http://www.kompasiana.com/just-me/aksi-kaum-homo-di-mall_550f4406a33311cc35ba7d63
Dulu sempat nge-trend orang bunuh diri di mall (atau
masih ya??), lalu perbuatan asusila di mall. Yang ingin saya ceritakan saat ini
mungkin hampir sama dengan perbuatan asusila, tetapi dilakukan oleh kaum homo.
Kebetulan saya punya beberapa orang teman yang bekerja
di beberapa mall di Jakarta. Dari mereka saya banyak mendengar tentang perilaku
asusila dari kaum homo. Mulai dari pria usia muda sampai dewasa. Dan yang
parahnya, malah ada tempat khusus di mall tempat temanku bekerja, yang sudah
identik dengan tempat berkumpulnya kaum homo tersebut, yaitu toilet pria di
lantai UG.
Dari cerita mereka, saya yang denger rasanya gimanaaa
gitu. Coba aja bayangkan, kata mereka biasanya para homo yang berkumpul disitu
mengincar mangsa dengan pura-pura pipis tapi sebenarnya cuma kepingin liat
"barang" yang sebelah kanan dan kirinya punya. Kalau "barang"
yang ditaksirnya sesuai dengan keinginan, dan kebetulan yang punya
"barang" juga ok, mereka langsung memberi aba-aba dan segera masuk ke
cubicle (kamar mandi yang ada pintunya) dan memulai aktifitas "ehem ehem
ehem" disana. Tapi jika pemilik "barang" orang biasa-biasa saja
alias normal, biasanya si pemangsa melakukan aktifitas "ehem ehem
ehem" sambil memperhatikan tetangga sebelahnya buang air kecil.
Parahkan?!?!?!?
Saya hanya bisa menggeleng-geleng kepala mendengar
cerita-cerita ini. Pernah satu kali, ada seorang bapak dari sebuah instansi
pemerintah yang kedapatan sedang "ehem ehem ehem" di toilet cubicle
dengan seorang anak muda. Berdasarkan cerita dari petugas toilet yang menangkap
basah pasangan homo ini, awalnya bapak dan anak muda ini saling liat-liatan
saat sedang buang air kecil. Lalu keduanya memutuskan untuk masuk dalam sebuah
toilet cubicle secara bersama-sama. Setelah menunggu beberapa saat, petugas
toilet segera memanggil security. Dari bawah cubicle, dilihatlah 4 pasang kaki
ada dalam sebuah cubicle. Pintu langsung dibuka paksa, dan tarrraaaaaaaaa...
adegan 23 tahun keatas pun terlihat secara live show.
Buseddddd dahh.. Kagak ada malunya apa iya? Gituan kok
di mall?? Helloooowwww.. Belum lagi dari cerita teman yang lain, dimana ada
sepasang homo tertangkap basah sedang berbuat mesum di pojok lapangan parkir
yang sepi. Ada lagi homo tertangkap basah sedang begituan di dalam mall.
Nggak heran sih, menurut penuturan teman-teman saya
itu, kaum homo tersebut memiliki tempat "mangkal" atau kongkow-kongkow
di sebuah cafe yang letaknya di lantai 1 mall tersebut. Semua tenant sudah pada
tau aktivitas mereka di situ. Intinya
cafe itu identik dengan "cafe homo".
Pernah suatu saat ketika saya iseng melewati cafe
tersebut, saya merasa nggak heran berhubung suasana dan lokasinya sangat
mendukung untuk aktivias mereka. Letaknya di pojok dan disinari lampu
remang-remang.
Ih.. nggak habis pikir. Walau mereka memiliki pilihan
hidup sendiri, tapi paling nggak perilaku mereka dapat dijaga apalagi di depan
umum. Sungguh sebuah ironi, ketika kota metropolitan terus dikembangkan menjadi
megapolitan, kenyataan terjadinya pergeseran moral bahkan budaya sudah nggak
bisa terelakan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar