Sebelumnya saya akan mengatakan bahwa
ini adalah kisah pertama ku kisahku
terjun dalam dunia gay.
Namaku Izy Prasetya. Aku 2 bersaudara. Kakakku Taufan yang
sekarang bekerja sebagai salah satu icon
susu pembentuk tubuh. Sebelumnya dia telah mengikuti kontes pencarian model
susu tersebut. Aku rasa kakakku teramat
beruntung bisa mendapatkan badan sebagus itu. Berbeda denganku yang kurus,
karena memang aku anaknya lebih suka di kamar main komputer daripada olahraga.
Sore itu badanku capek banget, soalnya aku kudu
nyiapin untuk pesta ultah aku yang ke tujubelas di hotel Herlingga Jaya kota Blitar,
aku sangat seneng soalnya om aku yang jadi manager hotel itu mau meminjamiku
gedung hotel tersebut. saking capeknya
badanku kulemparkan begitu saja di kasur kesayanganku . Keliatannyta Taufan
belum pulang fitnes, jadi aku bisa nyenyak tanpa gangguan dia
tidak terasa aku tertidur, namun aku sempat terbangun
mendengar Taufan membuka lemari baju . Sepertinya dia baru mandi, soalnya dia
cuman pakai handuk di pinggangnya dan badannya bau sabun. Aku hanya meliriknya,
soalnya posisiku tepat di belakangnya tubuhnya.
Taufan nampak melihat kemajuan masa ototnya,tentu
dengan senyum bangganya
Namun setelah itu tanpa kuduka "sret"
handuknya di lepas, terpampanglah perkakasnya yang sedang mengacung .
Aku terkejut melihatnya, karena takut ada pertumpahan
sperma dimana-mana akupun bangun .
"Yaela kak kalau mau ngeloco jangan di kamar
dong"
Taufan menghadap kearahku, mulanya dia kelihatan kaget
"yee siapa juga mau ngloco"
"la itu ngapain" tanyaku
"Ada deh, anak kecil mau tau saja"
aku yang mangkel dikatain anak kecil berlalu dari
kamarku.
Keesokan hari pesta berlangsung ramai, banyak teman-temenku,
teman-temenya Taufan ama teman-teman polisi papah aku yang dateng, aneh juga deh rasanya, kan aku cuman ultah, tapi yang
dateng sudah seperti aku nikah saja, sudah gitu kadonya seabrek-abrek tidak
jelas semua.
Namun di tengah acara Taufan menggeret tanganku.
"Ada apa kak" tanyaku kaget.
"lu mau gue kasih kado tidak?"
"ya wajib dong"
"Ya uda ayo ikut"
"kemana?"
"ah bawel, yuk"
Aku nyantai saja ikut, ternyata Taufan membawaku masuk
ke kamar hotel yang tadi untuk make up kami sekeluarga. Setelah pintu kamar
tertutup aku bertanya
"mana kadonya" tanyaku sambil mencari-cari.
"kamu lupa ea, kan kemaren uda liat" kata Taufan
membuatku bertanya tanya.
"ah ngacok"
tapi Taufan hanya diam dan melepaskan semua bajunya
aku hanya dapat menelan ludah melihat perkakasnya yang
sedang menantang
Kuamati panjangnya dengan denganku tujubelas cm
"ini kadonya" kata Taufan sambil menggenggam
perkakasnya
"maksudnya??,e kak jangan ngacok dong" kataku
ketakutan.
"tenang aj dek, kakak cuman mau sajarin kamu cara
makek perkakas kamu" katanya sambel berjalan kearahku memegang kedua
tanganku dan berkata "kamu mau terima kado kakak kan"
Aku mau memberontak namun secara lembut Taufan mencium
bibir ku . Aku hanya mematung
Ciumannya lumayan lama, berangsur naluri nafsu darah mudaku
bergelora, aku mulai menikmatinya.
Kurasakan ciuman itu semakin beringas ssaja, bibirnya
beralih ke leherku, aku kegelian terkena bekas cukuran jenggotnya yang membuat
tubuhku merinding.
Tanpa sadar aku juga telanjang bulat dan akupun
terkejut, perkakasku tegang
Taufan hanya terenyum sebentar melihat perkembangan perkakasku,
dan dia langsung melumat putingku
Aku mendesah
Tangannya mengocok perkakas ku perlahan
Aku hampir terjatuh karena tak kuat menahan nikmat
Lalu Taufan menbopongku ke ranjang
Di menatapku tajam dan berkata "kamu akan
ketagian dek jadi relax ya"
Lalu aku terkejut karena perkakas ku di oral dengan
mulutnya
Akupun meracau keenakan
20 menit dia melakukan itu
Lalu kakinya melintang di atas dada ku
Perkakasnya tepat di bibirku
Aku baru sadar kalau Taufan menyuruhku melakukannya
juga
Aku tidak mual atau jijik , cuman aku ragu
Perkakas coklatnyapun akhirnya kulumat habis
Rasanya tidak enak cuman bikin ketagian
Akupun mengejang dan tak sempat berkata kalau aku akan
muncrat karena mulutku penuh perkakas kakak ku
Taufan yang menyadari keteganganku malah melumat dalam
dalam perkakasku
Walhasil aku ejakulasi di mulutnya
Aku kenikmatan dibuatnya
Enak kan dek ?
Aku hanya mengangguk
Tapi dengan perasaan bersalah karena aku belum membuat
Taufan ejakulasi
Kamu mau kakak anal tidak dek ? kata katanya lembut
banget seakan aku tidak tega bilang tidak
Aku hanya mengangguk pelan
Di bimbingnya aku rebahan
Dia juga menaruh bantal di bawah pinggangku
Dia membuka kakiku lebar
Aku terpana melihan bagusnya badan kakakku ini
Kontan perkakasku ngaceng kembali
Taufan bersiap
Meludahi tangannya dan mengoleskan pada anus ku
Setelah beberapa saat pemanasan dengan jarinya membuat
aku semakin takut kesakitan
Perkakasnya perlahan masuk ke dalam anusku
Kesulitan rupanya dia
Lalu beberapa waktu bles perkakas itu melesat kedalam
Aku berteriak kencang kesakitan rasanya ada yang robek
di dalam sana
Perkakaskupun lemas tak berdaya
Taufan menjatuhkan badannya dan aku memeluk punggung kekarnya
Kami berkeringat
Aku kesakitan
Tenang dek selanjutnya enak kok ,kata Taufan sambil
perlahan menggenjotkan perkakasnya
Namun aku tak kunjuk merasa nikmat
Hanya rasa mules di perut
Ttapi aku tak mau melepaskannya
Kami berganti posisi
Taufan duduk dan bersandar
Lalu aku di pangkunya
Aku tau maksud dari posisi ini
Aku menaik turunkan pantatku
Dan astaga nikmatnya melakukan itu
Perkakasku keras menegang terjepit dengan perut Taufan
yang sixpack membuat aku melonjak kencang karena perkakas Taufan menyentuh
sesuatu di dalam perutku
Lama kami melakukan itu , hingga Taufan memuncratkan
pejuhnya di perutku
Akupun juga second ejakulation dibuatnya
Akupun berterimakasih atas kadonya
Kami kembali lagi keacara doa untuk ultah ku
Bokap juga tanya
Apa kado kakak mu Zi ?
Lontong sayur pa , jawabku sambil melirik Taufan
Lo kok cuman lontong sayur ? tanya nyokap
Ea dengan pa Izy yang minta , walopun rasanya asin sepertiknya
dia ketagian
Aku yang mendegar kata kata kakaku jadi ngaceng
Ya sukur kalau suka kan kalau ketagian tinggal minta
kamu fan , kata papa
pasti , kata Taufan mantap dan aku seneng banget
tak lama Taufan datang membawa kak nico , teman fitnes
nya Taufan
Met ultah ya Zy
makasi kak , jawabku
mana kadonya kak ? tanyaku usil
Nanti saja deh , kamu kan belum nyoba lontong sayur
aku , jawab kak nico sambil tersenyum mesum dengan Taufan
aku hanya terdiam kaget campur seneng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar