Oleh : NN (pria sejati)
http://akuterjerumus.blogspot.com/2013/02/sebelumnya-saya-memperkenalkan-diriku.html
(diedit sesuai dengan aslinya)
Sebelumnya saya memperkenalkan diriku dulu nama saya:
Satria (nama samaran), lahir di daerah Sumut tanggal 17 Mei 1991
Suatu kali saya punya kenalan seorang cowok di dunia
maya (facebook). Saya tidak menduga saya akan menjalani hubungan kisah
cinta dengannya dan selanjutnya saya tidak
tahu mengapa saya jadi suka menjadi gay.
Awalnya dia meminta nomor handphone saya. Katanya dia
mau jadi teman saya. Saya merasa hal itu biasa saja. Saya tidak tahu kalau dia
punya rencana di balik itu semua jadi saya langsung kasih nomor handphone saya
ke dia.
Esok paginya handphone saya berdering. Saya menduga
seperti biasa teman-teman jahil dan mau mengerjai saya. Namun pagi ini berbeda.
Saya menerima sebuah SMS yang isinya "Hai saya Anton yang meminta nomor
handphone kamu semalam di facebook". Saya kaget , tapi kemudian saya balas
SMS "Oh kamu ". Setelah itu dia terus menerus SMS. Saya jadi bingung.
“Ini anak kurang kerjaan kali ya?” pikirku. Tapi saya selalu membalas SMSnya..
hingga ia mengirim SMS untuk mengajak saya ketemuan.
“Waw gila juga nih cowok!” pikirku.
“Ya sudah kamu datang saja dikosan saya.”pintaku.
Tidak begitu
lama dia mencari alamat kos saya. Ternyata dia benar-benar datang. Tapi kenapa perasaanku
jadi tidak nyaman? Kedatangan dia malah membuat saya gemetaran.
“Ada apa?” saya bertanya dalam hati.
Dia lumayan ganteng, lidah bertindik, rambutnya mohak
lumayan keren lah.
Kami berbagi banyak cerita bahkan yang menjurus ke
cerita sex.
Ttiba-tiba Anton mendekati saya.
Saya tenang saja, karena itu kan hal biasa.
Herannya saya merasa lain di dekat dia. Berbeda dengan
kawan-kawan cowok yang lain.
Sepertinya dia membawa aroma yang lain dari yang lain.
Dia memegang tangan saya, dan tiba-tiba Anton berkata,”Pernah
pacaran tidak?”.
“Ya sudah tentu!”,
jawab saya.
“Ngapain aja sama pacarnya... ?” dia bertanya lagi
Saya hanya diam saja, tidak berkata apa-apa.
Tapi saya melihat di bagian celananya, khususnya di bagian
sensitifnya, semakin membengkak. Saya mulai bertambah deg-degan.
“Pasti dia homo!” begitu kata hati saya.
Ternyata benar!
Dia langsung mengaku.
Saya hanya diam saja.
Dia semakin mendekati saya, tapi saya tidak memberi respon apa-apa,hanya diam
dan diam.
Akhirnya dia memeluk saya.
“Alamak!” saya merasa sangat risih.
Tapi sepertinya enak deh pikr saya.
Saya malah membalas pelukannya.
“Anton mau apa?” tanyaku.
“Saya mau dirimu!” balas Anton.
Saya hanya tersenyum seakan-akan memberi kesempatan
pada Anton untuk menggauli saya.
Anton pun bergerak
semakin dekat hingga bibir saya dan bibirnya saling berdekatan.
Saya menelan ludah yang dalam dan tiba-tiba bibir Anton
mendarat di bibir saya seperti pesawat Adam Air yang mau mendarat di pelabuhan.
Bibir saya diisap sekuat-kuatnya seakan akan ia mau melahap
semuanya.
Saya tidak tinggal diam.
Saya membalas ciumannya.
Tangannya pun mulai merayap di bagian kemaluan saya
yang saat itu sudah mulai tegang karena ciumannya.
Saya membiarkan saja dia bereaksi sesukanya.
Saya pasrah kepadanya mau melakukan apa saja.
Tangan Anton semakin liar.
Batang kemaluan saya berhasil diraih dan kemudian dikocok-kocok..
Saya maraung keenakan .
“Satria saya emutin pistol kamu ya?” pintanya.
Saya mengangguk tanda setuju,
Anton langsung melahap pistol saya dalam-dalam sambil sekali-kali menciumi saya.
“Masukin punyamu kepantat saya!” pinta Anton lagi kepada
saya.
Saya bingung karena saya memang tidak tahu.
Dia membalikkan badannya dan menyambar pistol saya.
Kemudian pistol saya diarahkan ke anusnya yang banyak
bulunya.
Saya mau saja.
Saya dibiarkan sendirian menembus lubangnya.
Saya kewalahan karena memang saya tidak pernah.
Saya tekan bokong saya pelan-pelan.
Dia meringis kesakitan, tapi saya tetap menekannya.
Perkakas saya memasuki lobang pelepasan Anton. sampai
akhirnya “Plup” semua senjata saya masuk kedalam.
“Aw..aw.. nikmat sekali!” saya dapat merasakan kehangatan
di senjata saya.
Saya langsung mulai mengoyang-goyangkan bokong saya.
Dia mendesah keenakan sampai-sampai kami melakukannya
dengan berbagai gaya.
Akhirnya saya merasa kalau senjata saya akan menembakkan
peluru cair yang putih.
Saya segera mendekati wajahnya hingga “Crot…
crooooooot … crooooooooooooooooooooooot!’ senjata saya melepaskan peluru tepat
di mulutnya Anton.
Anton melahapnya habis.
Kemudian saya bergegas ke kamar mandi membersihkan diri
begitu juga dengan Anton.
Itulah pengalam pertama saya melakukannya dengan cowok...
enak juga ya. Saya jadi ketagihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar