir panjang Gua iyakan saja. Seperti yang dia minta Gua bawa
semua pakaian,surat-surat penting Gua dan Gua pergi ditemani 2 teman Gua. Walaupun
perasaan Gua dipenuhi rasa takut,Gua nekat.
Dan akhirnya Gua benar-benar tinggal dengan bule itu. Gua
tidak peduli walaupun Gua tidak memiliki rasa cinta dengan dia. Yang penting Gua
tenang. Karena memang hubungan kita tidak dilandasi rasa cinta jadi cuma acuh-acuhan
saja. Akhirnya Gua memutusikan untuk putus dengan dia tetapi Gua tetep tinggal dengan
dia. Sampai sekarang Gua tinggal di Semarang dengan dia.
itulah sekelumit cerita hidup Gua. Sebenarnya sih
masih banyak yang ketinggalan tetapi Gua tidak bisa menuliskan semuanya. Di samping
capai dan Gua tidak bisa mengetik banyak di computer, juga sudah malam. So
dengan membaca tulisan ini, kalian bisa memberi komentar tentang hidup Gua. Ok
kritik dan saran, Gua terima dengan senang hati. Ok bye .
bee lupzzz u all^-^
_______________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar