Cerita pendek ini sengaja saya buat berawal dari
curhatan dan keluh kesah sahabat sy yang berada di luar negri, berawal dari
curhatan itu sy berfikir jika kisah ini sy angkat melalui tulisan dan atas
persetujuannya dan karna kemurahan hati
sahabat sy ini terbentuklah kisah memilukan darinya. Curhatannya yang
sering sy dengar melalui chat atau telpon bahkan webcam membuat sy iba dan tak
dapat berbuat banyak….hingga sekarang ia masih menjadi bulan bulanan para
lelaki maho
Mencari kehidupan yang lebih baik adalah impian semua
orang punya tujuan merubah status sosial keluargapun sepertinya sudah menjadi
satu keharusan, hidup yang terus didera kemiskinan yang berkepanjangan membuat
orang bekerja keras demi keluarga dan masa depan. Bukan ku suka bekerja di
Negara sendiri dengan gaji yang serba minim dan pas pasan mendorongku untuk
terbang mencari keberuntungan di negeri Arab Saudi, berbekal keahlian menjadi
seorang koki aku nekad melanglang buana ke negeri gurun pasir tersebut. Dengan
tekad dan niat yang satu aku terdampar di Jeddah bersama ke empat teman
lainnya, disini aku bekerja pada sebuah restoran di salah hotel berbintang. Aku
tinggal bersama dalam satu apartemen, satu kamar itu khusus untuk kami yang
berasal dari Indonesia, sementara kamar lain dihuni oleh para penghasil devisa
dari Negara India, Nepal, juga Singapore.
Setahun berlalu menjadi kuli di hotel mewah semua
berjalan lancer dan nyaris tidak pernah ada kendala yang ku temui, yang
terbesit dalam hati tahun depan aku akan pulang ke kampung halaman dan bawa
uang banyak untuk abah dan emak juga adik yang masih butuh banyak biaya
sekolah. Tiap libur aku menikmati dengan beristirahat dan browsing via laptop
kecil, dari sini sy bias kontak teman teman melalui facebook, mig33, maupun
skype. Bersama sahabt sy di Indonesia ini semua keluh kesah dan rindu kampong
halaman terobati. Paling tidak aku bias mendengar dan melihat wajah orang local
ini melalui webcam..
Memasuki tahun kedua aku dikontrak perusahaan,
apartemen yang tadinya tak begitu ramai sore itu penuh sesak oleh TKI dari
Negara Iran dan Bangladesh terlihat dari wajah khas arabiannya yang berhidung
mancung juga berjenggot panjang seperti bandot garut yang sering ku jumpai di
kampung halaman. Postur mereka yang
tinggi dan terlihat besar membuat aku semakin kecil dan pendek cirri khas
indon, komunikasi yang kurang baik lantaran dari mereka masih belum fasih
berbahasa inggris. Maklum disini kami belum bias bicara bahasa arab dengan
benar jadi jika ada teman baru bahasa yang mudah ialah English.
Kelompok Iran berada di depan kamar ku sementara
lainnya berada di lantai dua dan lima, didalamnya terisi tiga orang iran
berusia 30 sampai 40 tahunan, hmmmm masih fresh dan daddy sekali. Disana aku
tak pernah menunjukkan kesukaanku pada lelaki, tapi setelah tiga bulan berjalan
sejak mereka tinggal satu diantara mereka menyukaiku. Sebagai lelaki yang haus
akan seks yang tak pernah ku salurkan selain hanya pada tante Lux (sabun), diam
diam kami menjalin kasih tanpa sepengetahuan teman teman. Ada cinta yang datang
tanpa di undang semua hadir ketika ia sama sama bekerja di restoran tempat aku
bekerja. Walau dia hanya seorang waitres tatapan mata hamper setiap hari kami
lakukan, dari mata turun ke hati akhirnya semua terfokus pada kata cinta.
Hingga suatu ketika hasrat kami sama sama tak bias dibendung untuk bercinta,
udara malam yang dingin serta keinginan untuk bercumbu begitu memuncak.
Sementara di dalam banyak teman yang sedang beristirahat begitu jyuga
sebaliknya, di kamarnya sudah lunglai dan terkapar ketiga temannya. Lanta dia
puny aide untuk kami bercumbu di tangga paling atas, disana sepi dan menurutnya
aman. Benar juga pikirku, ga mungkin ada orang yang kesana sebab selama beberapa
kali aku kesana tak pernah menemui orang disana hingga ku kembali ke kamar. Dan
naiklah kami ke lantai paling atas, disana memang ada sedikit ruang kosong
untuk kami bias mengekpresikan cumbuan..
Pacarku ini amat ganas dalam bercumbu digigitnya
bibirku amat dalam sambil diremas remas kontolku hingga mulai bangkit dari
sarangnya, ciuman mesranya terus
menggiring ku bersandar di tembok belakang tangga hingga bajuku terbuka ia
jilat habis putting susuku sembari meraba raba isi dalam celanaku. Si entong
dalam CD ku berontak seakan gerah ingin keluar dari tempat sempit nan ketat
itu. Ku buka bajunya yang hanya
menggenakan kemeja pendek pelan namun pasti ku lepas kancing baju satu demi
sastu hingga terbuka dadanya yang berbulu lebat. Kumisnya yang lembut terus
saja mampir di tubuhku yang sudah tak berbaju kuraba dan kutarik keluar urat
besar yang berada di balik celana jeans yang tak seberapa susah itu. Sapuan
lidahnya mulai turun ke perutku, rasa geli sekaligus nikmat ku tandai dengan
desahan kecil tanda puas. Bibir manisnya mulai menepi diatas kemaluanku yang
sudah tegang dan panjangggg..tanpa basa basi ia serbu timun local dengan
nikmatnya,,,ahhhh aku merintih ke enakan, di telan habis burung garudaku tanpa
ampun. Sesekali ia kulum juga telur asin khas brebes ini dengan lilitan lidah
didalamnya, di barengi ia gigit sembari menarik bulu bulu lebat burung
garudaku…ahhhhh
Tak puas itu, ia bongkar paksa celana pendeku yang
sudah tergantung setengah pantat, di elusnya bokongku yang molek seperti mangga
indramayu di raba dan terus di gosok gosok sambil sesekali di ciumi dengan
tempelan kumisnya. Lelah ia mengisap kontolku ia berdiri dan memelukku sambil
mencium bibirku tiada henti. Bahasa isyarat tubuhnya mengarahkan aku untuk
mencumbunya dan mengisap zakarnya yang lebih panjang dari buatan local, seperti
terong ungu yang dulu kupetik kugenggam dank u pegang dengan halus…ahhhhh baby
ia bersuara pelan menikmati sedotan pompa air made in Indonesia yang khas
dengan aroma masakan padangnya..sambil mundur maju pantatnya ia terus mendorong
kantolnya jauh masuk kedalam tenggorokanku…ahhhhh supaya imbang ku buka juga
celananya agar sama sama bugil dan lebih menggairahkan…
Begitu asiknya kami bercumbu laksana adam dan hawa
yang baru di pertemukan di bikuit saffa dan marwah, hingga kami lupa menutup
pintu dan menguncinya…mulutku asik mengunyah buah zakar nan besar berbulu lebat
itu. Sampai akhirnya satu dari teman kami berasal dari India tiba tiba naik
keatas tanpa sepengetahuan kami. Diam diam ia sejak tadi menonton acara live
show gayporn di lantai atas yang hanya ada kami berdua tengah bugil menikmati
malam malam kenikmatan bercinta..namun tiba tiba ia muncul dan menampakan diri
dihadapan kami, ia berdiri dan berkata apa yang kalian lakukan disini ?...aku
kaget dan sontak terhenti mengisap kontol iran yang sudah mulai basah. Oleh
cairan sprema. Aku langsung berdiri dan mencari baju untuk menutupi tubuhku
yang bugil ini, begitu juga dengan pacarku ia kelimpungan mencari celana yang
kulempar entah dimana. Tapi belum sempat kamui bergerak meraih baju si orang
India yang lumayan ganteng namun pendek ini
mendekat samvil membuka celananya yang sudah berisi tombak keras sedikit
bantet. Ia berkata “hisap ini, kalo nga sy akan ceritakan ini pada teman teman
mu “,,aku dipaksa sambil diarahkan ke ujung komtolnya, diancam pula untuk
membuka aib ini pada teman temanku. Pacarku marah dan tidak terima jika aku
harus mengisap juga kemaluan si india bermata besar ini.
Tentu saja pacarku marah karna aku adalah kekasih
gelapnya, mereka sempat cek cok mulut dengan suara yang besar membuatku bingung
dan makin takut terdengar oleh teman lainnya. Jika ini sampai terjadi bukan
hanya aib yang aku dapat tapi juga hukum rajam (timbuk batu hingga mati) juga
hokum Qishos (dipotong kepala) oleh pemerintah arab Saudi. Kujelaskan pada
pacarku semua itu dan ia pun mengerti sampai akhirnya aku ngemut abis kontol
india ini disaksikan kekasihku…kutau betapa pedihnya hati dia melihat aku
lakukan itu, tapi apa daya kami berdua sudah tak punya jalan…
Pacarku memukul mukul tembok sekuat kuatnya menahan
emosi, mungkin tak sanggup melihat langsung adegan vulgar ini aku tau siapapun
akan mengalami hal yang sama ketika orang yang di cintainya berselingkuh.
Sementar si orang india setengah baya ini terus saja mendesah ke enakan tanpa
menghiraukan penderitaan batin kekasihku, ia terus mendorong masuk penisnya
yang sedikit bengkok ke mulutku…tidak lama berselang cairan kental ala susu
kuda liar muncrat di bibirku…hingga klimax ia terus menumpahkan pejunya diatas
wajahku…lengket dan belepotan..segera ku usap dengan kaos ku yang tersangkut di
besi tangga..ia puas sementara kami berdua belum sampai pada puncaknya karna
keburu ketauan..siall. seebeum kami membubarkan diri karna sudah tidak ada mood
lagi untuk melakukan itu, orang india yang menyebalkan ini bicara setengah
mengancam. “ kamu harus layani sy kapan sy mau jika tidak semua ini akan sy
bongkar “..
Sejak kejadian memalukan sekaligus menguntungkan bagi
orang india itu, aku melayani dua lelaki yang berbeda. Satu melayani pacarku
dan yang satu lagi karna ancaman yang memang membuatku takut dan ngeri.
Meskipun terkadang lelah dan capek tiap kali ia meminta aku melayani nafsu
bejatnya dengan terpaksa..dua atau tiga hari sekali aku diajak kekamarnya atau
ia dating ke kamarku saat teman sip pagi atau siang, karna kami tidak satu
shif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar